O6

1K 262 55
                                    

"Daniel, ada yang mau aku omongin sama kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Daniel, ada yang mau aku omongin sama kamu."

Daniel menoleh ke sumber suara. Oh, Sooyoung? Mau apa gadis cantik itu datang ke tempat kerjanya?

Sungguh, Daniel memang mendadak rindu pada Sooyoung. Namun, ia tidak menduga bahwa Sooyoung akan menghampirinya ke kantor.

Daniel mengisyaratkan agar Sooyoung mendekat, "Sini, sayang. Kok jauh-jauhan gitu?"

Sooyoung menggeleng, "Nggak apa-apa, cuman bentar doang kok."

"Emang nggak mau deketan sama aku?"

Sooyoung menggeleng lagi, "Bukan gitu, tapi aku lagi males aja jalan ke situ."

Daniel menyeringai, "Mau di gendong?"

"Nggak." jawab Sooyoung. Netra gadis itu langsung tertuju pada Daniel, "Udah deh kamu jangan berisik, kapan aku ngomongnya?!"

Loh, loh, kok Sooyoung jadi emosi?

Daniel memilih untuk bungkam, lalu mata sipitnya menatap Sooyoung yang kini juga tengah menatapnya, "Oke, maaf. Jadi kamu mau ngomong ap—"

Sooyoung menyela, "Aku mau putus."

Boom!

Daniel mengangakan mulutnya, mata nya melebar tidak percaya. Lelaki itu menggeleng-gelengkan kepalanya perlahan seolah-olah tidak menerima kenyataan. Namun begitulah...

"Nggak, nggak bisa. Kamu nggak boleh minta putus. Aku juga nggak mau putus dari kamu."

Sooyoung mendelik, "Aku nggak peduli, mau kamu suka kek, mau kamu nggak suka kek, pokoknya aku tetep minta putus! Aku nggak nerima komentar apa-apa lagi, bye!"

"Sooyoung, dengerin aku dulu sayang..."

Daniel melemah, ia memanggil lirih nama itu, namun sayangnya, gadisnya sudah keluar dari ruangannya.








—— ❄ ——







Daniel bangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Lelaki itu melirik ke arah jam digital yang berada di nakas, lalu bernafas lega setelahnya.

"Huh, cuman mimpi." gumam Daniel.

Lelaki itu kemudian berbaring terlentang lalu mencoba untuk kembali tidur lagi, namun nihil mimpi itu malah terbayang-bayang.

Daniel berdecak, "Sialan. Kenapa mimpi juga nggak ngerestuin hubungan gue sama Sooyoung, sih?!"

Ting!

future wife
|niel, aku mimpiin kamu
|aku pergi sm kak ong ninggalin kamu sendirian begitu aja




Deg.

Sooyoung itu tipikal perempuan yang jujur. Jadi apapun hal yang sedang ada dipikirannya dan tentunya mengganggu dirinya, maka ia akan mengungkapkan hal tersebut.

daniel
|aku juga mimpiin kamu yang selamanya bakalan terus sama aku.

"Ck, Daniel, Daniel, lo tuh harusnya jadi aktor aja lah. Bukannya jadi bos yang kerjaannya akting gini." gumam Daniel pelan sambil menatap layar ponselnya.

Lelaki berambut hitam legam itu kini bangkit dari tidurnya lalu ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka.

Dilihatnya sekarang waktu telah menunjukkan pukul dua lewat lima belas dini hari. Lelaki itu mondar-mandir keliling kamarnya yang cukup luas itu tanpa alasan yang jelas.

future wife
|dikira lagi molor, ternyata bangun toh
|kl gitu aku tidur lg hehe bye




Daniel mengernyit heran. Ia merasa bahwa Sooyoung sedikit mendadak berubah. Apa karena faktor mimpi ia jadi mudah terbawa perasaan?

Biasanya, jika mereka berdua sama-sama terbangun pada waktu malam, maka keduanya akan menghabiskan waktu bersama hingga menjelang pagi. Dengan sekedar chattingan yang menghibur satu sama lain atau telfonan dengan canda dan tawa.

Apakah mimpi gue bakalan jadi kenyataan?

























future wife
|pagi niel
|hari ini kamu ga ush jemput aku yaaa, aku udh brangkat di samper kak ong byebyeee😚


"Brengsek, Seongwoo."





—— ❄ ——







"Kamu udah kabarin Daniel kalau kamu di jemput sama saya?"

Sooyoung mengangguk, "Udah, Kak."

"Tumben kamu ngeiyain ajakan saya buat antar kamu ke butik," ucap Seongwoo sambil melirik Sooyoung sekilas. "Kamu lagi ada masalah sama Daniel?" tanya Seongwoo hati-hati.

Gadis disampingnya itu langsung menggelengkan kepala, "Nggak, kok.  Aku sama Daniel nggak lagi ribut. Ya, nggak apa kali kalau aku juga pengen punya temen kayak Kak Ong?"

Tanpa disadari kini Seongwoo malah mengulurkan tangan kirinya—yang tidak ia gunakan untuk menyetir itu, ke arah Sooyoung lalu mengacak pelan rambut sang empunya. Membuat si empunya terkejut untuk sepersekian detik.

"Kamu minta saya jadi teman hidup kamu juga bakalan saya nggak apa."






Detik itu juga, Sooyoung merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan detak jantungnya saat ini. Jantung yang berdebar tak karuan ini, pernah ia rasakan sebelumnya pada saat Daniel mengutarakan perasaan padanya.






Apa iya gue kebawa perasaan sama perilaku Kak Ong? Duh, jangan dong. Nanti gue sama aja kayak Daniel.









—— ❄ ——


Weh weh gimana nih sooyoung baper sama seongwoo? HAHAHA mantap.

Btw, maaf atas kesuper-duperan slow updatenya. Semoga suka sama part ini!

SephiaWhere stories live. Discover now