Part 28

1.9K 233 15
                                    

"EH GILAK CANTIK WOY SAMPE PANGLING GUE MAH UDAH KAYAK BIDADARI AJA."

Hanbin memutar bola mata malas. Dia menutup telinganya agar tidak mendengar celotehan keras bobby. "Iya sana sana gebet udah, ribet ae"

"Lo nggak mau liat? siapa sih namanya ya gue lupa tadi cuma liat dari jauh doang yang lain pada rame depan kelasnya."

"Mau cantik kek, mau kayak bidadari mau pinter kek, gue nggak bakal kepo."

Bobby mencurutkan bibirnya. "masalahnya ini adeknya Jinan. Nangis dikit tu anak di tampol gue."

"Jadi lo nyerah?"

"APANEH BAWA BAWA NAMA GUE?!"

Bobby tersentak ketika Jinan duduk disebelah Hanbin dan menatapnya. "Ehe nggak kok, gue nunggu lo dari tadi."

Hanbin terkekeh. "Tu si ibob mau gebet adek lo, tapi takut ditampol katanya"

Jinan mendelik ke arah bobby menatap cowok itu tajam. "Satu meter lo deket sama adek gue ini melayang." Ucap Jinan sambil mengepalkan tanyannya.

"YAHH GAK ASIK. Kalo Hanbin yang pdkt gimana? lo ijinin kagak?"

"kagak lah enak aja adek gue spesial. lo lo pada mah cuma bagai upil."

***
Ruangan dengan nuansa putih itu seakan menghipnotis Hanbin. Entah kenapa dia memilih ruangan ini padahal ini kamar June. Tapi bodo amat toh apartemen ini sudah jadi miliknya.

"Ikut kagak ke rumah Jinan?" Teriak Bobby dari luar membuat Hanbin mendengus kesal.

Cowok itu selalu mencari cara agar dekat dengan adek sepupu Jinan itu.

"Kagak!"

Bobby masuk kamar Hanbin, duduk disebelah Hanbin. "Anterin gue lah, lo tau mobil gue masih di bengkel"

Hanbin mendelik lalu mengernyit geli melihat wajah memelas Bobby. Akhirnya Hanbin hanya bisa mengangguk.

****

"Bobby emang bobby ya, hapenya ditinggal gini," Hanbin hanya bisa menghela nafas dan masuk menyusul Hanbin.

"Halo tante, Jinan sama bobby mana ya?" Sapa Hanbin halus ketika melihat ibunya Jinan di dapur.

"Eh mau ngumpul ngumpul ya? itu di taman belakang, Bobby baru aja kesana"

Hanbin hanya tersenyum dan mengacungkan jempolnya. Dia berjalan kearah taman belakang rumah Jinan. Ekspresinya yang datar berubah bingung ketika mendengar suara yang familiar.

Langkah cowok itu terhenti ketika melihat sesosok gadis yang duduk diantara Jinan dan Bobby. Walau membelakanginya Hanbin dapat mengenali gadis itu.

"Lisa?"

saat gadis itu berbalik dan tebakan Hanbin benar bahwa dia adalah Lisa membuat dia hanya bisa diam.

"Eh katanya cuma nganter gue doang." Ucap Bobby lalu mendekat kearah Hanbin.

Sunggingan terlihat di sudut bibirnya. Tangannya menarik tangan Lisa dan memeluk gadis itu.

Jinan dan bobby yang tidak tau situasi marah marah. Jinan menarik tangan Hanbin menjauhi Lisa.

"WOY APA APAN NIH DATENG DATENG LANGSUNG MELUK ADEK GUE?" Ucap Jinan tidak terima.

Belum sempat Hanbin menjawab Lisa sudah kembali memeluk Hanbin. Dia memeluknya sangat erat seakan tidak ingin Hanbin jauh lagi.

Bobby hanya bisa diam karena dia tidak mengerti sama sekali.

Hanbin tersenyum lebar. "Jinan, dia lisa gue! kok lo bisa disini?"

"Jadi Lisa adek gue ini Lisa yang sering lo ceritain?"

Hanbin mengangguk malu, mereka bertiga langsung duduk untuk menjelaskan lebih detail.

Dan tanpa disadari ekspresi Bobby berubah datar. Lalu dia menarik nafas dan menampilkan senyuman khasnya. "WOY KOK GUE NGGAK DIAJAK? GUE KEPO JUGA NEH!"

***

"Jadi Hanbin yang kamu ceritain itu Hanbin temen Jinan? wah tante udah punya firasat sih soalnya nama mereka sama. Tapi kan di dunia ini pasti ada yang sama namanya."

Lisa hanya bisa tersenyum malu malu.

"Seneng banget ya? Cie yang udah bisa pdkt. Tante tunggu loh kelanjutan hubungan kalian" Ucap dara sambil menaik turunkan alisnya.

"Apasih tante cuma temen kok." Ucap Lisa malu malu sambil menutup wajahnya.

Sementara itu di apartemen Hanbin...

"Jadi dia? Lisa yang ngebuat lo sampe belajar gini?"

"Iya! gue nggak nyangka dia adeknya Jinan! Dunia itu sempit ya. Tapi gue seneng deh bisa ketemu lagi. Pokoknya gue harus belajar lebih rajin."

Melihat Hanbin tersenyum membuat Bobby ikut tersenyum. "Iya kan sempit banget. Harusnya lo liat lebih awal sih."

Hanbin menyengir lebar, "yakan gue gatau kali itu dia."

Harusnya lo liat lebih awal bin, kalo gitu gue nggak akan jatuh hati juga sama tu cewek

[TBC]

[3] An Angel || Hanlis || End.Where stories live. Discover now