P : Berantakan

482 65 15
                                    

⬇⬇👇👇







Suasana pagi yang tidak biasa. Suasana yang benar-benar membuat seorang Kim Taehyung harus menahan kekesalan.

Bagaimana tidak?

Di meja makan sudah duduk dua orang asing yang sama sekali tidak tahu asal usulnya. Atau mungkin hanya Taehyung yang tidak tahu.

Tiga orang yang duduk di meja makan memandangnya datar karena tidak segera duduk. Hanya berdiri menatap kesal pada mereka.

"Cepat duduk! Kau mau sarapan atau tidak?" Kata Chun Hi kemudian.

Taehyung tidak bergeming.

"Kim Tae-Hyung cepat duduk disana" geram sang kakak sampai harus menekan setiap suku katanya.

Taehyung melirik kursi yang di maksud sang kakak. Kursi kosong di sebelah anak yang belum dia ketahui namanya. Karena Hwiyoon sudah lebih dulu duduk di sebelah kakaknya.

"Di sana?"

"Kakak, cepat duduk! Ayo sarapan!" Hwiyoon berucap.

Taehyung dengan malas berjalan menuju kursi.

"Hei! Minggir kau!" Perintahnya.

"Kim Tae-hyung!" Sang kakak benar-benar geram.

Dengan terpaksa dia pun mematuhi sang kakak. Dari pada di usir dan harus tinggal sendiri. Pikirnya.

"Hei, anak kecil! Bisakah kau duduk di sini"

"Cepat makan! Atau ku kembalikan kau ke habitatmu" ancam Chun Hi.

"Sarapan yang nikmat" -Hanbin.

|

"Aku pergi sebentar. Jaga rumah baik-baik. Jangan mengacaukan rumah atau ku hajar kalian" ucap Chun Hi menatap dua pria di depannya.

"Yoon-ie, awasi mereka. Jangan sampai berkelahi"

"Baik, Eonni"

Chun Hi segera menjauhi rumahnya. Rumah yang kini seperti rumah singgah.

"Astaga! Rumahku benar-benar seperti panti asuhan sekarang" gumamnya.

--

"Kakak! Kau mau kemana?" Tanya Hwiyoon pada Taehyung yang berjalan ke arah kamar.

"Tidur!"

"Apa?! Kakak mau tidur lagi? Kakak kan baru bangun"

"Apa dia memang seperti itu?" Tanya Hanbin.

Hwiyoon mengangkat bahunya. "Tidak tahu"

"Lalu, apa yang akan kita lakukan?"

"Bagaimana kalau kita bersih-bersih. Kita buat kejutan untuk Chun Hi Eonni"

"Ide yang bagus. Ayo!" Hanbin langsung menyetujui ide anak kecil itu.

Mereka menuju kamar Taehyung.

"Kakak, kami mau membuat kejutan untuk Chun Hi Eonni. Kau mau ikut tidak?" Seru Hwiyoon dari luar.

Taehyung yang berbaring di ranjang memainkan ponselnya langsung terperanjat.

Kejutan?

Kejutan seperti apa yang mereka maksud?

Klerk!

Taehyung membuka pintu. "Apa yang akan kalian lakukan?"

"Bersih-bersih" santai Hwiyoon.

"Hanya itu?"

"Tidak. Kami akan membuat sesuatu untuk noona" Hanbin menyela.


|

Chun Hi menemui sang produser. Berharap karyanya kali ini bisa di terima. Mengingat ini bukan pertama kali karyanya di tolak dan harus merevisi ulang.

"Saya sudah pasrah. Jika ini tidak di terima, tidak masalah. Mungkin saya memang tidak berbakat"

Sang produser menatap Chun Hi yang tampak putus asa.

|

Sebuah mobil berhenti di samping Chun Hi berjalan. Di bukanya kaca mobil.

"Kau kakak Taehyung, kan?"

"Oh! Guru Min?"

"Kau dari mana?"

"Ah. Hanya jalan-jalan sebentar"

"Masuklah! Ku antar pulang"







|

Berisik.

Begitu yang Chun Hi dengar di dalam rumah.

"KAKAK! BERHENTI!" Suara melengking Hwiyoon membuat Chun Hi penasaran dan langsung membuka pintu.

"ASTAGA! APA YANG KALIAN LAKUKAN?"

Berantakan.

Ya, dapurnya berantakan. Tepung di mana-mana, alat masak berserakan, potongan sayur tidak karuan. Sapu, kain pel, tergeletak di sembarang tempat.

Hancur.

Ya, lebih tepatnya rumahnya hancur berantakan.

Sementara dua pria yang beranjak dewasa ini justru saling berebut sendok sayur.

|

Sidang.

Tidak ada cara lain. Chun Hi harus menyidang dua pria kekanak-kanakan ini.

Taehyung dan Hanbin duduk di sofa. Sementara, Chun Hi dan Hwiyoon berdiri.

"Kalian!" Chun Hi menunjuk mereka berdua dengan telunjuknya. "Apa kalian pikir, kalian masih TK? Kau, Taehyung. Kau paling tua di sini. Menurutmu yang kau lakukan itu benar? Dan kau Hanbin, kau baru saja di pukuli orang dan kau sudah membuat kekacauan. Bahkan lukamu belum kering"

"Dia yang mulai duluan" Hanbin menyela.

Taehyung langsung menatap nyalang orang di sampingnya. "Aku?! Kau menuduhku? Siapa yang menumpahkan kuah-"

"Kau yang menyenggol sendok sayurnya" Hanbil tidak mau kalah.

"Kau-" Taehyung siap memukul.

"Hentikan! Akan ku hukum kalian"

"APA?!" Teriak mereka bersama.

"Bersihkan semuanya. Atau kalian tidak makan" mutlak Chun Hi. "Hwiyoon, ayo tidur!"

Hwiyoon mengangguk. Sementara TaeBin hanya menatap mereka putus asa.

"Saat aku bangun, semua harus sudah beres"

Seru Chun Hi lagi sebelum masuk kamar. Membiarkan dua orang bermarga Kim itu berpikir.


|

TBC

Capek ngetik panjang.

Gimana?

SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن