Tujuh

10.4K 683 11
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu siswa-siswi Tokyo High School telah tiba. Para murid menyambutnya dengan semangat dan kegembiraan. Sakura yang sudah menyiapkan perlengkapannya sejak kemarin siap dengan tas ransel yang dipakainya.

"Aku membawa bikini baru loh, baru beli kemarin," kata Ino antusias.

Sakura mengerucutkan bibirnya. Mengingat luka di tubuhnya membuat mentalnya jatuh. Ia tidak bisa menggunakan bikini saat berenang di pantai.

Tidak apa-apa, Sakura. Lagi pula kau tidak bisa berenang, buat apa memakai pakaian renang. Sakura membatin, mencoba menyemangati dirinya.

"Hei, kenapa diam saja? Aku juga membawakanmu bikini. Aku membelinya biar punya kita kembar," kekeh Ino merogoh tas ranselnya untuk memperlihatkan Sakura bikini yang ia beli.

"Jeng..."

"Ino, tidak usah dikeluarkan. Itu sangat memalukan!" Sakura memasukkan kembali bikini itu ke dalam tas Ino.

"Kemarin aku ditemani Sai," cerocos Ino antusias menceritakan kekasihnya pada Sakura.

"Sai? Itu pacarmu dari Japan Internasional High School?" Tanya Sakura ikut antusias. Ia memang tidak pernah berpacaran, tapi setiap kali Ino menceritakan tentangnya dan Sai membuat Sakura ikut antusias.

"Iya,"

"Aku jadi iri," gumam Sakura.

"Mau kuperkenalkan dengan teman Sai? Kemarin aku sempat bertemu dengan temannya, kalau tidak salah namanya hm.. Gaara?"

"Ti-tidak perlu, aku masih ingin sendiri," tolak Sakura halus. Untung saja ia dan Sasuke berbeda bus. Kalau laki-laki itu mendengar ucapan Ino, ia akan hidup penuh tekanan selama karya wisata ini.

"Hei, hei, kau ini butuh refreshing bersama laki-laki. Masa mudamu sangat membosankan, Saku,"

Semoga kau tau kalau aku sebenarnya mencintai Sasuke. Batin Sakura sedih.

"Oi, kita sudah sampai!" Seru siswa laki-laki yang selalu membawa anjing putih peliharaannya.

"Wahh, Sakura, ayo turun!" Ino menarik Sakura turun dari bus secepat mungkin.

Setelah para sensei memberi pidato dan peraturan-peraturan yang harus ditaati para siswa-siswi, mereka disuruh untuk beristirahat di kamar hotel yang telah dipesankan. Satu kamar untuk dua orang.

"Sakura! Ayo jalan-jalan ke pantai!" Ajak Ino antusias setelah berganti pakaian dan melihat ke arah balkon yang menunjukkan keindahan pantai di bawah sana.

"Kau saja, aku mau tidur," tolak Sakura.

"Oh ayolah, Sai-kun juga ada disini,"

Sakura mengerutkan dahinya tak percaya. "Kenapa dia ada disini juga?"

"Aku memberitahunya kalau kita akan mengadakan perjalanan karya wisata dan dia berinisiatif ikut bersama teman-temannya," kata Ino bersemangat. Tangan gadis pirang itu masih juga tak lepas dari kaki Sakura.

"Oh,"

"Ayolah Sakura," rengek Ino manja.

Sakura memutar bola matanya kesal. Mau tidak mau ia harus setuju untuk menemani Ino ke pantai bertemu Sai karena paksaan Ino.

Setelah berganti pakaian santai dan tidak terlalu terbuka, Sakura dan Ino turun bersama. Di satu sisi, Sakura merasa khawatir. Entah karena apa, hanya saja bertemu Sai dan teman-temannya membuatnya tertekan.

"Sai-kun!" Ino mempercepat langkahnya menghampiri Sai.

"Ino,"

"Aku senang kau datang kesini juga," seru Ino menghambur ke pelukan Sai. "Oh, Sakura, cepatlah kesini!"

OBSESSIONDonde viven las historias. Descúbrelo ahora