03. Surprise

417 105 25
                                    



Hojung udah balik ke Singapura, Yebin awalnya tetep kekeh pengen ikutan tapi Hojung bilang dia bakalan terus hubungin Yebin nggak kayak kemarin-kemarin


Tapi Hojung tetaplah Hojung, dia nggak bakal mulai duluan jadi Yebin yang mengalah


"Kamu lagi apa?" Tanya Yebin via telpon

"Kerja"

"iya aku tau kamu kerja, maksudnya yang kamu lakuin sekarang itu apa?"

"Ngerjain laporan bulanan"

"Udah makan belum?"

"Udah tadi"

"Ck, tau ah jawabnya pendek banget. Nggak nanyain aku lagi"

"Kamu lagi apa?"

"Napas"

"Iya aku tau napas"

"Ngeselin ya kamu"

Hojung terkekeh ditelpon sana "Udah makan?"

"Udah"

"sama siapa?"

"Jun"

"Ck, jangan sama dia"

"Kenapa sih? kan cuma temen. emang kamu? pake acara peluk-peluk"

"Jangan mulai"

"Kenapa? 

"Tutup gih, aku kerja"

"Selalu gitu" Yebin langsung nutup telponnya, dia kesel sama Hojung



Singapura


Hojung dari tadi nggak bisa lepas dari layar komputernya, di sana ada foto mereka berdua (foto dia dan Yebin), Hojung sengaja jadiin wallpaper foto mereka biar dia selalu inget Yebin. Hojung juga sebenernya nggak mau balik ke sini cepet-cepet, pengen terus lihat Yebin, pengen terus ada sama Yebin. Bohong kalau dia nggak kangen, kangen banget malah. Bahkan waktu Yebin wisudah, sehari sebelumnya dia cari penerbangan paling cepet dari Singapura biar bisa kasih surprise calon istrinya itu.


"Ternyata rindu bisa seberat ini" Hojung ngehela nafasnya berat kemudian lanjutin ngerjain laporannya lagi


"Hojung"

"nanti pulang bareng boleh?" Tiba-tiba rekan kerja Hojung nyamperin dia


"Oh, iya boleh" 


"Semangat kerjanya" dia senyum ke Hojung sambil ngasih sekotak minuman penyegar


"suji"


"Iya?"


"ngg makasih"


Cewek yang bernama Suji itu tersenyum penuh arti ke Hojung kemudian ngelanjutin jalannya ke meja kerjanya

[2] Pra-NikahNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