Ini, (juga) Bukan Apa-Apa.

Bukan Keinginanku.

/1/

Ini memang bukan keinginanku

tapi inilah yang Semesta mau.

Saat kamu ditakdirkan hanya sebagai tamu dikehidupanku.

Aku tahu, saat kamu melangkahkan kaki untuk mendekatiku

kamu sebenarnya enggan melangkah terlalu jauh kepadaku.

Maaf, ini memang kesalahanku sepenuhnya.
Kesalahanku telah menaruh harap yang terus meluap tiap harinya.
Kesalahanku menjadikanmu rumah sampai aku sekarang tidak tahu harus berdiam diri dimana.
Kesalahanku terlalu tenggelam dalam bualanmu yang kau jadikan sihir—membuatku tunduk akan cinta palsumu.

/2/

Ini memang bukan keinginanku.

Tapi kamu mempersilahkanku masuk kedalam hatimu. Kau jamu aku dengan baik. Kau beri aku segalanya yang aku inginkan.

Tapi maaf, ini memang bukan keinginanku

saat aku mengetahui bahwa kamu sudah memiliki kekasih hati.

Dan dengan berat hati, aku harus melangkah pergi sebelum semuanya menjadi-jadi.

Maaf, ini bukan keinginanku
untuk merusak hubunganmu dengannya.


Walaupun ini bukan keinginanku juga untuk pergi,

tapi aku tahu bahwa aku

harus p e r g i .