1. Orang-Orang Aneh

1K 67 27
                                    

"Luchia, cepetan lo mau gue tinggal?!" Teriak seorang pria dari ruang tengah.

"Iya bentar Rooy!" Sahut Luchia berlari dengan kaki pendeknya menuju sang kakak yang bernama lengkap Roy Rausyanda.

Roy melihat gadis dihadapannya sekarang, rambut panjang yang di ikat dengan asal, dasi yang hanya di sangkutkan saja dileher, baju seragam yang kusut, dan tali sepatu yang belum diikat dengan benar.
"Lo ada niat sekolah gak sih?" Tanya Roy sedikit judes.

Luchi menggarut kepalanya yang tidak gatal "ya niatlah" jawab gadis itu santai.

"ikat tali sepatu lo dengan benar" ketus Roy sedikit memerintah.

Luchi tersenyum tanpa dosa lalu menundukkan tubuhnya dan bruuk! Tas yang Luchi gendong belum di tutup dengan semestinya dan alhasil membuat semua isi dalam tasnya jatuh berserakan di ubin lantai.

"Astaga Luchiaaa" teriak Roy menahan emosi. "Beresin cepat! Gue gak mau kita telat, ini udah jam tujuh! Gak pakek lama!" Sambung Roy melaju pergi keluar menuju mobil tanpa ada terlintas niat untuk membantu sang adik.

Luchia dengan cepat membereskan buku-bukunya kedalam tas lalu berlari dengan cepat menyusul Roy. Ia sangat mengenali kakaknya, Roy adalah pria yang disiplin, dan pintar, sangat bertolak belakang dengan sikapnya yang ceroboh dan manja.

Setelah melihat sang adik telah berada di sampingnya, Roy langsung menancap gas dan melajukan mobil menuju sekolah.

"Dasar begok, pagi-pagi udah ceroboh gak jelas" cibir Roy.

Luchi berdecak kesal "gue lupa kalo tas gue belum ditutup" jawab Luchi mencoba membela dirinya sendiri.

"Keliatan banget begoknya" ketus Roy. "Lain kali, kalo lo masih suka kesiangan, jangan harap gue bakal teriak-teriak bangunin lo lagi. Bakal gue tinggalin lo! Gue gak peduli lo pake apa berangkat ke sekolah, mau lo naik angkot kek, naik delman kek, atau pun jalan kaki gue gak akan peduli" sambung Roy mengomel.

"Lo kejam banget sih! Gue kaduin lo sama bunda!" Ancam Luchia kesal.

"Bodo amat! Kaduin aja, gue juga bakal kaduin sama bunda kalo gak ada bunda dirumah Luchi itu suka malas-malasan" balas Roy.

"Yaudah gue juga kaduin sama ayah kalo lo itu suka kasar sama gue!"

"Lo pikir gue takut? Ayah pasti bela gue, gue gak bakalan kasar kalo lo gak ngeyel"

Luchi membuang nafasnya asal kemudian menyenderkan bahunya disisi jok mobil sembari menahan rasa kesalnya.

Tak lama kemudian, adik-kakak itu telah sampai disekolah. Mereka berjalan melewati koridor sekolah menuju kelas mereka masing-masing.

"Woi broo!" Sapa seseorang merangkul Roy dari belakang.

"Pagi Uciil" pria itu sekarang tersenyum ramah melihat Luchia.

"Kevin Anggara yang terhormat, nama gue itu LU-CHI-A! Bukan ucil!" Perotes Luchi kesal.

Kevin Anggara adalah nama lengkap pria itu, pria yang humoris dan berjabat sebagai ketua osis "Ucil yang terhormat, lo harus manggil gue dengan embel-embel sebutan 'kakak' karena gue kakak kelas lo, dasar gak sopan!" Oceh Kevin.

"Boro-boro dia mau manggil lo dengan embel-embel kakak, gue aja kakak kandungnya sendiri gak pernah di panggil dengan embel-embel kakak" sahut Roy datar.

Kevin tersenyum "dasar bocah nakal" ujar Kevin gemas mengacak-acak rambut Luchia.

"Heh! Rambut gue berantakan begok!" Teriak Luchia menepuk-nepuk tangan Kevin.

"Emang udah berantakan dari tadi, gak usah marah-marah" jawab Kevin terkekeh.

Buk! Sebuah bola basket mendarat di bahu Roy "woi capten! Gue udah dari tadi nungguin lo di lapangan" teriak seorang pria dari arah pinggir lapangan. Perlu diketahui, Roy adalah capten basket disekolah ditambah lagi kakak dari gadis ceroboh ini memiliki paras wajah yang rupawan, jadi tak heran banyak kaum hawa yang tertarik dengan Roy.

"Nanti deh Ka, gue lagi malas main" jawab Roy santai.

"Hai kurcaciii!" Sapa pria itu sambil melambaikan tangannya kearah Luchi.

"Raka begok! Nama gue Luchi" jawab Luchi lantang.

Ya, nama teman Roy yang satu ini adalah Raka. Dia pria yang keren dan playboy.

Raka tertawa pelan "sama aja, gak ada bedanya" ceplos pria itu.

Luchi memutar bola matanya malas menghadapi orang-orang aneh itu, kemudian menaiki tangga menuju kelasnya yang berada di lantai atas. Sebenarnya, Roy memiliki tiga orang teman yaitu Kevin, Raka, dan sang kutu buku. Pria dengan julukan kutu buku itu sangat pendiam. Saking pendiamnya, Luchi sampai tidak mengetahui nama pria itu. Seharusnya Luchi mengetahui namanya, sebab pria itu sang juara umum disekolah. Setahu Luchi, pria sikutu buku itu sedikit bicara dan tidak ada ekspresi wajah.


Tolong vote, komentar kritik dan sarannya ya. Trmksi😗

Dalam DiamWhere stories live. Discover now