Bab. 08: This Christmas

737 65 13
                                    

3 minggu waktu yang ditetapkan sekolah untuk libur musim dingin. 1 minggu sebelum natal, 1 minggu menunggu tahun baru, dan 1 minggu terakhir menikmati waktu bersama keluarga.

Hebat.

Aku belum mendapat kabar orang tuaku akan mengambil cuti.

Ayah tidak mengerjakan tugas apapun dirumah, jadi aku tidak tahu kesibukan apa dia sekarang. Ibu juga masih bisa mengurusi rumah dan penghuninya.

Sedikit kujelaskan tentang pekerjaan orang tuaku.

Ayah bekerja sebagai Manager di perusahaan televisi terkenal di Jepang, juga dikenal sebagai tangan kanan pemimpin perusahaan. Maka dari itu, ia tidak akan mengecewakan orang yang juga berstatus sahabatnya itu.

Ibu juga bekerja disana. Ia menjabat sebagai designer juga penata busana yang piawai membuat seseorang terlihat highclass. Ditunjuk langsung oleh salah satu owner perusahaan, dan dipercaya oleh orang kalangan atas.

Aku bisa dibilang beruntung punya orang tua seperti mereka.

Tidak beruntungnya saat mereka punya anak seperti aku.

'Seperti aku' yang kumaksud adalah, sikap yang cukup berbanding terbalik dengan mereka.

Sudah kujelaskan bagaimana rekan ibu memperlakukannya, 'kan?

Ayahku juga 11-12 dengan ibu.

Dengan sikap super baik dan jauh dari kata buruk itu.. mereka pernah bertanya,

"Dapat dari mana kau belajar jahil, suka bertengkar, dan meremehkan ini?"

Aku menjawab, "Dapat dari kalian saat bertengkar hebat."

Jangan orang-orang kantoran itu kira, bahwa Tuan dan Nyonya Akabane yang terkenal pasangan harmonis dan terampil dalam pekerjaannya, akan mempertahankan sikap itu saat dirumah. Aku, anaknya, adalah satu-satunya saksi dari sikap pencitraan mereka dikantor. Bisa dibilang, aku adalah pencampuran sikap pencitraan dan sifat asli mereka.

Seperti yang pernah Karasuma-sensei katakan, aku bisa belajar hanya dari melihat yang ada didepanku.

Jadi begitulah, aku mendapat sikap buruk ini dari mereka sendiri. Dan sikap baik pun aku juga mencontoh dari mereka, seperti tekun, teliti, menjaga diri dengan baik, dan cepat belajar dari kesalahan, tidak bicara yang tidak penting, dan sebagainya.

Salah mereka sendiri bertengkar didepanku, bukan?

Itu berarti, sikap burukku ini bukan kesalahan, karena aku mendapatkannya dari orang tuaku sendiri. Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya.

"Terimakasih atas makanannya." aku berujar setelah menyelesaikan makan malamku bersama keluarga Asano untuk yang ketiga kalinya.

Kulihat Asano-san juga sudah menyelesaikan makanannya. Ia beralih memandangku. "Aku belum mengatakannya, ya?"

"Eh? Apa?"

"Selamat sudah mengalahkan Gakushuu, Akabane." ia berujar kemudian. Laki-laki didepanku mengernyit kesal.

Aku tersenyum bangga lalu menjawab, "Terimakasih Asano-san."

"Bagaimana liburan musim dinginmu? Sudah ada rencana?" ia kembali bertanya.

"Aku belum dapat kabar ayah dan ibu akan ambil cuti. Entahlah, acara televisi pasti akan selalu sibuk disaat saat seperti ini."

Nah, Asano Gakuhou ini juga ada hubungannya dengan ayah dan ibuku. Aku tahu saat ayah bilang, bahwa Gakushuu adalah anak dari investor di perusahaannya.

Isn't They are Rival? (AsaKaru/Assassination Classroom)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin