Bab 3 Tentangmu

3.1K 105 10
                                    

"Entahlah jika itu sudah cukup atau tidak. Aku tidak hanya harus memikat Robert, tapi juga mendapat hati keluarga kerajaan dan persetujuan mayoritas dari Royal Court."

"Jangan lupakan rakyat Kerajaan Ostwick. Meski seklise apapun istilah 'Raja bukanlah siapa-siapa tanpa rakyatnya', tapi semua itu benar." Thomas ikut berkomentar dari belakang Dominic.

"Jangan khawatir Chris.... kau masih punya banyak waktu dan kesempatan untuk itu. Aku dan Thomas akan mendukung dan mendampingimu disetiap saat, selangkah demi selangkah. Ingat, kita INGIN kau menang." Dominic mengangguk pada Thomas yang memutar matanya bosan.

"Lalu sekarang apa?"

"Peperangan tidak bisa dimenangkan sendiri. Gunakan kesempatan ini untuk berkenalan dengan sainganmu yang lain dan bentuklah aliansi. Ingat, kekuatan dalam jumlah." Dominic terdengar seperti Petyr Baelish di film Game of Throne atau semacamnya. Chris hanya berharap kalau Dominic tidak punya 'agenda' lain dibelakang alasannya untuk membayar hutang keluarga.

"Fuh.... baiklah...." Chris masuk ke kerumunan orang-orang dan mulai mencari targetnya. Berteman dengan sainganmu seharusnya tidak sulit bukan? Ya kan?

"Oh lihat.... omega rendahan dan bukanlah siapa-siapa, belum lagi dia adalah pria. Aku harus melayangkan surat kritik untuk kerajaan agar memberlakukan closed door policy mulai dari sekarang." Ucap salah satu wanita berpkaian mewah berlapis berlian dan mengenakan topeng scarlett.

"Aku yakin closed door policy adalah istilah yang merujuk praktik pembatasan perjalanan pada suatu negara, pembatasan iformasi, dan bisnis untuk lingkungan luar. Menggunakan istilah ini untuk mengejek Lord Chris terasa kurang tepat, Helga." Ucap salah satu wanita bergaun campuran oriental dan eropa dengan topeng domino merah dan aksen emas.

"Kaitlyn dasar kau kutu buku menyedihkan.... Aku tidak mengerti kenapa kau bisa berada disini duduk dengan kami, kau seharusnya membusuk di perpustakaan atau semacamnya." Ucap Helga ketus dan membuat wanita itu menunduk malu ketika 'teman-teman disekitarnya menatapnya antara kasihan dan mengejek.

"Kau terlihat..... 'akrab' dengan pangeran barusan. Apa MUNGKIN kau pernah bertemu dengannya?" Tanya wanita lainnya yang berkulit eksotis dan memiliki aksen bicara latin. Dia menekankan kata mungkin seakan itu adalah berita kalau Bill Gates akhirnya bangkrut.

Chris mengacuhkan Helga dan menjawab pertanyaan wanita berbahasa latin itu. "Tentu."

"Bagaimana mungkin Sang Pangeran bertemu dengan orang rendahan sepertimu, kecuali kau penjahat, pelayan, atau mungkin keduanya." Helga terus memberikan komentar 'cerdasnya', tapi Chris menjaga ketenangannya. Hinaan seperti ini sudah menjadi makanan baginya semenjak dia duduk di bangku sekolah.

"Aku pernah dengar ucapan yang sama kalau tidak ada manusia yang bisa terbang. Lucunya beberapa tahun kemudian mereka menemukan mekanisme pesawat Wright bersaudara yang menjadi awal desain pesawat terbang modern." Chris berusaha membalas komentar itu dengan cerdas yang sesungguhnya dan itu membuat Kaitlyn tertarik bahkan menatap Chris dengan adorasi.

"Pfft... kutu buku lainnya. Well, setidaknya program wajib sekolah berguna juga untuk mendidik orang rendah. Aku katakan didepan saja.... AKU TIDAK SUKA DENGANMU! Apapun yang pernah terjadi antaramu dan Robert, kau tidak akan pernah punya peluang bahkan untuk menginjak bayangannya." Helga mengancam.

"Kau mungkin punya kesempatan ketika kau berdua, tapi kami tidak akan membiarkan itu terjadi.... maksudku, tidakkah kamu tahu berapa banyak gadis berkelas disini berbaris untuk memiliki kesempatan bahkan untuk 5 menit bersama Sang Pangeran? Ketika kami sudah selesai, maka kesempatan untukmu sudah tidak ada. Fufufu...." Helga menyertakan ucapannya dengan kibasan rambutnya yang 'sempurna' berhiaskan ornamen perhiasan yang terlihat berat. Chris bahkan terkejut kalau kepala Helga tidak copot ketika dia mengibas rambutnya seperti itu.

Royal Romance Side MWhere stories live. Discover now