Kini keadaan rumah telah kembali seperti semula, pelangi dan keluarganya telah datang. Suasana rumah yang seminggu lalu sepi seperti tak berpenghuni, kini telah ramai kembali.
" Nak Awan maaf yah, tante sama Fapel lama ninggalin kamu. " Ucap Riska.
" Gapapa tan " jawab Awan tersenyum manis.
Sore ini, keluarga Pelangi tengah berkumpul melepas rindu dengan rumah mereka.
" Fapel, kamu kenapa diam saja nak? " tanya Riska kepada Pelangi, yang sedang melamun.
" Hm, gapapa mah. Fapel cape, boleh ke atas? " tanya Pelangi dengan sedikit lemas.
" Oh, yaudah sana istirahat! " suruh Riska.
Pelangi langsung berjalan menuju kamarnya. Tapi, sepertinya Awan menyadari sikapnya yang sedikit berbeda. Tanpa berfikir panjang Awan mengikuti pelangi.
" Permisi semuanya saya juga mau ke atas. " ucap Awan dengan diberi anggukan oleh orang-orang yang ada di sana.
Awan langsung menuju kamar Pelangi.Setiba di depan pintu kamar Pelangi Awan sedikit gugup, entah kenapa jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya.
" Ketuk ga yah? "
sepertinya dia gugup.
" Ketuk ga yah? "
" Ah bodo, ketuk aja"
Tok tok tok
Pelangi yang berada di dalamnya sedikit terganggu. Karena saat ini ia sangat ingin menyendiri.
" Arrgh..... Siapa sih? Ganggu! " gumam Pelangi.
" Masuk aja, ga di kunci! " lanjutnya.Tak menunggu lama Awan langsung memasuki ruangan tersebut.
" Ada apa? " tanya Pelangi. Dingin.
" Hmmm " Awan sedikit berfikir karena dia juga tak tahu mau ngapain ke kamar Pelangi.
" Cepet gue sibuk ! " seru Pelangi.
" Heh, gu...gue....gue kangen " ucap Awan tak jelas, karena suaranya kecil hampir seperti orang berbisik.
Pelangi sedikit tersentak mendengar ucapan Awan barusan, dan hampir saja dia di buat salah tingkah olehnya.
" Hah? Ngo.....ngomong yang bener dong! " ucap Pelangi menyembunyikan kegugupannya.
" Ng...ng...nggak kok nggak ! " ucap Awan seperti orang bodoh.
' Gue baru liat ni makhluk satu kek orang bodoh, lucu banget si. ' batin Pelangi.
" Udah cepet mau ngapain lo kesini? " tanya Pelangi sedikit menyentak.
" Lo kenapa? " Awan malah nanya balik. Ah dasar cowo.
" Buset, di tanya malah nanya balik. Lu mau ngapain ke sini? " Pelangi mengulangi pertanyaannya.
" Gue cuma mau liat lo " jawab Awan santai.
Mendengar pernyataan Awan, Pelangi kaget dan pipinya mulai memanas. ' what? Aaaargh Pelangi lo gaboleh salting ga boleh. ' batin Pelangi.
" Woy, ngapa ngelamun lo? "
Pelangi sedikit tersentak, dia langsung membuang muka. Karena saat ini mungkin pipinya sudah memerah.
" Ga....ga....gapapa, udah sana lo " usir Pelangi sambil mendorong Awan keluar dari kamarnya.
Awsh
Tiba-tiba pelangi tersandung dab jatuh menimpa Awan.
" Aw, sakit " rintih Pelangi.
" Ada juga gue yang sakit ditimpa sama gajah! " seru Awan sambil mengejek Pelangi dengan senyum jailnya.
" Apa lo bilang? GAJAH? Jadi gue ini gendut gitu? " Pelangi mulai terpancing emosi.
" Udah enyah dari gue, berat lo " ucap Awan sambil membangunkan Pelangi dari tubuhnya.
" Ih lo kok nyebelin ya. " sinis Pelangi, sambil membereskan rambutnya.
" Makannya jangan makan terus, lama- lama lo kek gajah " sindir Awan sambil mengacak-ngacak puncak rambut Pelangi.
" Ish, udah sana! " lagi-lagi Pelangi dibuat salting sama Awan.
" Oke, besok berangkat bareng. " Awan langsung pergi dari kamar Pelangi.
Sesudah pintu kamarnya tertutup, Pelangi langsung beralih kedepan cermin dan benar saja pipinya sudah memerah. ' Omg, dia punya sihir apa sih? Kok pipi gue jadi merah kek gini? ' batin Pelangi. Sambil memegangi pipinya terukir senyum yang manis di wajahnya.
" Ah sudahlah, lebih baik tidur! " gumam Pelangi.
Lalu Pelangi menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, dan iapun terlelap.
💤💤💤
Pagi telah tiba, semua yang ada di rumah Pelangi sedang sarapan bersama, begitu juga dengan Awan. Di tengah-tengah sarapan oma Pelangi memecah keheningan sesaat itu.
" Ehem..ehem... " terdengar deheman tersebut, serentak yang lain menoleh ke sumber suara dengah wajah penuh tanya. " Maaf sebelumnya, oma punya berita. Fapel, kamu akan oma jodohkan! " seru oma Auzrelia.
Pelangi dan Awan langsung terbatuk batuk mendengar yang oma ucapkan.
" O...om..omaaaaa " rengek Pelangi. " Ini bukan jaman Siti Nurbaya lagi oma. " lanjut Pelangi dengan wajah dimelas-melaskan.
" Pokoknya ga bisa di bantah, semua keluarga kita udah setuju. Kamu tinggal jalani aja sayang, kamu itu cucu perempuan satu-satunya sayang. " tegas oma Auzrelia.
" Tapiii...." Pelangi mengantungkan ucapannya, karena melihat omanya melotot dan itu yang membuat Pelangi tidak bisa menolaknya. " Iya oma iya " serah Pelangi.
Awan yang masih kaget hanya bisa diam mendengarkan percakapan antara cucu dan oma.
" Terus siapa yang mau di jodohin sama Fapel? " tanya Pelangi.
" Awan " satu kata yang keluar dari mulut oma Auzrelia membuat Awan kembali tersedak makanan yang sedang di makan.
" Apa? " serempak Awan dan Pelangi.
" Tuhkan, cocok sekali kalian! " seru Riska.
' Syukur.... Gajadi patah hati gue " batin Awan gembira, tapi ia menahan untuk tersenyum dan tetep cool.
" Aish, apaan sih mah " dengus Pelangi. " Udah lah, Fapel berangkat dulu " lanjut Pelangi dan langsung menuju mobil.
Begitu juga dengan Awan yang ikut menyusul Pelangi.
➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡
A/N :
Ah, akhirnya bisa update lagi, maaf lama hehee.
Eh btw yuk follow my ig : delia_nopianti , di follback kok☺.
Jangan lupa juga vote dan comment, Love you all😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Dan Awan
Teen FictionPelangi. Seperti namanya gadis berambut hitam gelombang itu penuh warna dan ceria sedangkan Awan hanyalah salah satu dari lelaki yang hidupnya kelabu diluar sekolah. Pelangi bertemu Awan dikelas 10 ipa 3. Mereka duduk berdua. Pelangi mengenal Awan s...