5. Konoha

3.1K 309 11
                                    

[Jika ada yang bingung atau ada yang ditanyakan, tanyakan aja di kolom komentar ya readers.. Jangan sungkan..]

-Π_Π-

Setelah cukup jauh ia berjalan, Naruto sudah tidak berminat untuk bersantai. Ia sudah memasuki wilayah hutan. Ia berlari dan melompat melewati pepohonan sesekali menggunakan dahan pohon sebagai tolakannya untuk melompat. Kecepatannya cukup cepat namun untuk menghemat chakra dan energi, ia tidak terburu-buru namun tidak lambat.

Butuh seharian penuh untuk sampai di ibukota Konoha.

Begitu ia melihat jalanan, ia menghela nafas pelan dan mempercepat lajunya.

"Akhirnya sampai," batin Naruto.

***

Setelah masuk ke Konoha, entah mengapa Naruto merasakan getaran aneh di lubuk hatinya. Entah apa itu, Naruto tidak mengerti. Karena itulah ia tidak bisa fokus dan memilih untuk duduk di kursi taman Konoha untuk mengistirahatkan tubuhnya. Ia berfikir, apakah karena ia lelah? Atau karena hal lain?

Siapapun tolong jawab aku!

"Kau benar-benar kacau, gaki, " sindir Kyuubi.

"Daripada kau menghinaku, lebih baik kau bantu aku menemukan jawabannya, baka-kitsune! " rutuk Naruto.

Ekspresi Naruto tambah suram dan itu berhasil membuat orang yang berada di sekitarnya menatap ia dengan tatapan aneh plus ketakutan.

"Kau membuat mereka ketakutan, dasar bodoh!"

Naruto kemudian sadar, bahwa dia membuat orang-orang ini tidak nyaman jadi ia langsung meminta maaf. Ia bukanlah orang yang tidak tahu malu dan tidak mengerti etika. Ia sadar bahwa ia masihlah lemah, karena itu ia harus menjaga sikapnya.

"Maafkan saya karena membuat ketidaknyamanan kalian," ucap Naruto tulus sambil membungkuk.

"Ahaha, tidak apa-apa." salah satu dari mereka menjawab dengan senyuman bertengger di wajahnya membuat Naruto bersyukur dalam hati.

"Terimakasih," ia kemudian membungkuk sekali lagi kemudian melangkah pergi untuk mencari penginapan.

"Jarang sekali ada seorang gadis yang berperilaku sopan seperti itu di Konoha. Sepertinya dia baru di sini," ucap seorang wanita paruh baya.

Yang lainnya pun menyetujui perkataan wanita tadi. Kebanyakan para pemuda di Konoha bersikap angkuh dan sombong. Jadi wajar saja jika sikap Naruto barusan mengejutkan mereka.

"Setidaknya masih ada gadis bermoral," ucap wanita lainnya.

Sedangkan yang sedang jadi bahan pembicaraan, malah sibuk berkeliling mencari penginapan. Setelah bertanya kepada salah seorang warga, ia melangkahkan kakinya menuju sebuah penginapan yang ia cari sejak tadi.

Konoha memang kota besar. Sesuai dengan informasi yang ada di buku milik Hikaru Tetsuya. Jadi, Naruto tidak terlalu kesulitan dalam menentukan arah tujuannya.

Namun, saat dalam perjalanannya, Naruto berhenti dan mengalihkan pandangannya ke sebuah kerumunan. Sepertinya ada yang menarik. Pikirnya lalu ia menuju ke kerumunan dan berhasil mendapatkan tempat terdepan.

The Transmigator ( S.A.S )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang