pain

37.5K 4.6K 785
                                    

kalian komen aja aku udah seneng. cia.

bianca, perempuan yang sedang menjalin hubungan dengan haechan, sedang adu mulut di kelas setelah kelas selesai.

"kamu sama aja kaya cowok lain... brengsek."

"bianca, dengerin aku."

"pacarmu itu aku atau sebat?" tanyanya kemudian keluar kelas.

"bianca!"

bianca berbalik dan menghampiri haechan, "kamu berubah, udah berani nyoba sebat. siapa yang ngajarin?"

"aku nyoba sendiri-" haechan berusaha menjelaskan semua yang mau dia utarakan tapi selalu diskak sama bianca.

"bagus... bukannya kamu tau kalo kamu nyebat, itu bakal jadi masalah buat aku?"

"ya makanya dengerin aku dulu-"

"kamu mau jelasin apa?"

haechan narik napas sembari berdoa supaya nggak dipotong lagi, "semua anak cowok pasti pernah terbesit buat nyeb-"

"terbesit buat nyebat? bullshit, chan." bianca meneruskan langkahnya, dia susah buat nerima permintaan maaf atau penjelasan haechan.

"fuck."




💀🔫





renjun masih menyalin catatan yang ada di papan tulis, waktu menunjukkan pukul 7 tepat, waktunya dia pulang dari tempat les.

"akhirnya kelar juga." biarpun pintar, renjun juga bisa bosan dengan pembelajaran non-formal seperti ini.

hidup renjun hanya seperti pengulangan tak berarti. sekolah-les-sekolah-les dan akan seperti itu selama dia sma.

"mau makan apa?" tanya mamanya yang menyetir mobil.

renjun nggak selera makan, dia cuma pengen pulang dan langsung tidur, "pulang aja, ma."

baginya, sekolah adalah tempat terbaik buat meluapkan emosinya bersama jeno, haechan, dan jaemin.


💀🔫







"jeno."

ini kesekian kalinya jeno pulang malam, nggak, dia nggak berbuat maksiat, hanya mencari angin malam dan kadang mampir ke rumah haechan buat main ps 4.

"iya, bunda. maaf jeno pulang malem terus."

"bunda nggak paham, semua yang bunda dan ayah kasih kurang?"

kurang? iya, kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya, "nggak... semua yang bunda dan ayah kasih lebih dari cukup." ucapnya sambil melewati bundanya.

bundanya menarik lengan jeno, "nak, kamu boleh pulang malam, tapi... kamu pergi di saat bunda dan ayah pulang kerja... bunda pengen cerita sama kamu."

"jeno capek, bun."

lengan jeno terbebas dari pegangan bundanya, "istirahat yang cukup biarpun besok libur."

sakit hati jeno, "kenapa bunda jadi perhatian?"


💀🔫

"woy woy ada yang gelut!" seru orang kampung belakang, kebetulan juga jaemin lewat.

dia langsung menepi, ingin tau bagaimana gelut yang sesungguhnya.

"uh, kasar." ucapnya saat melihat korban yang masih dihakimi pelaku.

jaemin turun dari motornya dan memberanikan diri buat mendekat, "pak, coba diselesaikan dengan musyawarah."

"lo siapa? cari mati?"

jaemin tersenyum lalu menggeleng, "jangan main hakim sendiri."

si pelaku langsung menyingkirkan korbannya dan sepertinya ingin menambah korban, "MASIH PAKE SERAGAM, UDAH NGOMONG SOK DEWASA!" tegasnya dan langsung menonjok wajah jaemin sampai hidungnya berdarah.

jaemin menyeka darah yang keluar lalu tertawa, "BERANINYA SAMA ANAK SMA?"

jaemin nggak sepenakut itu, dia balik menonjok wajah si pelaku.

seragam jaemin yang awalnya putih, kini berlumuran darah yang menetes dari hidungnya, "telpon sekolahnya, namanya jaemin asta!"

"sial." jaemin memakai jaketnya kemudian lari dari lokasi dengan motornya.














pain makes people change

pain makes people change

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
pullover | nct 2000 [✔]Where stories live. Discover now