Prolog

248 34 16
                                    

Saat itu mereka masih sangat kecil, anak-anak yang hanya tahu bermain dan bermain. Tapi dalam sekejap mereka menerima sebuah tanggung jawab yang sangat besar.

▪ ▪ ▪

Sebuah kehidupan, kemakmuran, dan kedamaian, tidak untuk dirinya sendiri tapi untuk semua makhluk yang hidup disana.

.....

Kekacauan besar terjadi hari itu, saat perayaan hari jadi ibu kota yang kesekian. Sangat kacau, asap tebal berwarna hitam pekat menyelimuti kota, ledakan besar muncul disetiap sudut menghancurkan bangunan yang berdiri kokoh hingga beberapa nyawa ikut melayang karenanya.

Beberapa dari sekian orang berhasil menyelamatkan diri, dan bersembunyi dihutan pinggir kota, dengan sebuah pelindung yang dibuat oleh sang tetua.

Bangsa Jager adalah penyebabnya, kekacauan di ibu kota ulah mereka. Kota yang tadinya sangat berwarna kini menjadi sangat kelabu, asap hitam dan bangunan runtuh dimana-mana. Pemukiman warga sudah hancur.
Dan mereka semakin melebarkan sayap kepenjuru kota-kota disana.

Melihat tempat tinggalnya semakin hancur sang tetua tidak bisa tinggal diam. Terlebih bangsa jager semakin mendekat ke tempat persembunyian.
Sang tetua menatap kaumnya yang masih tersisa, hanya 100 orang yang selamat dan bersembunyi bersamanya saat ini.
Selebihnya sudah ada yang meninggal dan ditangkap hidup-hidup oleh bangsa jager.

Sang tetua meminta sepuluh kepala keluarga yang ada disana mengikutinya, ada hal yang harus dibicarakan demi keselamatan negeri ini.

Setelah perbincang yang cukup lama, setiap kepala keluarga membawa masing-masing anak laki-laki dalam keluarga mereka kehadapan sang tetua.

Kesepuluh anak laki-laki itu menatap bingung pada ayah mereka dan sang tetua bergantian, ada siratan rasa takut juga disana.

Sang tetua menghampiri anak yang termuda. Matanya berair, tangannya menggenggam erat tangan sang ayah, dan bibirnya bergetar ketakutan.

Tangan sang tetua mengusap surai hitam anak yang termuda disana.

"Jangan takut. Kau akan tumbuh menjadi pria yang kuat. Kau punya tanggung jawab besar untuk kehidupan kaum pentagon dinegeri ini. Karena itu aku menaruh harapan padamu. Bertahanlah hingga akhir sebisa mungkin. Kau adalah kunci yang kesepuluh."

Telapak tangan sang tetua bergerak memutar diwajah anak itu, hingga sebuah cahaya biru melingkupi wajah sang anak yang kini berteriak kesakitan.
Membuat anak lainnya menatap sang tetua takut. Beberapa dari mereka bahkan ada yang ingin melarikan diri namun ditahan oleh sang ayah.

Lalu sang tua bergerak menuju kesembilan anak yang tersisa, menguncap kata yang hampir sama namun diakhiri dengan angka yang berbeda.

Hari itu juga tepat tengah malam, kesepuluh anak itu diturunkan ke bumi. Dengan harapan kalau kesepuluhnya akan tetap bertahan sampai akhir dan kembali untuk menyelamatkan 'Pentagon'.

Halo saya kembali dengan cerita baru yang kali ini saya mencoba genre fantasi. Ini juga sebagai pengganti Pentagon's house yang tidak bisa saya lanjutkan, insyaallah dan semoga cerita ini bisa saya selesaikan nantinya. Niat awalnya akan saya publish jika saya sudah berhasil mengerjakan 5 bagian, tapi karena saya masih mengerjakan 2 bagian saya publish prolognya lebih dulu. Semoga cerita ini bisa diterima, dan antusiasnya banyak nantinya, aamiin. Terima kasih♡

2018/02/22 | 8:55 pm.

《Leeci》

TENtastic Of PENTAGON [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang