Adinda Sheefrinia Aulia

8.4K 195 6
                                    

Adinda Sheefrinia Aulia. Anaknya lumayan tomboy, tapi tidak mengurangi kecantikannya. Keluarganya cukup bahagia, ayahnya pengusaha sebuah restoran dan caffe yg cukup sukses. Dia adalah anak dari pasangan ibu lily dan ayah Susanto. Dia anak gadis satu satunya dari keluarga tersebut.

Dia mempunyai satu kakak laki-laki yg menyayanginya. Namanya Dion widjaya. Dia sedang kuliah di jepang. Kadang adinda selalu merindukan kakak satu-satunya itu. Umur Adinda sekarang sudah masuk ke-18 tahun. Dia sekarang sudah kelas 3 SMA.

Adinda bersekolah di SMA yg cukup favorite di kotanya. Dia mempunyai 3 orang sahabat. Adzila, indri, dan septi. Mereka sudah sahabatan sejak smp, dulu mereka satu smp, dan satu kelas.

****
Hari ini adalah hari senin, Tepat sekali biasanya dihari senin setiap sekolah selalu mengadakan upacara. Dan dinda diperkirakan akan telat masuk sekolah.

"Ya Ampuuunnn udah jam 6" dinda melirik jam yg ada di nakas. Lalu ia bergegas masuk ke kamari mandi untuk membersihkan badannya, tak butuh waktu lama 15 menit ia sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

"Pagi bun,,"sapa dinda pada ibunya yg sedang mempersiapkan sarapan untuk keluarganya.
"Hey pagi sayang" jawab sang bunda kepada dinda.
"Aku berangkat ya bun, soalnya hari ini ada upacara aku takut telat nantinya" cicitnya
"Ehhh kamu gk sarapan dulu nak??" Tanya bunda lily

"Nggak deh bun, nanti aja di sekolah" jwb dinda
"Yaudah hati hati yah di jalannya, jgn lupa sarapan"
"Iyaa aku berangkat ya bun, assalamualaikum,,"
"Waalaikum salam"bunda lily
Setelah menyalami bundanya dan berpamitan, dinda langsung keluar dan menggunakan motor matic nya untuk berangkat ke sekolah.

Sekolahnya memang cukup jauh, jadi ini yg mengharuskan dinda untuk bangun dan berangkat lebih pagi, karena jarak sekolah yg cukup jauh dan takut nantinya macet.
Saat di perjalanan dinda menggas motornya untuk lebih cepat dan dia tidak menyadari bahwa dia membawa motornya secara kebut-kebutan.
Dia menyalip kendaraan yg ada didepannya, yg ia rasa mengganggu dan menghalanginya.
Sampai di depan persimpangan, ada sebuah pos polisi, yg sedang mengawasi para pengendara yg berlalu lalang, karena saat ini di sekitar daerah tersebut sering terjadi kecelakaan, apalagi di hari seperti ini, banyak orang orang yg berangkat kerja, sekolah, yg berlalu lalang dan melewati jalur tersebut.

Sampai beberapa saat seorang polisi muda, dan baru saja lulus pelatihan, yg mendapat tugas dari komandannya untuk mengikuti mengawas di jalan lalu lintas hari ini.
Dia melihat seorang gadis yg memakai baju putih abu-abu mengendarai motor matic-nya.

Dia selalu menyalip kendaraan yg ada di depannya, dan mengendarai motornya dg kecepatan tinggi.
Dia menghentikan pengendara tsb dengan melambai-lambaikan tangannya, pertanda bahwa ia akan ditilang.

"Mampuss gue, pake ada polisi segala lagi..." gerutu dinda dalam hati. Dia menghentikan motornya tepat di depan polisi muda tersebut.
Polisi tersebut memandang dinda dengan wajah dingin dan sinis, yg membuat nyali seorang dinda menciut.

Dinda tidak melepaskan helm yg ada di kepalanya, dan menutup kaca helm tersebut agar ia dapat menyembunyikan wajahnya yg sdg ketakuan dari polisi tersebut.

"Selamat pagi.."sapa polisi muda tersebut masih dengan wajah dinginnya.
"...." dinda tidak menjawab masih duduk di motornya dan dengan keadaan helm di kepalanya.
"Mohon maaf, bisa di buka helm-nya..?" ucap polisi tersebut
Deggg.."jantung dinda terasa di setrum, dia sangat takut sekali.
Perlahan dinda membuka helm-nya dg keadaan tegang dan takut ditilang. Dan ini adalah suatu masalah terbesar, karena bisa-bisa hari ini dia telat dan mendapat pencerahan dari orang tua nya. Apalagi jika mereka tau bahwa dinda ditilang, motor kesayangannya itu akan di ambil secara paksa.

"Keluarkan surat-suratnya!!!"perintah polisi muda tersebut kepada dinda, setelah ia membuka helm-nya. Dinda mengeluarkan sebuah dompet dari dalam tasnya. Ia mengeluarkan SIM dan STNK motor miliknya secara gugup.

Polisi itu menerima surat surat berharga milik dinda. Dia melihat sekilas ke arah dinda dg tatapan yg sulit diartikan dan kembali mengarahkan pandangan-nya ke surat tersebut.Dinda yg menyadari hal tersebut langsung menunduk karena ketakutan

"Anda tau apa kesalahan anda? Tanya polisi tsb.
"T-ti..tidak pak" jwb dinda polos disertai dg gelengan di kepalanya.
"Anda melakukan kesalahan karena anda mengendarai motor anda secara ugal-ugalan dan menyalip  kendaraan seenaknya, itu bisa membahayakan nyawa dan keselamatan anda dan orang lain" tegasnya

"Sementara SIM anda saya tilang, terima kasih silahkan lanjutkan kembali perjalannya, anda bisa mengambilnya minggu depan, di persidangan."lanjutnya
"Ta-tapi pak..???" Ucap dinda, tapi ucapannya terhenti seketika saat

polisi tsb memotong ucapannya.
"Silahkan lanjutkan, dan ingat anda tidak boleh ugal-ugalan lagi dan menyalip kendaraan sembarangan, kalau tidak anda akan mendapatkan hukaman yg lebih. Terima kasih"lalu polisi tsb meninggalkan dinda yg mematung dan tidak tau harus berbuat apa. Lalu dia menjalankan kembali motornya dg perasaan tidak enak.

Sampai di sekolah, ia melihat gerbang akan segera ditutup oleh pak maman, penjaga gerbang sekolahnya dannn.....
"Tunggu pakkkk.." teriaknya
Pak maman menoleh kearah sumber suara tersebut dan mendapati dinda dg motornya sdg menuju ke arahnya.

~~~~Bersambung~~~~~
Mohon maaf jika ceritanya kurang menarik atau gimana, soalnya saya cuman iseng2 aja, daripada melamun jadi otak atik aja, okeh karena ini baru permulaan dan tunggu kisah selanjutnya...
By😅😅😅

Ditilang berujung dipinangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang