Dua Sembilan

4.1K 453 16
                                    

-Other Side-

"Gua gamau tau, pokonya lo semua harus buntutin dia kemanapun dia pergi" ucap seorang cowok yang sedang duduk santai sambil menatap tajam ke arah sekumpulan orang dihadapannya.

"Lo pikir kita gapunya urusan masing-masing? Kalo lo mau buntutin orang, sewa aja stalker, lo kan tajir" cerocos salah satu cowok diantara gerombolan itu.

"Gue si gamasalah sebenernya kalo harus nyewa stalker atau apalah itu, tapiyaa gue kasian aja sama lo pada.."

"Maksud?"

"Pemasukan kalian lagi kosong kan? Belum ada lagi yang beli barang di kalian kan?" Ucap cowok itu santai yang alhasil bikin segerombolan cowok itu pada mingkem sempurna

"Ko? Lo bi-"

"Bisa tau? Bukan oh sehun namanya kalo ga tau tentang semua hal"

👏👏

"Baik anak-anak, kita cukupkan materi hari ini, jangan lupa tugas yang saya berikan tadi, dan tolong beritahu lee Haechan lain kali kalau mau tidur bawa bantal. Sekian terima kasih" ucap Bu Seohyun yang dibales ketawa pelan sama anak-anak kelas.

Iya Haechan daritadi tidur, dan bu Seohyun itu bukan tipe orang yang suka negur dikelas. Tapi dia negurnya itu di rapot.

"Chan! Bangun anjir!" Gue bangunin Haechan udah brutal banget padajal tapi masih aja gabangun.

"Geplak aja palanya pke buku Ra" titah Jinyoung, ketua kelas gue. Alhasil gue nurut terus mukul bahunya dia pake buku Sejarah yang tebelnya ini aduhai.

"Anjir! Sakit bego! Siapa yang mukul gue?!"

"Gue?! Kenapa?! Mau protes lo?!"

"Ko lo tega sih sama gue?" Cerocos Haechan ke gue sambil megangin bahunya yang tadi gue pukul

"Mampus lu chan" ucap Jeno tiba-tiba.

"Mampus apaan?" Tanya Haechan

"Tadi bu Seohyun bilang gini 'tolong kasih tau Lee Haechan lain kali kalau mau tidur bawa bantal'" ucap Kyla sambil niruin cara ngomongnya bu Seohyun yang direspon ketawa ngakak sama anak-anak yang lain

Sementara Haechan be lyke

 gue cuman ngedelik sambil gelengin kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gue cuman ngedelik sambil gelengin kepala. Kadang gue suka mikir, kenapa gue bisa betah temenan ama dia.

⛹🏿⛹🏿

"Masa Ra? Bang Taeil bilang gitu? Parah si itumah" ucap Mark sambil ketawa ngakak karena gue yang certain kekonyolan abang gue.

Can I ?  [ FINISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang