Bonus Chapter : Baby?

10.4K 733 173
                                    

Innocent

Bonus chapter : Baby?

.

.

Pairing : AkaKuro (ft. Aokise)

Genre : Romance, Family & Humor (semoga)

Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

.

.

Sebagai catatan :

Akashi di cerita ini lebih cenderung ke oreshi di kesehariannya, namun di situasi tertentu sifat dari bokushi nya muncul. Tapi preferensi panggilan Akashi untuk yang lainnya tetap pakai nama kecil (bukan marga).

Yang kedua, sebenarnya cerita ini adalah m-preg. Tapi apabila ada pembaca yang lebih suka dan ingin bayangkan versi genderbend Kuroko, silahkan saja^^

Happy reading~

.

.

.

.

Suatu pagi yang dingin di bulan Desember, sosok cantik bersurai baby blue sedang duduk di sofa keluarga yang empuk. Ia terlihat begitu fokus dengan apa yang dikerjakannya saat ini. Tangannya sibuk memainkan alat rajut dan benang-ia berniat membuat kaus kaki untuk calon buah hatinya yang kedua.

Iya, yang kedua. Lima bulan yang lalu, pasca putra tunggal mereka meminta adik, tanpa ragu sang ayah langsung mengabulkan. Tetsuya masih ingat bagaimana malam 'panas' mereka ketika itu. Parahnya lagi, sang anak ternyata diam-diam melihat. Walau akhirnya Seita menerima penjelasan mereka-dengan wajah yang masih agak skeptis, namun Tetsuya dan Seijuuro sebenarnya kelabakan dalam hati.

Sungguh melelahkan. Pikir mereka.

Setelah selesai, kedua tangan terjulur sambil memegang sebelah kaus kaki merah hasil karyanya. Kemudian ia pun mengernyit.

"Masih berantakan...." desahnya kecewa. Ia pun mengambil benang wol dan alat rajut, siap merajut lagi pasangannya. Matanya serius memperhatikan buku panduan.

"Hm...pertama, lilitkan benangnya seperti ini, lalu-"

GREP

"Selamat pagi, sayang." sepasang lengan kokoh melingkari lehernya dari belakang. Kecupan manis dilayangkan pada pipi gembil itu.

"Selamat pagi, Sei-kun. Jangan mengagetkanku dengan tiba-tiba seperti itu, bersyukur matamu tak langsung kucolok pakai jarum," balasnya kalem, namun nyelekit.

"Tetsuya judes sekali masih pagi." pelukan dilepaskan, Seijuuro berjalan mengitari sofa untuk duduk di samping istrinya.

"Aku sedang konsentrasi. Makanya jangan mengganggu," kedua tangannya kembali sibuk merajut. Netra merah memperhatikan secara seksama kegiatan yang sedang dilakukan si baby blue. Kemudian, ia pun menghela nafas dan menyandarkan punggungnya di sofa.

Seijuuro menutup mata, menikmati sejuknya semilir udara pagi yang berasal dari jendela yang dibuka. Aroma embun samar tercium oleh hidungnya. Kicau nyanyian burung yang sedang terbang kesana kemari terdengar begitu merdu.

InnocentWhere stories live. Discover now