22

19 1 0
                                    

Semenjak aku menyukai alex, aku jadi suka sama hari senin dan hari jumat, nggak seperti murid murid lain yang paling benci dengan hari senin, aku menyukai hari senin karna hari senin upacara bendera, dengan upacara bendera aku bisa bertemu dengan alex, dan barisan kelas alex itu disamping kelasku. Walaupun sewaktu upacara aku tidak berdiri di samping alex aku cukup bahagia bisa melihatnya dari belakangnya atau aku juga bahagia melihat dia setiap hari. Sama halnya dengan hari jumat, aku juga menyukainya karna pada saat itu aku juga berkumpul dilapangan.

Tapi sayang sepertinya tidak akan ada lagi upacara hari senin dan kultum hari jumat karna kami mau mengikuti ujian UASBN dan ujian UN, dan hari ini adalah jumat hari terakhir kami mengikuti kultum.

Setelah hari ini tidak akan ada lagi jumat yang aku tunggu, semua hari jumat akan terasa sama. Aku harus cepat cepat pergi sekolah agar aku tidak terlambat. Tapi saat aku mau pergi sekolah mama menyuruhku untuk mengantar adikku ke sekolah.

"ajit, anterin adek dulu, hujan kasian dia kelamaan nanti dijalan hujan hujan"

"aaah ma, aku bisa telat ma, biarin aja lah"

"yaudah kalo kamu nggak mau , nggak mama kasih uang jajan"

"aaah mama pake ultimatum segala , iya deh"

Dengan sangat terpaksa aku harus mengantar adikku ke sekolahnya, dia sekolah di SD tempat aku sekolah dasar dulu. Nggak terlalu jauh sih dari rumahku.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 07.18, aku pasti terlambat. Sepanjang jalan aku selalu mengerutu "gara gara mama aku jadi telat, andaikan ada papa aku bisa minta anterin ke papa dan yang nganter adek juga pasti bukan aku, pa cepat pulang, aku nggak kuat ke sekolah tanpa papa :v".

Di gerbang sekolah aku sudah di sambut dengan guru guru piket yang namanya udah aku ganti dengan ibu harimau, ibu macan, malaikat maut ,ikan paus dan ibu banteng.

" kamu udah terlambat , baris disini" sampil menunjuk ke arah depan meja piket.

"buk, di barisan ajalah buk, kan aku sendiri buk "

"nggak bisa, ke ganggu teman kamu yang udah tertib"

Aku baris di depan meja piket, tepatnya di belakang barisan. Tersisihkan terasingkan itulah yang aku rasakan saat ini, fix di luar dari harapanku di rumah tadi. Aku berharap bisa baris deket alex tapi pada kenyataannya.aku baris di barisan paling belakang.

Mataku lansung mencari kearahnya. Dia baris di samping barisan biasa aku berdiri. Andaikan aku sedikit lebih cepat. Pasti aku si sebelahnya sekarang.

Sudahlah, cukup lah berandai andainya kenyataan berkata lain melihatmu dari sini saja aku juga bahagia.

Saat aku memandang alex dia melihat ke arahku, aku pura pura nggak tau lalu menekur.

"alex liat aku, oh jangan aku terlambat, jangan liat kesini alex aku malu"

Entah dia melihatku atau hanya perasaanku saja yang ke geeran.

***

Setelah kultum selesai, aku menuju ke kelas, guru olah raga lansung masuk dan berkata "No unifrom no exam" artinya nggak pake segaram nggak boleh ulangan. Bapak olah raga lansung menyuruh yang nggak bawa seragam langsung keluar. Kebetulan aku dan nadia tidak bawa seragam jadi kami keluar dan lansung duduk kursidi depan kelas. Refani datang, refani adalah ketua angkatan dia menyukai nada, dia memanggil nada dengan panggilan surga, dan aku menyarankan nada memanggil refani dengan panggilan neraka, kan pasangan surga neraka .

Refani bertanya " apa bedanya usaha dengan berjuang "
Tanpa ada angin tanpa ada hujan dia memberi pertanyaan seperti itu
" sama saja " menurutku

"defenisi usaha menuruk kalian apa " kata refani

"usaha itu cara untuk mendapakan sesuatu"

"nah, kalo berjuang apa ?"

"berjuang itu ya usahanya harus sampai dapat" jawab nadia

" ya itu, kalo kita melakukan sesuatu sama usaha kalo kita udah ngerjain ya udah kan udah usaha, tapi kalo berjuang itu kita berusaha sampai kita mendapatkannya dan mempertahankannya, contohnya memperjuagkan kemerdekaan indonesia nggak ada kata usaha kemerdekaan indonesia, mereka yang di sana juga berjuang" tunjuk refani ke arah alex sama ramadi yang duduk kursi depan kelas X UPW.

"berjuang buat apa ?"

"berjuang buat menangin mobile legend"

"ealah -_-"

"berarti aku juga berjuang ya " kataku

"berjuang buat apa " tanya refani

"ya berjuang buat yang lagi berjuang tu " sambung nadia

"siapa, alex ? ramadi ?" tanya refani lagi

" nggak, tu ada yang lewat tadi "

"ajit lagi merjuangin dia, tapi dia nggak merjuangin ajit " kata nadia memperpanjang pembicaran

" siapa ramadi ? re panggilin"

"nggak lah re"

Nggak mungkin aku bilang ke refani kalo orang itu adalah alex, karna alex temannya dia, pasti nanti dia bilangin dan refani itu alay lebay karat

***

Hari ini diadakan acara pelepasan balon di lapangan sekolah, setelah jumat. Semua angkatan harus memakai seragam putih abu abu. Dan yang telah selesai berkumpul di lapangan,

Aku berdiri di paling belakang bertiga dengan nada dan nadia. Seluruh murid mendapatkan masing masing satu balon. Alex jalan melewati kami bertiga, seaktu dia lewat dia memegang kepalaku, sumpah aku bahagia banget serasa jadi suzy di drama whie you were sleeping yang kepalanya di pegang oleh lee jong suk.

Di balon tersebut aku menuliskan " semoga lulus UN dan jadi orang sukses" . saat semua orang berkumpul untuk melepaskan balonnya bersama, tapi balon aku sudah terbang duluan sebelum semua orang melepaskannya. Alex datang dengan balonnya yang bewarna hitam.

"balon ajit lepas"

"iya"

"berdua aja balonnya sama alex" kata alex

"serius lex?"

"iya ajit"

Kalian tau kan betapa bahagianya aku, alex yang aku suka menwarkan balonnya kepadaku. Alex menggenggam tanganku saat balon itu akan di lepaskan ke udara dan aku membuat harapan "semoga aku dan alex jadi orang sukses dan semoga aku dan alex berjodoh amiin" Dan kami melepaskan balonnya berdua

Andaikan alex bisa tau harapanku ini, dan apakah alex juga berharap begitu? , aku berharap hari ini berlansung lebih lama lagi, jangan berhenti, jangan berakhir aku masih ingin disini menghabiskan hariku disekolah dengan alex.

Me And Ms CupidWhere stories live. Discover now