2

49.2K 2.1K 10
                                    

            Johana Adriana bekerja diperusahaan kontraktor bangunan swasta yang termasuk salah satu perusahaan bonafit. Sering kali perusahaannya diminta untuk membangun kantor-kantor milik pemerintahan maupun swasta. Jo sendiri menjabat sebagai sekretaris direktur. Pagi ini Jo sedang menyiapkan materi meeting dengan salah satu perusahaan properti yang akan memakai jasa perusahaannya.

           Pak Sakti bosnya sedang ada didalam ruangannya. Pak Sakti dijadwalkan meeting jam makan siang nanti.

"Jo, nanti siang kamu ikut saya meeting dengan pramana group ya" tiba-tiba Pak Sakti keluar dari ruangannya.

"Baik,pak" sahut Jo dengan sopan

       Jangan berharap ada romansa antar direktur dengan sekretarisnya. Pak Sakti adalah laki-laki yang berumur 55 tahun. Bahkan beliau sudah punya satu cucu. Pak Sakti bukan pemilik perusahaan. Beliau hanya orang yang dipilih oleh dewan direksi karena dianggap mampu memajukan perusahaan.

        Pak Sakti orang yang baik. Beliau menggaji Johana dengan sangat layak . Tapi bukan karena Pak Sakti ada maksud lain kepada Jo. Pak Sakti pikir wajar Jo dibayar dengan gaji layak. Jo seorang sekretaris direktur dan kerjaannya juga sangat oke. Kenapa tidak?? Yang tidak wajar adalah orang yang sibuk menuntut gaji tinggi tapi kerjaan hanya duduk-duduk. Selalu mengeluh sibuk tapi tidak ada pekerjaan yang berarti. 

            Jo sangat menghormati Pak Sakti karena Pak Sakti juga memperlakukan Jo dengan hormat. Beliau tidak pernah berbuat yang kurang ajar seperti bos-bos tua yang mata keranjang. Malah Jo salut dengan Pak Sakti karena terlihat sangat mencintai istrinya. Oh..Jo berharap semoga dia mendapat suami yang seperti Pak Sakti.

         Diumur Jo yang saat ini berusia 25 tahun. Jo tidak pernah pacaran. Jo tidak jelek. Dia cantik sungguh..

            Jo bukan mau tidak berpacaran tapi sebelum lulus kuliah dia memang tidak ingin berpacaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Jo bukan mau tidak berpacaran tapi sebelum lulus kuliah dia memang tidak ingin berpacaran. Dia ingin lulus kuliah dengan baik karena dia sadar dia bukan anak orang kaya. Banyak laki-laki yang mengejar untuk mendapatkannya. Tapi selalu dia tolak baik-baik.

           Walaupun begitu waktu kuliah dia tetap mengagumi seorang cowok. Cowok itu kakak seniornya. Raga Harjono mahasiswa tingkat akhir yang ganteng yang pintar dan yang lain-lainnya. Tapi hanya sebatas mengagumi. Toh dia tidak pernah mengobrol serius hanya sering bertemu saat sedang dikantin kampus. Setelah Raga lulus mereka tidak pernah bertemu lagi. Yang didengar oleh Jo saat ini Raga kuliah S2 di Melbourne, Australia.

                               ******

         Jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Pak Sakti mengajak Jo untuk berangkat sekarang juga karena jarak dari kantor mereka ke restoran tempat pertemuan lumayan jauh. Pak Sakti tidak mau memberikan kesan pertama yang buruk untuk klien besar mereka kali ini.

         PRAMANA GROUP adalah perusahaan yang bergerak dibidang properti seperti apartemen, gedung perkantoran, perhotelan dan perumahan. Mereka ingin membangun hotel baru di Jakarta dan menginginkan perusahaan Jo yang mengerjakannya. Berhubung ini klien besar maka yang turun tangan langsung kali ini adalah Pak Sakti. Nilai proyek ini mencapai milyaran rupiah.

           Jo berharap proyek ini berhasil karena kalau berhasil kantongnya akan dipenuhi bonus akhir tahun yang bisa membuat dia shoping sepuasnya.

