epilog

860 80 16
                                    


Satu minggu kemudian.

Gadis berambut coklat sebahu menghela nafasnya pelan, ia tidak siap hari ini, walaupun hanya menghadiri pernikahan Harry—orang yang dulu iya sayang, mungkin sekarang masih— yang akan membuang status lajang nya menjadi seorang suami.

"Alen? udah siap?" Calum mengetuk pintu kamar nya, "bentar Cal!" ia merapihkan tatanan rambutnya, lalu mengambil clutch dan memakai heels, walaupun ia terkesan tidak peduli akan penampilannya, Alena tetap perempuan yang suka mengkoleksi heels.

Alena membuka pintu, disana sedang berdiri Calum—tunangannya yang memakai tuxedo senada dengan warna dress yang dipakai Alena.

"yuk buruan" Calum mengamit jari Alena lalu menuntunnya keluar, "kamu gapapa Len?" tanya Calum saat mereka sampai di mobil seraya menyalakan mesin mobilnya

"gapapa Cal, masa dia doang yang harus bahagia? gue juga dong" Alena menjawab dengan kekehan kecil, sementara Calum menanggapinya dengan kecupan di dahi

"ini baru Alena anak tante Diah yang gue kenal"

Sampainya di gedung pernikahan Harry—Naira, Alena menggenggam tangan Calum erat, ia gugup. demi menenangkan Alena, Calum mengecup puncak kepalanya lalu berjalan masuk ke gedung tersebut

Di dalam, sudah banyak tamu undangan yang datang, Luke ternyata juga menghadiri acara ini bersama sang kekasih, Dira.

"wagelaseh lo udah mau nyusul mereka juga" celetuk Luke lalu memeluk Alena sekilas, "doain aja Luke" sambar Calum lalu merapatkan tubuhnya di tubuh wanitanya.

"kesana yuk ucapin mereka selamet" ajak Calum, dan Alena hanya menganggukan kepalanya. "mhm Harry? selamat ya! gue ganyangka lo bakal duluan, semoga langgeng, jangan lupa kasih gue ponakan okay?" ucap Alena menjabat tangan Harry

"selamat ya bro! gue turut seneng"

"makasih Alen, Calum. Katanya kalian mau nikah juga, right?" Harry mengangkat satu alisnya lalu tersenyum jahil ke arah Alena yang sudah menunduk malu.

"rencana nya bulan depan, doain aja dicepetin" Calum tertawa pelan

"tenang, gak kalian undang pun saya bakal dateng sama Naira" tambah Harry dibalas anggukan istrinya. uh mungkin aneh menyebut Naira adalah istri seorang Harry Styles. Tapi memang kenyataan tidak bisa diganggu lagi, bukan?

🌈🌈🌈

"Capek?" tanya Calum setibanya mereka di apartemen Calum. "ngg.. Sedikit hehe" jawab Alena

Ngomong ngomong soal wisuda Alena, ia resmi menjadi sarjana dua hari setelah kejadian itu terjadi. maka dari itu bulan depan mereka akan melangsungkan pernikahannya.

Orang tua Alena dan Calum pun sangat setuju anak mereka berdua akan menikah, karena memang pasangan itu sudah bersahabatan lumayan lama

Dan sudah diketahui, Alena sekarang tinggal bersama Calum, jangan mikir yang aneh aneh dulu! mereka pisah kamar, kok.

"istirahat sana, mandi dulu bego, lo bau" kata Calum dihadiahi cubitan di perut oleh Alena. "bangsat lo Cal"

"heh kasar! mau aku cium?" Calum menampilkan wajahnya sepedo mungkin dan tersenyum miring. "OGAH GAMAU GUE KHILAP" teriak Alena lalu berlari ke kamar mandi, tak lupa membawa handuk dan pakaiannya.

Perihal pernikahan mereka, semua urusannya sudah diambil alih orang tua mereka. Terkecuali baju pernikahan mereka sendiri yang mengurusinya.

Calum memesan mc'donalds, makanan kesukaan Alena ketika ia sedang mandi, Calum tau Alena masih terlihat tidak ikhlas melihat Harry sudah menjadi milik orang lain. Dan Calum memaklumi hal itu.

"udah selesai mandinya?"

"belom, ini mau nyikat wc dulu" Alena mendengus lalu duduk disamping Calum. "lah katanya mau nyikat wc dulu, kok malah duduk?" tanya Calum pura pura bodoh.

"goblok banget si! gaklah males gue wc lo bau huwek" balas Alena

"tuh gue ada mcd di atas kulkas, ambil gih" sontak Alena langsung lari kebelakang mengambil kantung plastik yang berisi ayam dan kentang goreng

"tau aja gue lagi laper"

"ya iyalah, gue kan calon suami yang peka" Calum langsung mencium bibir Alena sekilas, "najis cium cium" ia berdecak kesal. "alah suka juga kan? muna banget sih kamu"

Keheningan mulai terjadi, karena bosan Calum berniat menanyakan hal yang mungkin terdengar aneh, bagi Alena

"Len"

"hm"

"aku mau nanya dong"

"hm"

"ck! hm hm doang, gagu ya?" Calum sudah kesal lalu mengerucutkan bibirnya. "ya ngotak bego gue ini lagi makan, galiat?!" ucap Alena membela diri

"enggak, aku kan dibutain sama cinta kamu" gombalan Calum terkesan pasaran tapi membuat perempuan tersebut menahan senyum, Calum memang tau caranya meredakan kekesalan Alena

"brisik ah, mau nanya apaan?" Alena menyudahi makanannya, lalu terfokus kepada Calum, "ya gimana ya gaenak aku bilang nya" balas Calum sambil menggaruk tengkuk nya padahal gak gatel

"enakin dong bangh—aw! anjir sakit tolol" Alena meringus pelan ketika Calum menjambak rambutnya

"serius Lenn" kata Calum terdengar putus asa, hal itu membuat Alena memutar bola matanya malas.

"yaudah apa?"

"mau punya anak berapa?" tanya Calum dengan wajah polosnya refleks Alena tertawa lepas "HAHAHAHAHAHAHAHAHA GILA LO CAL! YAALLAH BELOM JUGA NIKAH"

"tuhkan malah diketawain, udah ah ngambek bye" Calum berjalan masuk ke kamar nya tapi kedahuluan oleh Alena yang memeluknya dari belakang.

"gitu aja ngambek cih dasar cowok baperan. kita liat aja nanti aku bakal ngelahirin berapa anak, eh! tapi jangan banyak banyak nanti perut aku jadi lenjeh"

dan untuk pertama kalinya, Calum merasa amat sangat bahagia sore ini.

dan untuk pertama kalinya, Calum merasa amat sangat bahagia sore ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



🌈🌈🌈

nga ada sequel bye :D

ini uda final chapter, bye

apalagi ya

udah ah bye :D

ketemu 🍃 harry s. ✔Where stories live. Discover now