kenapa dia?

45 2 6
                                    

Semua siswa di SMA 3 Taruna Bandung, mulai disibukan dengan tugas dan pelajaran pelajaran yang menurut mereka sangat menyebalkan.

Tetapi tidak di kelas IPA 3, mereka khusyu belajar dan mendengarkan penjelasan dari guru. Matematika bagian pelajaran pertama, Pelangi yang tak mengerti dengan pelajran ini hanya bisa melihat papantulis dengan tatapan kosongnya.

' elah gue ga bisa ' kata kata yang ingin di keluarkan Pelangi namun apadaya, Pelangi hanya bisa terdiam. Karena guru yang mengajarnya terkenal sebagai guru cerewet dan kiler.

Ketika suara bel istirahat yang memecahkan keheninga di kelas IPA 3, guru yang terkenal kiler itu akhirnya mengakhiri pelajarannya. " Ya, pelajaran hari ini ibu tutup. Silahkan beristirahat! "

" Elah dari tadi kek " gumam Pelangi, dan seketika itu juga Pelangi menjadi pusat perhatian di kelasnya. " Ih ngapasi? " tanya pelangi bingung, namun tak satupun menjawab.

Tetapi tidak dengan Awan, dia menjawab dengan nada dingin nya " cari mati lu? " . Pelangi melongo tak mengerti " Why? " satukata terucap dari Pelangi. Awan mengelengkan kepalanya " lu ngomong kek toa. "

Pelangi cuma nyengir dan langsung mengajak geng nya ke kantin " guys, ngatin kuy! "

Dengan serentak mereka menjawab " kuy ".

Awan mengikuti Pelangi dkk di belakangnya, " ih tu makhluk ngapa? " tanya Pelangi heran. " Entahlah, mungkin dia suka sama lo " ucap Indah ngasal.

" Lu ngomong asal jeplak " sambung serline dengan nada agak tinggi.

" Ya udah sih, mungkin dia juga mau ke kantin. Ya kan? " lerai Rose.

^^^^

" Bi, basonya empat yah. Kek biasa! " Rose memesan pesanan mereka.

Rose langsung menuju dimana temannya duduk. Tiba tiba Ragil datang menghampiri merek berempat.

" Hai " sapa Ragil.

" Eh hai " jawab Pelangi, dan teman temannya hanya terdiam.
" Pelangi, nanti pulang bareng! " ajak Ragil tanpa basa basi. Pelangi melongo tak percaya, ia di ajak pulang bareng Ragil.

" Hah, gue? " ucap Pelangi tak percaya.

" Iyah lo, siapa lagi? " jawab Ragil enteng.

" Omg, mimpi apa gue semalem." Batin Pelangi masih tak percaya, tapi tiba tiba ia teringat dengan Awan, yang kini tengah duduk sendiri di belakangnya. " Tapi Awan? Eeh kenpa juga mikirin si cowo dingin kek dia. Aarh keknya otak gue agak geser. "

" Malah bengong, giamana mau ga? " Ragil memecahkan lamunan Pelangi.

" Pelangi balik sama gue. " Tiba tiba Awan langsung mejawab pertanyaan Ragil. " Woy, gua nanya Pelangi bukan lo " Ragil langsung emosi. " Pelanginya juga ga jawab " ucap Awan datar, tak ada reaksi apapun meskipun Ragil menggunakan nada tinggi.

" Heh kalian, bacot mulu kite mau makan ni. Ganggu " sambung Indah dengan watados ( wajah tanpa dosa), Awan dan Ragilpun menatap tajam Indah dan langsung pergi begitu saja. " Para makhluk aneh " timbal Serline.

Pelangi yang sedari tadi hanya melamun " si Awan ngapa? Kok dia jadi aneh gini, semenjak om Wisnu meninggal. Ah apa perasaan gue aja, tapi kok bisa. Terus kenapa dia jadi sok care sama gue. Terus kenapa juga gue kok jadi salting gini kalo ngobrol sama dia. Ah entahlah gue bingung " tak sadar Pelangi sedang di perhatikan ketiga sohib nya itu.

Pelangi Dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang