Bernasib Sama

4.5K 500 26
                                    

Semua seperti mimpi bagi seorang Park Jimin. Ia kira adiknya tak akan membutuhkannya. Ia pikir Taehyung hanya ingin Suga yang menemaninya. Namun kenyataannya berkata lain. Entah ke mana sifat dingin Taehyung selama ini. Semenjak Taehyung sadar, pemuda itu tak mau ditinggal barang sedetik pun. Hati Jimin menghangat. Sudah begitu lama Taehyung tak bersikap manja.

"Mungkin kepala Taetae Hyung terbentur sesuatu, Hyung," Jungkook mengusap kening Taehyung yang saat ini kembali terlelap. "Sikap Taetae Hyung padaku pun berubah."

Jimin membenarkan ucapan terakhir Jungkook. Bahkan Taehyung tersenyum untuk Jungkook seakan di antara mereka tak pernah terjadi masalah.

"Tapi kita harus tetap mempertemukan Taetae dengan Suga Hyung, Kook. Kau dengar tadi? Dia sempat mencari sahabatnya."

Jungkook mengangguk setuju. Ikatan persahabatan antara Taehyung dan Suga memang kuat. Bahkan di saat keduanya berada dalam kondisi kritis seperti ini, mereka tetap saling mencari. Jungkook pun merasa iri pada Suga karena berhasil mengambil seluruh kasih sayang kakak keduanya.

***

"Sangat sulit mendapatkan donor jantung, Namjoon-ah. Junghan Uisa tadi bilang sendiri, walaupun Suga berada di posisi pertama penerima donor, itu masih tetap sulit."

Namjoon tak menyahut. Pandangannya tetap terfokus pada sang sahabat yang masih betah memejamkan matanya. Sudah lebih dari satu minggu Suga masih mengalami koma. Entah apa yang membuat sahabatnya mau berlama-lama berada dalam alam bawah sadarnya.

"Mungkin saja ia ingin bertemu dengan Taehyung." Yoongi menatap anak muda di hadapannya dengan pandangan bingung.

Wajah albino yang sangat mirip dengan Suga itu tampak sangat penasaran.

"Mereka itu sahabat terbaik. Aku dan Hoseok saja sempat iri dengan ikatan kasih sayang keduanya."

Yoongi dalam hati membenarkan ucapan Namjoon. Bertahun-tahun ia mengamati dalam diam kisah persahabatan Suga dan Taehyung. Pria paruh baya itu kagum dengan persahabatan keduanya.

Namjoon sendiri jadi teringat ketika ia dan Hoseok mengenal mereka. Keduanya sempat merasa iri dengan persahabatan Suga dan Taehyung.

"Apa Taehyung sudah sadar?" tanya Yoongi penasaran.

Namjoon mengangguk. "Sudah, Ahjussi. Mungkin satu minggu lagi Taetae boleh pulang."

Namjoon tak bisa menahan letupan rasa bahagia yang membuncah di hatinya. Tadi pagi Hoseok memberi kabar padanya bahwa Taehyung mulai membaik. Beberapa hari ini bahkan Taehyung diijinkan pulang.

Ia yakin setelah mereka membaik, badai lambat laun akan pergi. Mereka bisa kembali menggenggam kebahagiaan.

"Setelah ini, Ahjussi mohon ajak Taehyung ke sini. Suga pasti membutuhkan sahabatnya."

Namjoon mengangguk antusias. Tanpa disuruh pun ia akan membawa Taehyung untuk menjenguk Suga.

***

Sebelum Taehyung sadar, pemuda itu memang sudah merasa bahwa sikapnya selama ini pada kakaknya salah. Meski Jimin memang selalu mengabaikannya, tapi Jimin bukanlah Jiyong yang selalu mengekangnya.

Maka saat Taehyung membuka matanya, pemuda itu tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Begitu Taehyung melihat Jimin dan Jungkook yang menemaninya, ia tak ingin jauh dari mereka.

"Hyung, aku ingin menjenguk Suga Hyung."

Pagi ini Taehyung sudah diperbolehkan pulang. Jimin dengan telaten mengemas semua keperluan adiknya di tas. Namun pemuda itu terdiam saat Taehyung merengek padanya agar mengijinkannya menjenguk Suga.

Forgive Me (COMPLETED)Where stories live. Discover now