Pt. 4

10.8K 451 30
                                    

"Sebagai tanda permintaan maaf, aku akan menjawab pertanyaan lainnya darimu." Kata Jungkook. "Kau masih ingat pertanyaan lainnya bukan?"

"Film yang kita lihat semalam―" Jungkook menatap Haemi dalam, mendekatkan wajahnya, sukses membuat tubuh Haemi berdesir. Haemi merasa pertahanannya akan segera runtuh. Degup jantungnya mulai tak normal ketika napas Jungkook menguasai dan terurai bebas tepat di wajahnya.

"Ketika aku menciummu, apa yang kau rasakan?" tanya Jungkook serius.

"A―aku merasa senang," sahut gadis itu gugup.

"Jawabannya sama seperti jawabanmu. Mereka melakukan itu untuk kesenangan," kata Jungkook lembut. "Itu hanyalah sebuah cara untuk menyalurkan nafsu dan gairah yang terasa memenuhi bagian tubuhmu. Kau tidak akan dapat menahannya jika sudah terjerumus terlalu dalam." Jelasnya lagi. Haemi mengernyit, merasa masih kurang paham. Jungkook tersenyum kecil, mengerti bahwa gadis itu masih belum puas akan jawabannya.

"Bagaimana jika kita bermain game?" tawar Jungkook setengah berbisik tepat di telinga gadis itu. Haemi dapat merasakan desiran yang semakin jelas.

"G-game?"

"Ya. Aku menamai game ini 'Jika Kau Memberiku, Maka Aku juga Akan memberikan Padamu' apa kau bersedia?" tanya Jungkook. Haemi masih tampak bingung. "Aturannya adalah kau boleh memberikanku sentuhan, kau boleh mencium atau melakukan apapun padaku. Begitupula sebaliknya, aku akan memberikan yang dapat aku berikan. Setelah itu kau akan mendapat jawaban yang kau inginkan. Jika kau tak mengikuti perintah hingga tiga kali ketika permainan telah dimulai, maka kau akan mendapatkan hukuman, begitupula sebaliknya. Bagaimana?"

"Apakah jawabannya serumit itu? Apakah kau tak dapat mengungkapkannya secara langsung?" tanya Haemi.

"Kau tidak akan mengetahui jawaban yang memuaskan sebelum kau benar-benar mengetahui cara kerjanya." Jelas Jungkook. Haemi tampak berpikir sejenak. Jungkook memundurkan langkahnya hingga beberapa kali untuk menjauh dari gadis itu. "Permainan, resmi dimulai jika kau mendekat padaku." Kata Jungkook diiringi senyuman menantang. Haemi memejamkan matanya sejenak, mulai memantapkan langkah mendekat pada pria itu setelah berpikir panjang. Ia merasa tak ada salahnya. Haemi selalu merasa penasaran selama ini. Kenapa Taehyung tampak sangat senang ketika sedang bermain panas dia atas ranjang? Ia juga penasaran apa sebutan untuk permainan itu, hingga akhirnya―Haemi merasa ini adalah sebuah kesempatan agar ia mendapatkan jawaban.

Jungkook tersenyum miring setelah mengetahui keputusan gadis itu.

Ia mungkin akan mengajarkan beberapa hal pada Haemi.

"Berikan aku satu sentuhan ringan," pinta Jungkook.

"O―Oppa aku tidak mengerti cara memulainya, aku―" Jungkook mengerti lalu perlahan menarik pergelangan tangan gadis itu, menuntun tangan Haemi untuk menangkup pada sisi wajahnya.

Aku tak boleh berlebihan kali ini, hanya cukup mengajarinya menjadi sedikit nakal batin Jungkook. Perlahan pria itu mulai merengkuh sisi pinggang ramping milik sang gadis, merapatkan tubuh keduanya lantas membuat Haemi mendongak karena postur tubuh Jungkook lebih tinggi dari dirinya. Haemi mengalihkan pandangan karena merasa tak sanggup menatap kedua mata Jungkook.

"Tatap mataku atau ini tak akan berhasil," titah Jungkook. "Haemi-ya kau mendengarku?" tanya Jungkook. Haemi masih mengalihkan pandangan, tangannya tiba-tiba terhempas menjauh dari wajah Jungkook.

"Sentuh aku, kau tidak bisa berhenti di sini." Bisik pria itu tepat di telinga sang gadis. Tubuh Haemi bergetar hebat ketika Jungkook menarik dagunya agar kedua mata mereka dapat bertemu. Jungkook menggerakkan kedua tangannya menyusuri tubuh Haemi dari bagian pinggang hingga ke bagian atas tepat pada wajah gadis itu. Tubuh sang gadis terasa meremang karena mendapatkan belaian lembut sekaligus menggairahkan. Jungkook menyisipkan rambut panjang Haemi di balik telinga, lekas mendaratkan hidung mancungnya di sisi wajah gadis itu untuk membuang napas hangat. Kedua tangan Haemi bergerak menyusuri punggung kekar Jungkook sambil memejamkan matanya, menikmati sentuhan.

My ToyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang