Suntikan Difteri

14.4K 1.5K 275
                                    

MARKHYUCK! MARKCHAN!

BOYS LOVE! YAOI

SCHOOL LIFE! ROMANCE! LIL BIT HUMOR (?)

Happy Reading❤

Suasana kelas terdengar bising, sesekali terdengar teriakan yang mengundang tatapan aneh dari yang lainnya. Itu juga berlaku bagi Haechan, lelaki bersurai merah dengan kulit tan itu. Ia sesekali mengeluarkan rengekan sebal dari mulutnya, semua itu ulah dari Mark, kekasihnya. Mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih setelah malam itu Mark mengantarnya pulang. Dan berakhir diceramahi panjang lebar oleh kedua orangtuanya karena kedapatan melakukan adegan yang iya-iya di depan rumah.

"KAU CURANG, MARK LEE!! KAU PASTI MENGINTIP KARTU MILIKKU!!!" Haechan mendorong-dorong tubuh kurus milik Mark karena kesal. Ia sedari tadi kalah dalam permainan kartu bridge.

"Itu artinya kau tidak berbakat jadi pemain judi. Sudahlah, terima saja takdirmu jadi ibu rumah tangga saat menikah denganku," Mark terkekeh geli mendengar ucapannya sendiri. Haechan semakin geram, wajahnya merah, antara marah dan malu juga sih.

"TIDAK SUDI!" Bilangnya tidak sudi, tapi apa kenyataannya? Kini Haechan malah membenamkan wajahnya di dada sang kekasih. Dua bulan berjalan, tapi tidak ada kemajuan sama sekali. Kemajuan dalam keromantisan hubungan mereka maksudnya. Karena perpaduan Mark dan Haechan adalah hal yang klop, susah dipisahkan meskipun sering saling berteriak satu sama lain.

"Tidak sudi katamu? Aku pernah diberitahu eommanim kalau mengigau setiap malam menyebut namaku. Tidak usah malu-malu kalau mencintaiku, wkwkwk," kekehan Mark bertambah menyebalkan ditelinga Haechan.

Haechan semakin membenamkan wajahnya, tangannya mencubit nipple milik Mark dengan kencang sampai terdengar pekikan alay milik Mark diseluruh penjuru kelas.

"Adaaaaaawww!! Fuck... lepaasss.." umpat Mark tanpa sadar. Haechan sudah melepas cubitannya pada nipple Mark.

Haechan menatap Mark cemberut, tangannya menyilang didada. Haechan benci mendengar umpatan, walau Haechan sering mengumpat. Tapi, seluruh umpatan yang keluar dari kekasih menyebalkannya ini adalah sesuatu yang haram didengar.

"Kau mengumpatiku? Kau sudah tidak cinta padaku, eoh? Kau memang bajingan, Mark Lee!"

Haechan membalikan badannya membelakangi Mark yang sedang meringis sakit sedari tadi. Mark memutar bola matanya malas, sejak menjadi sepasang kekasih, Haechan lebih banyak merajuk. Satu hari bisa dua kali merajuknya. Mark yang memang tak bisa membujuk, terus saja menjahilinya sampai anak itu sembuh kembali dari acara merajuknya.

"Astaga! Mark Lee mengumpati beruangnya! Maafkan si bodoh ini ya, bear? Aduhh, jangan merajuk dong! Jantungku rasanya melemah karena kau merajuk." Alay!

Tangan Mark mencoba meraih tangan Haechan untuk merasakan detak jantungnya. Konyol memang! Tapi, Haechan dengan lugunya juga menuruti permintaan Mark untuk merasakan detak jantungnya.

"Maafkan aku, ya? Mulutku licin sekali akhir-akhir ini." Mark berucap sok melas dengan tatapan yang membuat Haechan bisa muntah kapan saja.

"Bodo!" ucap Haechan masih mencebik kesal. Tapi, kepalanya sudah kembali menyandar pada bahu Mark. Hal ini tentu saja membuat Mark tersenyum geli sembari tangannya mengusap surai merah kesayangannya ini.

"ADA PENGUMUMAN!" Ujar Chani, ketua kelas mereka. Sontak semua penghuni kelas menatap kearahnya. Hari ini guru-guru mengadakan rapat dadakan, jadi kelas pelajaran kosong.

"Akhir bulan ini akan diadakan suntikan difteri, untuk semua siswa! Jika tidak akhir bulan, mungkin akan diundur paling lambat awal bulan depan!" sorak sorai siswa yang tidak setuju memenuhi ruangan kelas.

Baby Bear Haechan | MarkhyuckOnde histórias criam vida. Descubra agora