Liora pov
Aku mulai membuka mataku perlahan,kulihat disekeliling ku terdapat siswa siswi memakai seragam merah putih.Yaaah,nampaknya aku dibawa ke tempat sekolah anak Bu Lurah.Tapi aku masih tak mengerti kenapa aku di bawanya kemari. Kucoba mencari keberadaan anak itu,akhirnya di sebuah lorong terdapat anak itu bersama seorang lelaki.
"Sinta,kamu cantik hari ini " ujar lelaki itu
"Makasih " ujar anak bu lurah
"Oh jadi namanya Sinta" batinku
"Sin kamu mau gak jadi pacar ku ?" ujar lelaki ituMataku pun tiba-tiba melebar seakan akan ingin mengusir bola mataku keluar dari tempatnya.mulutku pun terngangah dan hampir sempurna membentuk huruf O kapital
"Oh my god.kalian itu masih bau kencur.plis deh jangan pacaran dulu sekolah aja dulu yang pinter.Sinta kamu jangan mau pacaran sama dia,kamu itu masih kecil" sentak ku,yang ku sadari bahwa sekeras apapun aku menyentak dan memarahi mereka tak kan ada guna nya,karena mereka tak bisa mendengar ku."Aku takut wil.kata ibuku pacaran itu dosa,dan akan disiksa dineraka " jawab Sinta
"Nah bener tuh.anak pinter " jawabku
"Duh Sin.Aku cinta banget sama kamu. Aku bakalan jagain kamu. Ayolah .kumohon,kamu mau kan jadi pacarku ? Kita kan udah kelas 4 SD.Kita udah seharusnya punya pacar " jawab lelaki itu
"Wildan.sudah ku bilang aku gak mau.meskipun aku juga suka sama kamu tetapi aku takut sama ibu ku " ujar sinta
"Ya ampun. Repot deh kalau sama-sama suka kayak gini.Dasar kids jaman now" jawab ku kesal.
"Aku janji gak bakalan bilang sama ibu kamu. Aku mohon ya,kita akan bahagia bila bersatu " jawab lelaki itu yang baru ku ketahui namanya adalah wildan.
"Kamu janji ? " jawab Sinta yang mungkin akan berubah fikiran untuk menolak wildan
"Iya aku janji " jawab wildan dengan memegang tangan Sinta
"Yaudah aku mau jadi pacar kamu " dengan senyum manis nya sinta pun menerima lelaki itu
"Ih gue kecewa sama lo sin, kasian kan ibu lo kalau di bohongin.dia pasti sedih "jawab ku dengan membuntuti mereka.Tak lama kemudian ku lihat wildan sedang berbicara dengan seseorang.Aku bingung harus mencari sinta yang entah kemana atau mendengarkan pembicaraan wildan dengan orang itu . Akhirnya aku memutuskan untuk mendekati wildan dan lelaki itu .Lagi-lagi aku di kagetkan ternyata wildan sedang berbicara dengan pak RT.
" gimana nak ? Kamu sudah merayu anak bu Lurah sama pak Lurah ? " tanya pak RT
"Sudah pak.mana mobil-mobil an ku.Katanya kalau wildan udah merayu Sinta wildan bakal dapet mobil-mobil an"
"Iya-iya nanti bapak belikan .besok kamu ajak sinta ke hotel nya mbak cantika ya " suruh pak RT
"ih .bapak macam apa anda ini malah nyuruh anaknya berbuat yang kagak bener " sentak ku dan lagi-lagi aku tersadar bahwa aku sedang berada di masalalu Sinta
"Ngapain pak " tanya wildan
" kamu mau es gak ? Ini bapak udah beli in es tadi .kalau mau,kamu harus nurut sama bapak " ujar Pak RT
"Iya mana.Besok sinta aku ajak ke hotel nya mbk cantika " ujar Wildan
"Anak pinter. Yaudah bapak pulang dulu. Nanti pulang nya bapak jemput apa bareng sinta ? " tanya pak RT
"Bareng sinta aja ". Jawab wildanAkhirnya pak RT pun meninggalkan wildan seorang diri. Wildan pun di panggil oleh seseorang yang sudah ku hafal dengan jelas suaranya.
" wildan " panggil wanita itu
"Iya sin " jawab wildan
"Itu tadi bapak kamu ya ?" tanya sinta
"Oh ya udah,ayo masuk ke kelas" ajak sinta
"Heem " wildan pun hanya menganggukAku hanya mengikuti bocah-bocah kencur ini menuju kelas nya,hingga mereka sampai di depan kelas namun wildan menarik tangan sinta
"Dasar bocah tengil.masih bau kencur aja maen pegang-pegang tangan anak orang " gumam ku.
"Sin besok ikut aku ke hotel nya mbk cantika ya .kita maen di sana" ajak wildan merengek
"Gak boleh.kata ibu ku disitu bahaya,katanya juga namanya udah di ganti dengan death hotel,dan kata ibu aku nama hotel itu di ganti karena banyak orang yang meninggalkan disitu.ih aku takut wil" ujar sinta dengan memeluk wildan..
Mataku pun terbelalak melihat tingkah laku anak bu Lurah
"Hiya ampun. Bocah ingusan." ujar ku kesal.entah aku kesal karena melihat anak kecil sekarang sudah berani pelukan atau aku kesal karena Aku iri dengan kemesraan mereka yang menggemaskan.eh bukan kemesraan,maksut ku kekejaman yang berbau kemanisan."Jangan takut kan ada aku. Besok ya sepulang sekolah aku tunggu di depan rumah ku,nanti kita barengan ke hotel nya.gimana ? " rayu wildan
"Eh buset dah.anak umur segini udah jago gombal " heran ku
"Kamu janji mau jagain aku ? " tanya sinta ragu
"Iya aku janji bakalan jagain kamu.kamu kan separuh dari jiwa dan raga ku " ujar wildan tersenyum manis
"Hah ? Jiwa dan raga itu apa wil? " tanya sinta yang memang tak mengerti dengan usianya yang mungkin masih menginjak 12 tahun
"Aku juga gak tau.aku hanya denger aja dari kakak-kakak bilang gitu ke pacar nya" jawab wildan polos
"Oh yaudah"Keesokan harinya.wildan melancarkan rencana bapaknya untuk mengajak sinta ke death hotel,aku memilih bersama wildan karena ku kira aku bakalan tau apa rencana bapak wildan.wildan pun sudah hampir 1 jam menunggu sinta dan akhirnya sinta pun datang tepat pukul 4 sore
"Hai wil.ayo jadi gak main ke hotelnya mbak cantika " semangat
"Jadi dong .emang kamu udah pamitan sama ibu dan bapakmu ? " tanya wildan
"Males ah.tadi Aku berantem sama ibu soalnya gak ngebolehin aku main sama kamu,sampai-sampai gelas yang di meja au lempar tuh ke ibu dan tangan ibu ku terluka.terus aku lari nemuin kamu" jawab sinta
"Buset dah nih anak kayak setan banget.durhaka.gue aja yang udah gede gak berani ngelawan nyokap bokap gue " jawab ku kesal yang pastinya tak kan bisa di dengar oleh mereka
Sesampai mereka di dalam hotel.sinta pun ditarik oleh 2 lelaki dengan tubuh kekar,yah aku pernah melihat lelaki ini.dan benar mereka adalah 2 orang lelaki yang telah menguliti tubuh Rara Rere.
"Woi duo iblis.ngapain lo tarik tarik anak kecil ini.gak tau siapa dia ? Dia anak bu Lurah lo.lo gak takut apa bakal di usir dari desa ini " teriak ku dan lagi-lagi ku teringat bahwa aku sedang berada di masalalu Sinta,tak ada yang harus bisa aku lakukan selain mengikuti alur skenario dari cerita mengenaskan ini.Tak ku sadari air mataku telah menetes dan menjerit dengan histeris saat 2 lelaki itu mencangkul kepala sinta sampai terputus.
"Ya tuhan .mengapa kau beri aku takdir seperti ini.lebih baik aku tak pernah mempunyai kelebihan seperti ini,tidak ! Ini bukan kelebihan namun ini adalah kutukan.aku tak kuasa menahan dan melihat masalalu dari arwah-arwah yang belum kembali ke tempatnya." ujarku yang mulai mengeraskan kembali teriak an histerisku hingga ku rasa pita suara ku hampir rusakMereka masih belum puas hingga terus menerus mencangkul tubuh sinta sampai menjadi sebuah potongam-potongan kecil.darah segar mengalir hingga membentuk sebuah genangan.
"Kau bodoh wildan.kau rela kekasihmu di perlakukan seperti ini ? " bentak ku melihat wildan yang hanya melumat permen lolipop nya berdiri tenang melihat kejadian ini
"Ya tuhan.manusia macam apa yang sekarang berada di depan ku ini " rengek ku.
"Namun saat itu juga tangis ku terhenti melihat arwah Sinta muncul di dekat wildan.
" aku kecewa sama kamu.aku bela-bela in bertengkar sama ibu hanya untuk bertemu kamu,tapi tak ku sangka kau hanya ingin membunuh ku dengan kejam seperti ini.aku sangat menyesal telah mengenalmu wildan.kalau seperti ini aku juga menyesal telah membuat ibuku marah.aku ingin meminta maaf kepada ibu ku " jawab arwah sinta yang mulai duduk merangkul kedua kaki nya melihat tubuh nya di potong seperti makanan cepat saji bisa di bilang seperti susi yang di potong-potong.Aku mulai merasakan hawa dingin merasuk dalam tubuh ku hingga aku terpental.akhirnya aku pun tersadar.yah,sekarang aku sudah berada di kamar sinta bersama dengan bu Lurah.aku pun mulai mengeluarkan air mataku.
"Nak.kamu lama sekali.aku sangat khawatir padamu.tubuhmu membiru dan suhu badan mu sedingin es."jawab bu Lurah yamg tengah memberi ku secangkir teh hangat
" berapa lama aku pergi ? " tanyaku
"Hampir 4 jam " jawabnya dengan mengelus rambutku
Mataku pun terbelalak.aku tak pernah selama ini berpetualang ke dunia masalalu . Jika aku terlambat mungkin aku tak kan pernah kembali.
"Kamu istirahat dulu nak.nanti saja kamu cerita,tubuhmu masih lemas.lihat badan kamu masih biru.kamu tidur dulu.ibu akan jaga disini" jawab nya khawatir
Aku pun mengiyakan karena tubuhku saat ini memang lemas.tenaga ku terkuras habis disana.hingga aku memutuskan untuk istirahat disini.sebelum itu ku edarkan pandangan ku dan aku terfokus di meja rias sinta.yah dia menatap ku sedih.aku juga menatap nya hingga aku terlelap.Hai guys.udah gue update nih. Maaf kalau banyak typo berserakan.kalau ada typonya bisa kaliam screenshort Trs kirimin ke aku biar aku benerin.atau jelasim di kolom komentar ya.
