Unexpected-08

76 4 0
                                    

-Kenyataanya emang cinta itu gak pernah bisa dipaksakan, dan gue juga ngerasa gue gak akan pernah mendapat tempat spesial itu dihati Lo kak-

Naya terus berlari mengejar Zea yang masih terisak disana.

"Kak Zea..." Sahut Naya terengah-engah, ia pun berhasil menyamakan langkahnya dengan Zea.

Zea menoleh singkat, ia tersenyum. "Kenapa?"

Naya menghentikan langkahnya, ia membalas senyuman Zea. "Maaf Kak, gara-gara aku..."

Zea menggenggam pergelangan tangan Naya. "Ini salah gue Nay" ucapnya mencoba tersenyum.

Naya menatap iba Zea dihadapannya, tersenyum tipis lalu menghadapkan tubuhnya agar dapat menatap Zea. "Aku bisa bantu Kakak, aku janji kak, maafin aku!"

Zea tersenyum lagi, kali ini ia serius dengan keputusannya. "Gue bakal lupain dia, gue janji Nay, dari awal emang gue salah, tingkah gue berlebihan, dan gue juga minta maaf sama Lo ya"

"Tapi kak..."

"Udah bel, mending Lo masuk kelas, gue duluan ya Nay"

***

Bagas berjalan gontai menuju kelasnya, tatapan orang-orang yang sedari menatapnya membuat Bagas sedikit risih, entah apa mau orang-orang ini melihatnya dengan tatapan tak biasa ini, namun Bagas beranggapan mereka hanya mengaguminya saja.

"Mana hape gue?" Ucap Bagas pada Danial yang ia yakini sudah tidak memakai jasa kuotanya lagi, dalam hati ia lega.

"Tega Lo!" Dua kata yang mampu membuat Bagas terdiam.

Arka mendekat. "Cih, cowok macam apa?"

Bagas menahan emosinya yang ia yakini sudah mulai tak terkendali. "Apa?kenapa?" Tanyanya santai.

"Kalau gak suka sama cewek gak gitu juga caranya, dia cewek, Lo gak usah kasar!"

Bagas mengernyit, sudah ia duga bahwa kedua temannya ini akan membahas kejadian dikantin tadi.

"Ubah sedikit sikap Lo, ubah sedikit gak akan merubah diri Lo kok!" Arka menatap iba temannya ini.

"Gue pengen Lo jadi cowok baik, Otak cerdas gak ada apa-apa nya kalau sikap Lo kaya kanak-kanak"

Bagas menghela, merenungkan sejenak ucapan Arka dan Danial. "Gue kelepasan tadi" ucapnya merasa bersalah, ia mulai sadar perlakuannya tadi membuat hati Zea pasti terluka.

Arka tersenyum kecut. "Nasi udah jadi bubur"

"Lo udah gede kan? Dan Lo pasti tau apa yang harus Lo lakuin" ucap Danial menambahkan.

Bagas tersenyum. "Gue tau, tapi kalian gak usah kaya gini juga sama gue!"

"Kita gini supaya Lo peka!"

***

Naya sedang menyeruput jus mangga favoritnya yang sudah ia pesan sejak tadi. Ia menghentikan aktifitasnya saat mendengar getaran yang berasal dari benda pipih yang berada di sakunya.

From: Bagas Kavindra

"Pulang sekolah Lo jemput gue dikantin! Jangan ditempat lain"

Naya mengernyit heran, sejak kapan ia berteman dengan Line Bagas, dan dari siapa pula Bagas mendapatkan id Line miliknya? Karena seingatnya ia tidak pernah mengetahui id Line Bagas.

Unexpected (New)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant