Pt. 3

11.1K 490 12
                                    

Hembusan semilir angin terasa menyentuh wajah dengan sejuk. Tirai putih transparan yang menjadi pelengkap menyelimuti jendela tampak berkibar bebas mengikuti arah hembusan angin. Haemi menggeliat perlahan di balik selimut, tak lama kemudian ia membuka kedua matanya, melirik ke sisi lain. Jimin sudah tak berada di sana. Ia bergegas mengubah posisi menjadi setengah tidur, dilihatnya jendela sudah terbuka lebar menunjukkan cuaca mendung di luar sana menambah kesan kelam padahal waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

Haemi kembali mengingat kejadian semalam. Terakhir kali bukankah ia tengah bersama dengan Jungkook di ruang keluarga, lalu bagaimana bisa ia berada di sini? Mungkinkah Jungkook yang menggendongnya? Haemi mengulas senyuman tipis sambil menggeleng pelan. Ia dapat mengingat jelas aroma Jungkook yang persis dengan aroma sang kakak. Pelukan hangat pria itu benar-benar membuatnya terhanyut. Senyum dan kelembutannya menambah kesan gentle di pandangan Haemi.

Gadis itu lekas beranjak dari tempat tidur, menuju ke kamar mandi untuk bersiap pergi kuliah.

....

Usai bersiap-siap, Haemi menuruni anak tangga menuju ke ruang makan. Tampak dua orang pria tengah duduk di sana dengan tenang. Hoseok sesekali menyesap kopi sambil membaca berita koran. Sedang kan satu orang pria lain tengah memainkan handphonenya dengan serius. Haemi melangkah perlahan, mendekat pada meja makan lalu dengan sengaja mengetuk piring makan berwarna putih di atas meja menggunakan sebuah garpu lantas membuat dua orang pria itu terkejut akan kehadirannya.

"Haemi-ya, kau sudah bangun." Kejut Hoseok.

"Ya." Jawab gadis itu singkat, lalu lekas mendudukkan pantatnya pada kursi, berdampingan dengan pria yang sedari tadi asyik memainkan handphone.

"Apa kau sudah merasa baikan? Kau akan berangkat kuliah?" tanya pria itu mulai membuka mulut. Orang itu tak lain adalah Jungkook yang ternyata masih berada di rumah Hoseok hingga pagi ini.

"Ya, aku sudah baikan."

Hoseok memerhatikan wajah adiknya dengan lekat. Wajah Haemi tampak lebih cerah pagi ini, mendadak pria itu tersenyum membuat Haemi mengernyit bingung.

"Kau berdandan hari ini?" tanya Hoseok. Haemi melotot kaget. Sang kakak benar-benar mengerti dirinya secara detail. Memang di hari sebelumnya Haemi jarang menggunakan make up karena ia pikir tak membutuhkannya, terkecuali polesan bedak tipis. Berbeda dengan pagi ini, ia mengenakan make up tipis di wajahnya, hal yang paling menggoda adalah bibir merah mudanya kini dibalut cat bibir dengan warna merah pudar. Jungkook tersenyum sembari memerhatikan gadis itu. "Lebih baik kau menghapus cat bibirmu," saran sang kakak membuat gadis itu mengernyit bingung.

"Kenapa?"

"Ah, tapi biarkan saja. Lebih baik kau menggunakan cat bibir agar pria tak sembarangan menciummu." Ujar Hoseok lekas mengambil sarapannya. Haemi memiringkan kepala karena masih bingung akan ucapan sang kakak. Hoseok menghela napasnya. "Tanyakan pada Jungkook saja." Lanjut Hoseok seolah mengerti bahwa adiknya itu terus bertanya-tanya. Haemi mengalihkan pandangan ke arah Jungkook dengan ragu-ragu.

"Kau ingin tahu?" tanya Jungkook. Haemi tampak berpikir sejenak.

"Beritahu aku lain kali, aku harus menyelesaikan sarapanku lalu pergi kuliah. Ini sudah terlambat," kata Haemi. "Oppa ingin makan sup?" tawar gadis itu pada Jungkook.

"Ah, tidak Haemi-ya. Aku akan makan roti saja untuk pagi ini. Aku sebenarnya tidak biasa sarapan pagi." Balas pria itu menolak dengan lembut. Haemi meluncurkan tatapan ke arah Hoseok.

"Hm, makanlah. Aku mendengar dari Jimin bahwa Jungkook memang tak biasa sarapan pagi." Jelas Hoseok.

....

My ToyWhere stories live. Discover now