Permukaan - 4

14.1K 1.7K 73
                                    

DISCLAIMER:

Semua yang ada pada cerita ini adalah fiksi, murni dari imajinasi author sendiri. Reader dimohon untuk tidak mengaitkan kejadian yang ada di cerita ini dengan dunia nyata. trims.

---

Plak!

"Ya ampun Mark, ngapain ngintipin ade kelas?!"

Mark terlihat panik dan langsung menutup mulut Lucas menggunakan tangannya.

"Jangan berisik, sini ikut gue." Ia langsung menarik Lucas dari sana sambil berharap Yoona tidak mendengar teriakan Lucas barusan.

"Lu inget Yoona?" Bisik Mark ketika mereka sudah berada di ruang OSIS.

Lucas mengerutkan keningnya, "yang mana ya?" Katanya sambil menatap langit langit ruangan.

"Yang nerd.. yang nerd.." kata Mark penuh penekanan.

"Yang nerd?"

Mark mengangguk.

Setelah beberapa menit, Lucas belum juga mengingatnya. Mark menyerah, akhirnya ia menunjukkan ponselnya.

 Mark menyerah, akhirnya ia menunjukkan ponselnya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Ooh yang ini.. iya iya." Lucas mengerutkan keningnya lagi sambil menatap layar ponsel Mark, "tapi kenapa lockscreen hp lu foto dia?"

Mark memukul dahinya, "Aelah, gak abang, gak adek, sama aja bolotnya." Gerutu Mark.

"Dulu, pas SMP dia nerd sih, sekarang cantik ya." Mark mengangguk setuju.

"Lo lupa ya, dia mantan gue." Lucas menatap Mark tak percaya.

"Ah bohong."

"Seriusan, tapi yah dia benci gue sekarang."

"Kenapa?"

Mark menghela napas sebelum menjawab, "karna gue brengsek."

"Terus apa hubungannya sama ngintipin ade kelas?" Mark mendengus.

"Karna yg gua intipin barusan itu dia, Lucas, adeknya abang Winwin yang ganteng," kata Mark dengan gemas.

"Lah kan gua tadi nampol elu yang lagi ngintipin ade kelas, kok jadi gua yang lu intipin?"

"Tau ah bodo. Capek gua."

Beberapa saat kemudian Lucas berteriak, "OHH MAKSUDNYA YANG LU INTIPIN ITU YOONA. ANJIR NGOMONG DONG DARI TADI."

"Diem, bego nanti dia denger gimana?!"

"Heh siapa itu yang teriak teriak?" Pak Sehun tiba-tiba masuk ke ruang OSIS.


"Maaf pak, saya kaget, tadi ada kecoa terbang."

----

MOPDB hari pertama sebentar lagi selesai. Yoona berniat pulang lebih cepat agar dia bisa membereskan barang-barang keperluannya untuk camping.

Di depan kelas, Mark masih terus menatapnya, seperti berusaha mendapat belas kasihan Yoona.

"Psst Yoon, Yoona." Bisik Haechan sambol mencondongkan tubuhnya ke depan.

Yoona menoleh sedikit, "Lu diliatin kakel mulu dari tadi."

Yoona sudah tahu, bahkan sejak awal orang itu memang terus menatapnya. Rasa benci dalam dirinya terus muncul, seperti lava gunung yang terus naik ke permukaan. Ingatan-ingatan buruk itu kembali. Permasalahannya dengan Mark, orang itu, bukan sekedar masalah mantan pacar dan rasa benci biasa. Bagi Yoona, Mark adalah orang paling bajingan sedunia, pandangannya dari dulu tidak berubah, dan tak akan pernah berubah.

Yoona tak ingin terlihat lemah dihadapan orang itu, namun dia juga masih tak sanggup menatap langsung matanya.

Ia menghela napas kemudian berhenti menulis. Tak lama, Yoona mendongak, menatap langsung mata orang itu yang kini membelalak terkejut.

Satu detik,

Dua detik,

Tiga detik,

Kemudian ia kembali meraih pulpennya dan menulis.

Setelah bel berbunyi, Yoona langsung bergegas keluar kelas diikuti tatapan Mark yang penuh arti.

Jeno, yang sedari tadi memang memperhatikan gerak gerik dua orang itu kini menatap Mark, meminta penjelasan. Mark memberikan tatapan lelahnya, kemudian ia menatap layar ponselnya.

----------------
TBC

Brother: Jeong Jaehyun ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя