16 : Menikah dengan Steve?

224K 9.4K 403
                                    

Canggung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Canggung. Perasaan yang saat ini mewakili hati Sarah pada hari Minggu di cuaca yang begitu cerah. Awan putih dengan matahari hangat menyengat di kota tua Manchester menjadi saksi bisu kedatangan keluarga besar Steve.

Sarah duduk dengan keringat di kedua tangan. Matanya sesekali melirik ke arah wanita tua yang duduk di hadapannya. Begitu anggun dan menawan di usia senja. Sementara di sampingnya, duduk seorang gadis cantik yang tidak kalah menawan dengan wanita tua itu. Dilihat dari wajahnya, usia gadis itu mungkin sama dengan dirinya saat ini, 17 tahun, atau mungkin lebih tua? Sarah tidak yakin. Tetapi yang pasti gadis itu memancarkan kecantikan yang khas.

"Jadi kau yang bernama Sarah." Wanita tua bernama Rossie itu memecah keheningan. Dia tersenyum kepada Sarah, tetapi senyuman itu terlihat begitu misterius.

Sarah melempar pandangan ke arah Steve. Namun lelaki itu hanya duduk dengan wajah datar. "Iya." jawab Sarah dengan wajah bersemu merah, campuran antara rasa malu dan tidak nyaman karena mendapat tatapan begitu tajam seperti itu.

"Kau mirip sekali dengan Shaila. Kecuali matamu, tentu saja. Matamu mirip dengan Erick." ucap Rossie seraya menyesap seduhan teh manis di tangannya.

"Jadi Anda mengenal ibu sa—" Sarah menatap Rossie dengan keterkejutan di mata.

"Ya, aku mengenalnya." Rossie meletakkan gelas di meja, lalu kembali memusatkan matanya pada Sarah.

"Shaila gadis yang sangat cantik. Kecantikan dan kepolosan Shaila saat itu bahkan membuat cucuku—Ayah Steve, sempat jatuh bertekuk lutut kepada ibumu. Tapi, tentu saja ibumu akhirnya lebih memilih Erick sebagai pelabuhan cinta terakhirnya." Rossie tersenyum, dan sesekali memberikan kerlingan aneh kepada Steve.

Sarah tanpa sadar menggenggam liontin yang tergantung di lehernya.

"Dan sekarang sepertinya sejarah kembali terulang. Kau berdiri dan duduk begitu dekat dengan anak dari cucu kesayanganku. Steve." Rossie bangkit dari kursi, lalu berjalan mendekati Sarah.

Sarah hanya menatap setiap langkah dan gerakan dari Rossie bahkan saat wanita itu mengambil duduk di sampingnya, Sarah hanya bisa memandanginya diam.

"Kau bahkan jauh lebih cantik daripada di foto, Sarah." Rossie menyisirkan tangan ke rambut Sarah. Sekali lagi Sarah merasakan tatapan mata wanita itu begitu aneh saat menatap. Lalu apa maksudnya dengan ucapan barusan? Foto?

"Sangat cantik dan rapuh. Seperti porselen, begitu indah dan cantik, tapi sekali benda itu jatuh, yang tertinggal hanya kepingan kaca yang tidak lagi indah. Rusak dan hancur. Tak lagi bernilai, dan akhirnya menghilang." Sekali lagi Rossie memujanya, dan Sarah makin tidak nyaman dengan pengandaian yang diucapkan Rossie.

Tanpa sadar Sarah bergerak sedikit menjauh hingga lengannya menempel pada lengan Steve. Sarah menoleh dan menatap Steve, bermaksud meminta bantuan kepadanya, tetapi Steve bergeming. Steve hanya membalas tatapan matanya diam.

"Apa kau menyukai Steve?" Pertanyaan Rossie membuat Sarah dan Steve menghilangkan kontak mata mereka, lalu secara bersama-sama menatap Rossie.

Belum selesai dengan keterkejutan karena pertanyaan Rossie barusan, Sarah harus mendapat serangan keterkejutan kedua kali karena ucapan Rossie selanjutnya. "Maukah kau menjadi menantu untuk cicit kesayanganku, Sarah?"

Rossie tersenyum, menarik tangan halus Sarah, "Aku ingin kau menikah dengan Steve."

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tears of Sarah [21+] / Repost Where stories live. Discover now