EPILOG

110K 2.6K 471
                                    

"Ma, kenapa aku dikasih nama Keanu sih?" Protes seorang anak laki-laki 

"Emang kenapa?" tanya Johana heran

"Abisan aku tuh malu banget disekolahan di panggil "Anu", ma." jawab sang anak 

         Sang adik yang lebih muda dua tahun darinya tidak dapat menahan tawanya mendengar kata-kata sang kakak dan ketika mendapat pelototan mata dari kakaknya, gadis kecil itu langsung menutup mulutnya lalu melanjutkan menulis pekerjaan rumahnya lagi.

Johana tersenyum mendengar ucapan sang putra "Yang kasih nama kamu kan papa, bukan mama. Jadi tanya sama papa kamu sana"

"Emang kamu maunya dikasih nama apa?" Tanya sang papa yang sedang fokus mengetik pekerjaan dilaptopnya.

"Ya...yang kerenan dikitlah, pa"

"Lah..nama kamu kurang keren apa coba? "Keanu Gevariel Pramana" tuh keren kan?" ucap sang papa anak laki-laki itu

" Lagian kamu kan tinggal bilang sama temen kamu nama kamu Keanu bukan "Anu" " lanjut sang papa

"Pa, papa bisa ngomong gitu karena nama papa tuh keren "Davidio". Dipanggil Davi enak, dipanggil David apalagi trus kalau ambil ujung bisa dipanggil Dio. Lah aku Keanu dipanggil pake nama depan Kea kalau ujung Anu. Gak enak banget" jawab Keanu 

Sang papa tertawa mendengarnya "Udah... Kean kamu gak usah dengerin omongan temen kamu"

"Wah..untung nama ku Felicia ya, kak" sambung sang adik untuk menggoda kakak laki-lakinya

"Udah..buat PR kamu cepet, minum susu terus tidur" perintah Johana pada Keanu

"Ma, aku tuh udah gede. Umur aku udah sepuluh tahun" protes Keanu

"Bener nih udah gede? Kemarin siapa yang tidur tapi masih takut kalau lampunya dimatikan?" Goda Johana dan membuat Keanu cemberut

"Udah dari tadi kamu protes terus. Cepetan bikin PRnya!! Kamu udah selesai, Cia?" tanya Johana yang langsung beralih ke sang putri bungsu.

"Cia dikit lagi sih, ma" jawab Cia sambil menulis PRnya

"Mas, aku buatin kopi mau?" tawar Johana pada suaminya

"Hmm..gak usah deh" ucap sang suami tersenyum menjawab tawaran Johana

         Johana tersenyum memandangi keluarga kecilnya yang berkumpul diruang tengah. Nampak dua orang anaknya sedang belajar bersama dan suaminya yang sedang konsentrasi mengerjakan pekerjaannya. Johana tidak menyangka kalau hidupnya sebahagia dan bakal sesempurna ini sekarang dan dirinya sangat bersyukur atas hidupnya saat ini. 

Flashback

Dokter dan perawat tampak berlarian kearah Davi saat bunyi monitor itu berbunyi nyaring.

"Lakukan tindakan RJP (Resusitasi Jantung Paru) dan siapkan Defibrillator" perintah sang dokter

Dengan sigap dokter dan perawat melakukan tindakan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa Davi.

Johana yang menangis terus memanggil nama Davi.

"Mas, please..jangan tinggalin aku dan anak kita. Ya..Allah..tolong jangan ambil suamiku. Mas davi bertahanlah..aku mohon mas..aku mohon" ucap Johana

          Johana terus merapalkan doanya saat Davi ditangani oleh dokter. Setelah melalui proses yang menegangkan, detak jantung Davi tampak mulai kembali normal. Dokter menghela nafas lega atas keadaan Davi.

"Bagaimana keadaan suami saya, dok?" Tanya Johana

"Suami anda sudah melewati masa kritisnya dan keadaannya sudah cukup stabil saat ini. Tapi saya tidak dapat memastikan kapan suami anda akan sadar" jelas sang dokter

FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang