Chapter 16 : Sassy Boy

1.9K 263 104
                                    


Hai hai~ jangan lupa baca ff yang satunya juga yaaa~ dijamin gak kalah seru~~xixi

Hai hai~ jangan lupa baca ff yang satunya juga yaaa~ dijamin gak kalah seru~~xixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adapted from The Maze Runner by amazing author James Dashner
.
.
.
.
.

Kukedipkan mataku berkali-kali supaya lekas mengantuk. Tapi yang kulakukan sia-sia. Aku jadi ingat pertengkaran Newt dan Minho. Apakah benar Minho menyukaiku? Apa yang ia sukai dariku? Aku bercermin pada diriku sendiri, apakah ada hal baik yang pernah kulakukan? Aku menggeleng cepat. Tak mungkin dia suka padaku. Itu pasti bercanda. Kupaksakan mataku untuk terpejam.

★★★

Aku bangun saat fajar datang dan sudah selesai mengerjakan tugasku sebagai slopper saat matahari membentuk sudut 90° dadi tempat terbitnya. Se-mu-a-nya tanpa terkecuali. Ngomong-ngomong soal kakiku, aku sudah bisa berjalan lumayan normal. Meskipun kadang masih nyeri, tapi lebih baik dari sebelumnya. Kali ini aku memakai sandal karena sepatuku sudah kotor dan harus dicuci.

"Kakimu sudah sembuh?" ia menghentikan aktivitasnya mencangkul tanah. Kaus putih yang biasanya dipakai dilepas dan diikat di pinggangnya.

"Lebih baik dari kemarin, Newt. Ah ya, aku sudah selesai. Apa yang harus kukerjakan lagi?"

"Oh baguslah, apa kau sudah sarapan?" aku menggeleng sambil nyengir.

"Kalau begitu sarapanlah dulu baru nanti bekerja lagi. Kurasa Frypan masih punya sisa makanan"

"Baiklah" aku berbalik meninggalkan Newt yang melanjutkan pekerjaannya.

Aku disuruh Frypan mengambil makanan sendiri karena ia buru-buru ingin ke toilet. Kubuka panci berukuran sedang dan menemukan bubur berwarna hijau yang sedang dipanaskan. Aku sempat enek melihatnya. Tapi setelah mencium aromanya, selera makanku langsung kembali. Kuambil bubur itu dan kunikmati di meja makan. Tidak buruk, ini enak.

"Anne!" seseorang berlari menghampiriku.

"Ya"

"Bisakah kau bantu aku menanam dan memanen tomat?" ya dia Zart

"Oh baiklah, sebentar kuselesaikan ini dulu"

"Oke akan kutunggu" ucapnya sambil kembali ke lahan.

Setelah selesai, aku segera menuju lahan. Ku tanam bibit tomat setelah itu dilanjutkan memanen tomat.

Kulihat Minho berdiri 2 meter disampingku. Ia tak mengenakan kemeja seperti biasanya, yang ia kenakan adalah kaus abu-abu pendek. Apa ia tidak masuk labirin hari ini? Ia menatapku datar. Kupalingkan wajahku dan mengangkat sekeranjang penuh tomat.

romancescape • maze runner fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang