Ratu Kepoh

36 2 0
                                    

Author POV

Alasan kenapa Arka buru-buru, sampai-sampai tidak ada pada saat pengumuman lomba berlangsung.

Sebelum Arka tampil bibi lovley menelfon Arka.

"Hallo Bi, ada apa?"
Tanya Arka Singkat setelah mengangkat telfon yang bergetar disaku celana Arka.

"Nganu den Arka, bibi cuma mau ngasih tau Aden, kalau Tuan ada di rumah. Jadi den, jangan pulang telat.

"Jangan sampai Aden ketauan lagi main biolanya sama si bapak."

Bibik lovley menjelaskan dengan seksama lewat telfon kepada Arka yang tau betul kalau Arka tidak dibolehkan bermain biola. Bisa perang dunia kalau sampai Arka tau bermain Biola baik itu lomba atau hanya sekedar Show tetep aja gak ada kortingnya.

Entah kenapa dan dengan alasan apa Papa Arka begitu tidak menyukai dunia Arka yang jatuh cinta sama dunia Perbiolaan.

***
"Astagaa, 1500 pesan WhatsApp Belum dibaca". menyebalkan.

Nucia dibuat naik darah dengan 1500 pesan yang datangnya dari? Siapa lagi kalau bukan Arka.

"Wa gua eror dibuat cowok belagu itu." Nucia mendumel sambil turun tangga menuju dapur mencari segelas air.

"Anak mama, kenapa pagi-pagi ngomel-ngomel sama hepongnya." Intan membuka bicara saat melihat anak gadisnya itu tiba dimeja makan dengan dumelan paginya.

"Pagi mama kusayang, ini mah ada cowok belagu nyebelin banget." Jelas Nucia yang membuat mamanya berhenti sejenak dari aktivitas mengiris sayur kolnya.

Gimana Intan gak kaget mendengar anak gadisnya itu menyebutkan cowok belagu.
Setau Intan Nucia belum pernah sekali pun berhubungan sama cowok selain papa dan Abang nya Riko.

"Tunggu deh mama, ga salah denger anak gadis mama udah punya pacar sekarang.?" Ucap Intan sambil senyum-senyum dan melanjutkan aktivitas motong-memotongnya.

Mendengar mamanya menyebutkan kata pacar Nucia mengeluarkan air putih yang baru saja diteguknya dari gelas.

"Ahh,, itu eghh.. aduhh kenapa gua keceplosan.
Si mama juga kenapa jadi pacar, ahh bego.. bego." Nucia bermonolog dalam Hati.

"Aghh bukan siapa-siapa kok mah, wah mama masak apa nih sini Nucia bantu." Nucia menawarkan bantuan dengan alibi mengalihkan pembicaraan."

"Kalau siapa-siapa juga gakapa-apa kok sayang. Ajak main kerumah biar mama masakin yang sedap-sedap buat calon mantu mama." Bukannya malah lupa Intan meneruskan kalimat yang buat Nucia enek.

"Pacar? Calon mantu? Haduhhh mama plisss dehhh gak ada pacar-pacar gak ada calon-calon mantuan segala." Balas Nucia dengan muka cemberut nya.

"Ololohh, anak gadis mama mukanya merah gitu. Udah, sama mama gak usah rahasia-rahasian. Kalau belum mau kenalin sekarang nanti-nanti juga bisa kok." Ucap Intan yang lantas membuat Mood Pagi Nucia di hari Minggunya berantakan.

"Aelahh mama, nyesel Nucia cerita kemama. Lagian ya ma dalam kamus Nucia gak ada yang namanya pacar-pacaran, apalagi sama cowok yang bentukannya begituh aduhh amit-amit memikirkan aja Nucia udah pen terjun kejurang mah." Balas Nucia lagi yang dibalas cengir kuda dari Intan.

"Ah, kamu sama mama malu-malu. Udah gih sana mandi! nanti kalau udah masak mama panggil." Jelas Intan yang melihat wajah anak gadisnya itu semakin ditekuk.

"Aghh,iyauda gak jadi deh Nucia bantu mama."

"Nucia bantu mama masak? Kiamat Dunia." Balas Intan sambil memutarkan tangannya keatas langit-langit dapurnya."

DESEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang