part 3

8.2K 585 165
                                    

"Sakit....hentikan"krist menjerit berusaha mendorong tubuh singto yang mencoba memasukinya sedalam mungkin mengabaikan jeritan krist yang kesakitan saat merasa benda tumpul yang mencoba merobek sesuatu didalamnya.

Arkirnya penghalang itu berhasil singto tembus.singto kebingungan,jadi ini kali pertama krist dimasuki ? Bagaimana bisa ? Bukankah dia pria murahan ?
Melupakan semua itu,singto mulai bergerak awalnya dengan tempo yang sangat pelan hingga tak terkendali.

"Setelah ini aku akan mengajarkanmu bagaimana memuaskanku"ujar singto ditengah-tengah aktivitasnya memaju mundurkan pinggulnya.

Krist seperti kehilangan kesadarannya,rasa sakit yang tadi dirasakannya digantikan dengan rasa nikmat yang memabukkan.
Krist mulai menggerakkan pinggulnya seirama dengan gerakan singto.

Merasakan gerakan krist,singto tidak tinggal diam,diraupnya bibir krist yang sudah membengkak karna ulahnya.sungguh singto sangat dimabukkan dengan bibir merah muda itu.

Nafas krist terengah-engah dengan ciuman yang membuatnya gila belum lagi kenikmatan yang diberikan singto dibawah sana.singto mengalihkan ciumannya berpindah ke leher krist membuat tanda kepemilikan disetiap inci kulit putih krist,tanda yang sedari tadi sudah tercetak jelas berwarna merah keungun semakin bertambah banyak.

"Euhhh...astaga...ini sangat nikmat"racau singto memejamkan matanya

"ahhhh..aku ti..dak...tahan lagi"ujar krist disela desahannya

Lubang krist berkedut,mencengkram kuat junior singto membuat singto semakin mempercepat gerakannya.

"Kita..keluarkan ber..sama"singto semakin mendesakkan dirinya lebih dalam.

Kenikmatan yang dirasakan krist meledak,krist mengeluarkannya membasahi perutnya dan singto.krist merasakan kehangatan didalamnya cairan singto memenuhinya hingga saat singto mencabut kemaluannya cairannya itu ikut merembes keluar.

Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh krist yang tidak mampu bergerak lagi.lalu singto berlalu ke kamar mandi.
Krist terisak,semakin mengeratkan selimut yang membungkus tubuh polosnya.

Singto keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang menutupi area pribadinya,ia melihat tubuh krist bergetar dibalik selimut.

"Besok pagi-pagi supirku akan menjemputmu,tidak usah bekerja besok"ujar singto duduk dipinggir kasur sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk

Krist tidak menjawab apapun,ia hanya menangis sampai tertidur.

"Maaf aku kasar padamu,tapi aku tidak bisa melepaskanmu lagi....kau milikku sekarang"ujar singto memcium kening krist.

****

Krist terbangun sangat pagi bahkan sebelum matahari menampakkan wujudnya.
Mata krist beralih pada pria yang tertidur disampingnya.menarik selimut dengan hati-hati agar orang yang disampingnya tidak terbangun.

Krist menuju kamar mandi,dibukanya pintu pelan-pelan.sekarang krist sedang berdiri didepan cermin memandang tubuhnya yang dipenuhi bercak merah apalagi dibagian lehernya,sangat banyak.

Kembali terisak,krist merasa jijik pada tubuhnya.bahkan toptap yang tunangannya saja tidak pernah menyentuhnya melebihi kecupan singkat dibibir tidak ada lumatan hanya kecupan tapi mendebarkan.krist bisa menghitung berapa kali ia dan toptap berciuman,tapi dengan singto ? Bahkan dalam semalam ia sudah tidak bisa menghitung berapa kali singto melumat bibirnya.

Diguyurnya tubuhnya dengan air berusaha menghilangkan jejak singto,krist terduduk tidak memperdulikan bagian bawahnya masih sakit.

Krist keluar menggunakan jubah mandi yang tersedia dikamar mandi,melihat keranjang singto sudah tidak ada lagi.kemana perginya pria itu pikirnya.tapi krist tidak ingin memikirkannya lagi yang sekarang krist pikirkan adalah dimana bajunya ? Apa masih diruang kerja singto dimana dia membukanya semalam ? Dia tidak sempat mengumpulkan pakaiannya saat tiba-tiba singto menerjangnya semalam,menciumnya melumat menggigit leher krist bahkan krist tidak ingat bagaimana caranya ia sampai diruangan yang ada ranjangnya ini.

obsessedWhere stories live. Discover now