TMN- 22

377 12 1
                                    

"Naifa .. "

"Yaa?"

"Gue suka sama Lo"

"Apa? Lo bercanda?"

"Enggak, gue nggak bercanda. Gue sayang sama Lo, gue suka sama Lo waktu kita selalu bareng bareng."

"Nggak mungkin"

"Na.. harusnya Lo peka sama perasaan gue.. gue sayang sama Lo Na!! Kenapa Lo milih Juan daripada gue!! Asal Lo tau Juan tuh mantan nya Ka Caca sama Claudia Na!!!!!"

Naifa terbangun dari tidurnya . Wajahnya berkeringat nafas yang tergesa-gesa seperti orang yang di kejar anjing

Naifa terdiam sesaat mengingat mimpi yang menurutnya mimpi buruk.

Ia mengusap wajahnya kasar. "Astaghfirullah ya Allah ... Kenapa tiba-tiba gue mimpi kayak gituuu" Naifa gelisah

Naifa bangkit menuju meja yang ada botol minumnya. Ia meminum air sampai habis. "Semoga nggak kenyataan yaallah ... " Naifa melihat jam dinding. "Jam 2"

Naifa mengambil air wudhu di kamar mandi, setelah itu ia sholat tahajud

Setelah selesai sholat ia berdoa dan berdzikir

"Yaallah ... Ampuni dosa Naifa, Bunda, dan Ayah ya Allah. Sehatkan Bunda dan Ayah, lindungi mereka dari hal apapun. Ampuni dosa mereka ya Allah..
Ya Allah ... Lindungi Naifa dari orang orang jahat ya Allah.. ya Allah apa maksud dari mimpi ituu... Shaka nggak mungkin mempunyai perasaan lebih pada Naifa.. Naifa takut mimpi itu terjadi.. nggak mungkin Ka Caca dan Claudia mantan nya Juan nggak mungkin ya Allah ...
Semoga mimpi tadi nggak kejadian ya allah Aamiin yarabball Alamin"

•••••

Waktu menunjukkan pukul 06:50 WIB. Naifa sedang berada di dalam taxii dengan rasa gelisah dan cemas akan takut pintu gerbang di tutup.

Jalan raya sangat padat hingga mengakibatkan macet yang cukup memakan waktu yang lama. Memang sih, tak jauh dari sekolah Naifa, tapi jika jalan lumayan memakan waktu.

Seringkali Naifa melihat jam tangannya.

"Haduh pak, ini nggak bisa jalan sama sekali pak? Saya udah telat nih pak" gelisah Naifa yang menggigit bibir bawahnya

"Nggak bisa neng, saya juga nggak tau kenapa tiba-tiba macet kayak gini" pak supir pun heran kenapa bisa macet total seperti ini

"Yaudah pak... Saya turun disini aja... Nggak papa dah saya lari yang penting nyampe sekolah tepat waktu" Naifa mengeluarkan uang dan meninggalkan taxii dan lari dengan secepat mungkin.

Naifa lari dengan sekuat tenaga nya, ia tak peduli kaki nya yang sudah mulai sakit. Naifa hanya ingin sampai sekolah sebelum pintu gerbang sekolah tertutup, walaupun 3 menit lagi.

•••••

Sejak pagi Shaka sudah datang dan berada dikelas menunggu Naifa. Memang tujuan Shaka datang pagi, tanpa bareng dengan Tami dan Dandi adalah mengajak Naifa sarapan di kantin, tetapi malah justru sebaliknya Naifa saja belum datang bahkan sebentar lagi bel berbunyi

"Rara, Nana nggak bilang apa apa kalo dia datengnya telat?" Tanya Shaka

"Nggak Shak, dia semalem cuma bilang dia besok masuk. Udah gitu doang" jawab Rara seadanya

Lah tu anak tumben telat datengnya -batin Shaka

•••••

(TMN)- Teman Membuatku Nyaman Where stories live. Discover now