Bab 2

1.9K 193 11
                                    

Helllooo
I'm back 😚😘

Ada yg kangen Nathan ?

Atau

Kangen aku mungkin ?













*******













Author POV


"Rou.. Daritadi sepertinya kamu ditungguin cowok itu deh. Iya ngga sih ?"

"Aku.. Tidak tahu.." jawab Rou pelan

"Ish ! Kamu itu ngomong apa bisik-bisik sih ! Ngga seru amat. Amat aja seru." protes gadis disebelah Rou

Kini mereka berdua tengah membereskan beberapa barang-barang yang baru saja datang dari mobil box yang memang memiliki jadwal pengiriman stok beberapa makanan ringan. Entah bagaimana ceritanya, pria yang baru saja berkenalan dengan Rou itu duduk dikursi tua tempatnya duduk tadi. Bahkan ia mengatakan ingin menunggu Rou bekerja hingga jam pulang nanti. Tetapi Rou sendiri hanya menanggapinya dengan gumaman kecil yang entah terdengar atau tidak.

"Heh ! Lama amat deh ya neng !! Gue buru-buru ini mau ngirim ketoko lain !" teriak salah satu pria berkulit hitam yang bertugas menyupir mobil box itu. Bukannya membantu mereka berdua dan salah satu temannya sendiri untuk mempercepat pekerjaan itu, pria itu terus saja berteriak untuk bergerak cepat dan sebagainya.

"Santai ngapa bang !! Kita ini cewek tahu ! Bantuin ngapa. Temannya aja mau bantu." gerutu Ina dengan keras bahkan dengan sengaja menendang ban mobil box itu. "Heh ! Lo berani ya sama gue !!" umpat pria hitam itu

"Udah.. Jangan ribut.. Ini sebentar lagi selesai kok.." ucap Rou menenangkan keduanya

"Nah ! Macem teman lo itu napa sih ! Kerja yang cepet ! Jangan ngoceh mulu !!! Nih-nih. Gue bantuin deh ya !!" oceh pria itu dan menambahkan dua kardus besar untuk Rou bawa tanpa menanyakan apa Rou kesusahan atau tidak. Bahkan Ina sendiri kaget melihatnya, bagaimana bisa pria itu begitu kasar pada gadis-gadis seperti mereka. "Duh !! Rou sini aku bawain. Gue sumpahin ya, abang bakal jomblo seumur hidup !! Ngga akan ada yang mau sama cowok macem abang !! Ih !!" cerca Ina dengan sumpah serapahnya, dan berusaha mengambil kardus dari tangan Rou yang segera menolaknya.

"Ngga apa.. Aku bisa kok.. Kamu ambil yang lain aja.." ucap Rou pelan dan suaranya semakin kecil terdengar karena wajahnya tertutupi dua kardus besar ditangannya.

"Tapi.."

"Udah deh, neng ! Cepetan elah !! Lama amat kerjanya !!" lagi-lagi pria itu mengomel dengan tak sadar dirinya. "Sialan !!!" umpat Ina keras sambil menerima dua kardus besar dari salah satu teman pria itu.

Rou yan memiliki postur tubuh mungil itu tampak sedikit kesusahan membawa tiga kardus sekaligus. Dengan langkah kecil-kecil ia berusaha menaiki tangga yang kini tengah bertugas sebagai ancaman untuknya. Begitu kakinya yang terbalut sepatu converse usang meraba-raba salah satu anak tangga, dua kardus besar ditangannya berpindah dengan cepatnya.

"El.."

"Kamu ngga usah kerja lagi. Nanti aku yang bilang sama bos kamu. Sekarang ayo ikut aku pulang." dengan cepatnya Nathan meletakkan dua kardus besar itu disebelah kakinya. Bahkan ia nyaris melempar kardus yang berada ditangan Rou jika saja ia tidak mengingat perjuangan gadis kecil itu tadi.

"Ayo. Mobil aku udah didepan, kamu ambil barang-barang kamu. Biar aku yang bicara sama bos kamu."

"..."

"Moon.. Aku ngga mau kamu lelah. Apalagi luka diwajah sama tubuh kamu belum diobati dengan benar. Aku khawatir, Moon.. Jadi, nurut sama aku. Aku ngga akan jahatin kamu. Bisakan ?"

My MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang