Unexpected-09

68 5 2
                                    


- I'm in love with you
And all your little things -

Bagas mencoba memainkan gitarnya, ia harus berlatih terlebih dahulu agar penampilannya siang ini tidak akan mengecewakan.

Suara petikan gitar mulai Bagas alunkan, merangkai sebuah melodi yang indah didengar, ia tersenyum. "Semoga kali ini gue gak lakuin hal yang akan gue sesali nantinya" ia berharap semua akan berjalan sesuai harapan.

Naya tersenyum dibalik pintu kelas Bagas, ia bahagia jika Bagas juga bahagia, ia tau ini memang akan membuat hatinya terluka, namun ia harus melakukannya. "Nay???" Sahut Bagas yang menyadari kehadiran Naya.

"Gue ubah sedikit acaranya ya, rencananya gue bakal nyanyi gitu"

Naya mengangguk pasrah, ia menyunggingkan senyuman. "Ok, Kakak siap?"

Bagas mengangguk yakin. "Tadi gue udah tahan kak Zea, sekarang dia ada dikantin, nanti gue jemput dia kalau kakak udah siap, gue juga udah ngumpulin kakak-kakak kelas dan teman-teman sebagian untuk meramaikan acara kakak" ia tersenyum.

"Yaudah gue ke kantin dulu kak nyamperin kak Zea" pamit Naya namun Bagas menahan tangannya.

Sontak Naya terdiam, air mata yang sejak tadi ia tahan telah menetes sebelum waktunya, namun dengan cepat ia hapus agar Bagas tidak melihatnya. "Naya..." Sahut Bagas lirih.

Naya membalikan tubuhnya agar dapat berhadapan dengan Bagas. Ia tersenyum lagi. "Kenapa kak?"

Bagas tersenyum tulus. "Makasih sekali lagi, gue gak tau gimana kalau gak ada Lo, semoga ini keputusan terbaik gue Nay, gue perlahan bakal ubah sifat gue" Bagas menunduk.

"Kakak udah gue anggap kakak gue sendiri kak, jadi ini memang tugas seorang Adik kan? Oke kak good Luck ya" Naya berjalan meninggalkan Bagas sendiri.

Beberapa menit lagi acara itu akan dimulai dan sudah dipastikan akan menimbulkan efek tersendiri untuknya. Ia berlari menuju toilet siswa, ia berniat untuk menenangkan dirinya, menangis disana sejadi-jadinya bahkan bila perlu ia akan berteriak terlebih dahulu.

"Ayo Nay, kenapa Lo jadi cengeng gini jadi cewek, kenapa Lo lemah Gara-gara cowok?" Matanya kini mulai sembab.

"Astaga ini bukan Nayara Adiani, Naya kan gak secengeng ini!" Ucapnya kini mulai memukul kepalanya.

"Ayo! Naya pasti bisa!" Naya mengusap air matanya gusar, membasuh wajahnya agar tidak terlihat seperti sudah menangis.

Ia berjalan menuju Kantin, Zea sudah menunggunya disana, ia tidak boleh berlama-lama menunda acara ini, ini harus berjalan demi Bagas dan Zea bersatu, yaa itu memang misinya sejak awal.

"Udah lama kak? Maaf ya ehe"

Zea tersenyum, memang sejak kejadian itu Zea sudah mulai ramah pada Naya. "Ada apa Nay?"

Naya menghela sejenak. "Ikut Naya kak, ayo!" Ucapnya meyakinkan Zea.

For: Bagas Kavindra

"Gue otw kak, Lo udah standby disana kan?"

(Sent)

Unexpected (New)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant