BSC - 35

1.6K 40 3
                                    

Lukas POV

"Morning sayang..."bisikku saat melihat adikku membuka mata dengan perlahan dan senyum manisnya yang mengena di hatiku.

"Too aniki..."balasnya memeluk Lukas dan kembali memejamkan mata.

Sejak semalam keduanya menghabiskan untuk bermain game, dan ini dilakukan Lukas agar adiknya tidak larut dalam kesedihannya. Dan hari ini kakak beradik tersebut sedang berencana untuk ke tempat pemandian air panas tapi terhalang oleh hujan yang sejak tadi belum berhenti.

"Miu..."panggilku yang benar - benar gemas melihatnya sekaligus mendebarkan hatiku.

"Miu masih ngantuk bang..."gumamnya mengeratkan pelukannya.

"Mau karokean ?"tawarku dan ia langsung membuka matanya.

"Maaauu bang..."ucapnya semangat.

"Iyaudah malamnya aja nanti kita ke pemandian air panas yah.. mandi dulu gih baru kita makan siang diluar.."titahku mencubit pipinya.

Lalu Lukas pun keluar menuju kamarnya saat ia hendak masuk ia melihat Kai yang nampak lelah sedang duduk di ruang tengah beberapa kali ia menghembuskan napasnya. Walaupun adiknya dengan Kai sudah putus mereka masih tinggal 1 apartment dan Miyuki tidak keberatan dengan hal itu.

"Napa lo ?"tegurku.

"Hehe gapapa kok.."ucap Kai tersenyum hambar.

"Gimana sama pacar barumu ? Lancar ?"tanyaku karena selama ini aku hanya mendapatkan ia yang tak semangat dulu.

"Ya gimana yah.. aku bingung Luk.."jedanya, ia pun menatap Lukas dengan serius dan melihat sekitarnya yang belum ada siapa - siapa yang datang. "Aku merasa aneh aja semejak kenal Naomi, di sekolah atau setiap aku ketemu dia, aku selalu dibuat nurut dengan kemauan dia bahkan dia kasarin aku tetap aja aku diam.. tapi kalau sudah sampai rumah kaya aku ngerasa buat apa aku harus mau nurutin di kasarin sama dia.. jadi kalau setiap ketemu aku tuh kaya dibuat tunduk.. paham kan ?"ungkap Kai menjelaskan apa yang ia rasakan selama ini.

"Aneh yah..gini coba ntar lo cerita sama Debby.. paling aja dia tau tentang kaya giniian.."usulku yang tak paham dengan ini.

"Abang ud"

"Astaga !!bentar dek"pekikku yang lupa jika akan pergi bersama wanitaku tentunya.

"Dasar !!"cibirnya.

"Kenapa gak nunggu disini aja dari pada ke kamar lagi.."tegur Kai saat melihat mantannya hendak pergi.

"I-iya.."balasnya pelan dan duduk dihadapan Kai.

Canggung dan salah tingkah yang keduanya rasakan, hanya bisa saling pandang yang mereka lakukan, karena jika keduanya ketemu selalu menghindar dan ini kebetulan mereka bertemu dan bersama dalam 1 ruangan.

"Gimana kabarmu ?"tanya Kai membuka obrolan.

"Yah..seperti ini biasanya.."jawabnya tanpa melihat Kai. "Oh yah gimana hubungan lo sama doi ?"tanya Miyuki membuat Kai tertunduk.

"Not happy..."batin Kai.

"Kok diam ? Bukannya kalau kita bersama pilihan kita.. pasti kita bahagia ? Bener kan ?"pancing Miyuki yang sebenarnya kepo tapi panas hati juga.

"Yah entahlah.. gausah dibahas.."jawab Kai datar membuat Miyuki heran. "Ntar dijalan hati - hati.. jangan makan terlalu pedas, pakai jaket kalau mau keluar kamu kalau kedinginan langsung flu.. dan jangan pulang larut malam..."pesan Kai membuat Miyuki terpaku, lalu Kai pun bangkit membawa gelas berisi teh hijau. "Aku cuma gak mau kamu sakit..kamu terlalu berharga buatku.."sambungnya dan ia pun pergi.

Bro X Sist Complex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang