5. Mau Bunda

52.4K 2.8K 46
                                    

Allah memberikan mata untuk melihat, tapi kenapa masih menilai orang lain dengan telinga?

-DillAyu-


* * *

Pagi ini cuaca mendung, seperti akan datang hujan terbukti karena adanya Awan Stratus berbentuk lapisan tipis melebar pada langit yang berwarna putih menuju keabu-abuan.

Seperti biasa pukul sepuluh pagi Hasan dan Hana sudah selesai sekolah. Hari ini Affan yang akan menjemput mereka, karena Affan sudah berjanji dia yang akan menjemput si kembar, kebetulan jam pulang sekolah Hasan dan Hana bertepatan dengan jam istirahat Affan. Jadi bisa dipastikan Affan datang tepat waktu.

Di depan gerbang Sekolah paud sudah ada dua anak kecil dengan wajah yang sama, dia sedang duduk di bangku yang di sediakan pos satpam.
Setelah memarkirkan mobil BMW hitamnya Affan segera menghampiri kedua anak nya, Hasan dan Hana.

“Ayah!” melihat Ayah mereka sudah datang Hasan dan Hana berseru senang.

Affan tersenyum melihat si kembar. “Mau langsung pulang, atau makan dulu sayang?” tanya Affan lembut.

“Makan!” sahut mereka kompak.

“Siap Prince and Princess nya Ayah, ayo!”

Affan menggandeng tangan Hasan dan menggendong Hana, sebelum pergi Affan berpamitan kepada satpam yang bertugas hari ini.

“Pak Anas saya jalan duluan ya, terima kasih sudah menjaga si kembar sebelum saya datang ke sini.”

“Iya, Fan. Sudah menjadi tugas saya menjaga keamanan di Paud kartika. Hati-hati di jalan Fan jangan ngebut, selow aja ya.” pesan pak Anas

“Pasti, Pak.”

Usai berpamitan Affan langsung menuju ke mobil BMW hitam milinya yang terparkir tidak jauh dari pos satpam. Affan melajukan mobil nya ke arah restoran cepat saji dengan kecepatan rata-rata.

Membuthkan waktu setengah jam untuk sampai di restauran tersebut.

Di restauran ini Affan menanam saham besar, karena itu ia langsung menuju ke lantai 3 tempat biasa Affan makan bersama si kembar.
Melihat Affan datang Alan, selaku manager langsung memesankan makanan yang biasa Affan pesan saat berkunjung ke restauran.

Tidak butuh waktu lama makanan sudah di sediakan di meja dekat jendela tempat Affan dan si kembar duduk saat ini.
“Ayah Hana mau makan cake stroberi aja, ya! ”seru Hana, ia lebih memilih cake stroberi ketimbang memakan sup jagung kesukaan nya.

Affan menganguk dan mulai menyuapi Hana, sedangkan Hasan mulai makan sup jagung kesukaan nya sendiri. Selesai makan Affan melihat Hasan yang tidak seceria biasanya. Padahal kalau Affan yang menjemput si kembar ke sekolah mereka akan senang makan siang denganya. Selesai makan mereka akan pergi jalan-jalan ke Mall beli maian baru tapi sekarang?

Hasan seperti sedang memikirkan sesuatu, Hana sedang melihat pemandangan yang terlihat dari balik jendela.
“Ayah, mau Bunda!” ucap Hasan tiba-tiba.

Affan terdiam penuturan Hasan barusan berhasil membuatnya berpikir, sama persis saat ia mempertimbangkan perkataan klient nya ketika sedang meeting. 'Bunda' satu kata yang membuat Affan berpikir keras. Ya Allah apa yang di maksud Hasan itu Nailah?

ImamkuWhere stories live. Discover now