Dua

13K 770 5
                                    

"Sakura, aku mau ke kantin, mau ikut?" Tanya Ino yang dibalas gelengan oleh Sakura.

"Kau ingin titip sesuatu?" Sakura lagi-lagi menggeleng. Ia sedang tidak ingin makan sesuatu saat ini. Ia masih kenyang, atau mungkin ia tidak sedang memiliki nafsu makan.

Ino memutar matanya jenuh, Sakura sepertinya sedang banyak pikiran. Ia tidak ingin membuat Sakura kesal. Ia akan mengalah untuk saat ini.

Sakura menyandarkan tubuhnya di bangku taman sekolah yang mengarah ke jalanan utama memasuki gedung sekolah. Ada banyak siswa-siswi di luar gedung sekolah untuk bercakap atau bermain bersama. Dipikirannya hanya ada Sasuke saat ini. Ia tidak bertemu Sasuke pagi ini, apa Sasuke sangat marah padanya? Tapi, kenapa?

Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan Sasuke dalam pikirannya. Emeraldnya memerhatikan setiap orang yang berada di sekitar taman sekolah dan menemukan seseorang yang tak lain adalah Sasuke.

Sakura mengerutkan dahinya penasaran, kenapa Sasuke tiba-tiba berlari keluar gedung sekolah dengan tergesa-gesa? Apa terjadi sesuatu? Tanpa dikomando, kaki Sakura ikut berlari menghampiri Sasuke. Tangannya dapat menggapai lengan Sasuke. Sakura dapat melihat jelas raut ketegangan yang terpancar di wajahnya. Ada apa? Sakura makin bertanya-tanya.

Napas Sasuke memburu, perasaan Sakura tidak enak. Pasti terjadi sesuatu hingga membuat Sasuke seperti ini. Sakura memberanikan dirinya untuk bertanya, ia tidak peduli jika Sasuke akan membentaknya di depan semua orang yang ada disini. Ia ingin tau apa yang terjadi.

"A—"

Sasuke menarik Sakura dalam pelukannya membuat tubuh Sakura menegang.

Sasuke memeluk dirinya?

Sasuke memeluknya?

Sasuke—

Tanpa banyak bicara, Sasuke manarik Sakura masuk ke dalam mobilnya. Lidah Sakura terasa kelu. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia akan mengerti jika mereka sudah sampai kemana Sasuke membawanya.

Sakura dapat melihat jelas bahwa Sasuke membawanya ke rumah sakit. Tunggu, siapa yang sakit? Itachi? Tapi kenapa Sasuke sampai sepanik ini.

Sakura keluar dari mobil, ia mengikuti langkah Sasuke kemana ia berlari. Setelah Sasuke bertanya pada perawat yang sedang bertugas, Sasuke langsung berlari ke lorong rumah sakit yang Sakura tidak ketahui lorong menuju kemana. Tapi satu hal yang ia tau, Itachi baik-baik saja karena pria itu berdiri dengan punggung ia sandarkan di dinding rumah sakit tepat di ujung lorong. Sakura menghampiri kedua Uchiha itu dengan perasaan was-was. Kalau bukan Itachi, lalu siapa? Tidak mungkin kan—

"Bagaimana?" Sasuke akhirnya mengeluarkan suara. Sakura menunggu jawaban Itachi was-was.

"Dokter bilang, tou-san dan kaa-san.." Itachi memberi jeda sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Tou-san dan kaa-san.."

"Cepat katakan! Mereka baik-baik saja kan?" Suara Sasuke terdengar melemah. Kepalanya menunduk, dugaannya pasti benar.

"Mereka tidak terselamatkan," ucap Itachi tegar. Ia berusuha untuk tidak menitikkan air matanya di depan adiknya yang tidak bisa menerima kenyataan yang ada.

Sakura menutup mulutnya tak percaya. Entah kenapa air matanya terjatuh mendengar kabar bahwa Fugaku dan Mikoto meninggal. Tapi, kenapa? Bukankah mereka sedang melakukan perjalanan bisnis di China beberapa hari yang lalu? Dulu, orang tuanya, sekarang kenapa Kami-sama juga mengambil nyawa orang tua Sasuke.

Iris mata Sakura melirik punggung Sasuke yang gemetar menahan tangis. Ia ingin melakukan hal yang sama yang dilakukan Sasuke padanya, tapi dia terlalu takut untuk mendekati Sasuke.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang