1. Pencuri Cantik

66.3K 2.5K 126
                                    

Yuks bintang dulu.

Mata cokelat cowok itu sungguh ingin terpejam. Tapi pertandingan sepak bola di TV seakan menahannya. Juga suara pemberitahuan pesan masuk pada ponselnya.

~Rico

Nath, lo masih nonton Real Madrid kan ? Plis bilang iya, soalnya gue butuh bantuan lo. Faro mabok lagi di bar. Dia gak mau gue ajak pulang malah minum terus. Bantu gue bujuk dia Nath. Dia kan nurutnya sama lo. Gue tunggu di Nightday Bar.

Nathan mengumpat dalam hati setelah membaca pesan dari Rico. Bagaimana tidak, ini sudah hampir jam 12 malam. Teman satu rumahnya malah mengirim pesan agar Nathan mau membantu Rico untuk membujuk Faro.

Membujuk Faro berhenti minum sama susahnya kayak membujuk maham anga untuk menyayangi ratu Jodha.

Dengan sebal Nathan mematikan TV dan berjalan dengan malas menuju garasi rumah yang dia sewa. Membuka pintu mobil Rico.

"Yah seenggaknya lo bisa ngerasain naik mobil lamborghini-nya Rico, Nath." Gumam Nathan. Mulai melajukan kendaraan roda empat itu dengan kencang. Menuju Bar yang dimaksud Rico.
****

"Lexa !! Lexa !! Lexa !!" Seru beberapa orang di salah satu meja di Nightday bar. Satu lusin manusia di meja dekat panggung itu sedang mengadakan permainan truth or dare. Dengan Lexa yang mengambil dare untuk meneguk vodca.

"Stop, guys, Lexa belum pernah minum minuman beralkohol." Sergah Renata.

"It's okay Nata." Dan Lexa langsung saja meraih botol vodca dan meneguknya hingga separuh.

Merasakan rasa aneh yang mulai menjalar dalam bibirnya. Juga pada pikirannya. Lexa akan kembali meneguk minuman beralkohol itu namun tangan Renata dengan cepat meraih botol vodca dari genggaman Lexa.

"Cukup Lexa, lo harus nyetir buat pulang." Hardik Renata.

"Yeaayyyy.." Kembali terdengar riuh dari teman-teman Lexa lain.

"Ayo kita lanjut permainan ini." Gail memutar kembali botol di atas meja. Dan sialnya itu kembali berhenti pada Lexa. "Yaahh.. Double up nih Lexa." Seru Gail. "Truth or Dare ?"

"Stop." Renata kembali bersuara tegas.

"Apasih Nata, main stop-stop aja." Lexa mengomel. Separuh dirinya sudah mulai melayang. Terbuai dengan pengaruh alkohol.

"Jadi lo milih apa, Lexa ?" Kini Vera membelai punggung Lexa.

"Dareee.. Like always." Lexa serasa merasakan kesenangan yang aneh.

"Okey..Cukup guys, gue nanti ada janji sama Briel, gue gak bisa nganter Lexa pulang." Renata kini merengkuh Lexa, hendak mengajak Lexa pergi tapi Lexa malah kembali terduduk.

"Dare apa Gail, cepet, gue kayaknya udah mabok."

"I dare you, untuk nyium pengunjung bar yang nama depannya N." Kata Gail santai.

"Kenapa N ? Kenapa gak G atau O ?" Protes vera.

"Okey, N.."

"Gue suka aja sama huruf N. Oke gue akan minta Ami untuk mengumumkan." Gail langsung berlalu menuju panggung dimana Ami sedang berdiri dengan mikrofon di tangannya
****

"Ro, kalo lo gak pulang, gue beneran akan ngaduin ke kakek lo kalo lo masih berhubungan sama Aura." Ancam Nathan. Yang baru saja mendaratkan bokongnya pada kursi bar di samping Faro.

"Bilang aja, Nath. Toh sekarang Aura udah gak peduli sama gue. Gue udah hancur Nath."

"Alah, lo masih bayi, bilang hancur-hancur aja. Pikirin orang tua lo yang sekarang lagi kecewa sama lo di surga sana." Kini Nathan menarik paksa tubuh lemas Faro agar berdiri.

The Only Exception ~ ENDWhere stories live. Discover now