          Didalam mobil Jo menjelaskan sedikit tentang isi bahan meeting yang dirangkumnya dari tim yang lain. Mereka berdua akan bertemu langsung dengan anak pemilik Pramana Group. Mereka mendengar kalau sekarang pengganti pimpinan Pramana Group adalah putra dari sang pemilik. Dimana adalah orang yang cerdas dan kritis.

             Mereka tiba direstoran 30 menit kemudian. Mereka meminta pelayan untuk mengantarkan mereka ke ruangan meeting yang sudah dipesan oleh Jo. Saat mereka tiba diruangan tak tampak terlihat sang rekan bisnis. Jelas saja ini masih pukul setengah dua belas. Pak Sakti dan Johana berbincang-bincang soal meeting ini.

             Tiba-tiba saat mereka masih asyik berbincang pintu terbuka menampilkan  sosok yang wow....tidak bisa Jo jelaskan dengan kata-kata. Dia sangat tampan dengan jas mahal yang sangat pas ditubuhnya. Dan Jo pun terpana.

"Permisi...maaf kalo menunggu terlalu lama" ucap sang pria

Tak lama dia bersalaman untuk memperkenalkan diri. "Perkenalkan saya Davidio Arga Pramana. Saya mewakili Pramana Group"

"Oh ya..Pak Davidio saya Sakti wakil dr Pt. Emerald dan ini sekretaris saya Johana Adriana"

              Perhatian Davi berpindah ke perempuan cantik disamping Pak Sakti. Terlihat Davi tertarik dengan gadis cantik disamping Pak Sakti itu. Dia mengajak Jo untuk bersalaman.

"Lebih baik kita makan dulu Pak Davidio karena ini sudah waktunya makan siang" ucap Pak Sakti

"Oh...oke. omong-omong panggil saya Davi saja karena kalo Bapak memanggil saya Davidio terlalu panjang. Merepotkan rasanya" ujar Davi kepada Pak Sakti sambil tertawa

              Setelah menyantap makan siang mereka langsung melanjutkan untuk meeting. Selama berjalannya meeting mata tajam Davi tidak pernah lepas dari Jo. Sehingga membuat Jo salah tingkah. Bahkan tadi saat sesi makan siang Davi tidak malu-malu meminta nomor telepon Jo didepan Pak Sakti dengan alasan kalau ada urusan dengan Pak Sakti akan lebih mudah tentunya. Mau tidak mau Jo memberikan nomor hp nya demi keprofesionalan.

              Selesai meeting Davi bilang dia akan membaca ulang proposal yang diajukan pihak PT. Emerald. Nanti dia akan menghubungi Jo untuk meeting selanjutnya apakah mereka akan setuju atau tidak untuk memakai jasa perusahaan tempat Jo bekerja.

             Berhubung hari ini Pak Sakti ada acara pengajian dirumahnya. Pak Sakti langsung pulang kerumah dan tidak kembali ke kantor setelah pertemuan tadi. Beliau menyuruh Johana untuk pulang saja.

"Jo..saya hari ini langsung pulang. Dirumah istri saya sedang mengadakan pengajian. Keluarga besar saya sedang berkumpul dirumah. Jadi kamu langsung pulang saja juga" ucap Pak Sakti

"Hmm..baikla pak kalau begitu saya minta turunin di dekat halte busway aja pak"

"Gak usah nanti kamu dianter Pak Kirman aja" jawab Pak Sakti

"Gak usah gak apa-apa saya mau mampir ke mall bentar pak. Sudah lama gak shopping. Mumpung bapak kasih ijin pulang" ucap Jo sambil terkekeh-kekeh

Sambil tersenyum Pak Sakti hanya menjawab" ya..baiklah kalau begitu"

                       ******

Guys...otak gw lg jalan. Besok mudahan update 2 bab lagi. Dibaca dan jangan lupa coment nya karena itu bantu aku agar bisa buat cerita lebih baik lagi. Okeh..

             

            

                    

FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang