[10] Cemburu?

782 122 17
                                    

"Hai, gue Elgan George pindahan Bali Summer Senior High School. Gue mohon kalian bisa tolong gue dalam pelajaran ya." perkenal Elgan didepan kelas yang membuat para kaum hawa di kelas mereka pun histeris akan ketampanan yang dimiliki cowok blasteran ini.

"Elgannn mintaa id linee donggg!!!"

"Elgann mau gakk jadii pacarkuu.."

"Elgann ayo duduk samaa guee disiniii."

Kurang lebih seperti itu teriakan histeris kaum hawa di kelas Elgan yang cukup membuat Elgan terhibur. Menurutnya itu suatu hal yang lucu, karena di sekolah lamanya ia dipandang rendah oleh orang-orang disekitarnya.

"Anak baru aja belagu." sindir cowok ini sambil menatap sinis Elgan. Ya, Siapa lagi jika bukan Alison. Cowok ini terlihat sangat membenci Elgan.

"Apa sih Al orang Elgan gak salah apa-apa juga." balas Acel tak kalah ketus.

Elgan yang menyadari ada yang memperhatikan dirinya tetap berjalan santai menuju tempat duduk pilihannya. Tepat di belakang kanan kelas dimana Elgan bisa bebas menyontek tanpa takut ketahuan oleh guru ditambah lagi ada jendela yang dapat membuat Elgan bebas memperhatikan ke luar jendela.

Alasan utama yang membuat Elgan ingin duduk disana adalah teman lamanya berada tepat di depannya.

"Hai." Acel menoleh ke belakang, melambaikan tangannya ringan dan tersenyum ke arah Elgan.

Belum sempat Elgan menjawab sapaan Acel, Alison yang sedari tadi memperhatikan raut wajah Acel ini pun menoleh ke belakang tepat saat Acel menyapa Elgan, "Acel ngapain sih nyapa anak baru yang sombong ini?" Al menunjuk ke arah Elgan.

Acel yang tidak terima Elgan dikatakan sombong pun membalas dengan nada ciri khasnya, "Dih, Acel cuma nyapa anak baru aja sewot. Mulut juga mulut Acel kok.".

Elgan yang merasa dibela pun mulai menjulurkan lidahnya sebagai tanda mengejek kearah Alison, "Sudah sudah Acel gak mau Elgan sama Alison tengkar."

Acel sudah membalikkan badannya lagi menghadap ke depan untuk memperhatikan papan tulis, Elgan yang tampak tidak fokus dengan penjelasan guru pun mulai menganggu Acel. Elgan beberapa kali mencabut sehelai rambut Acel, tapi tidak mendapat respon apapun. Kebosanannya pun tidak berhenri melanda dirinya, ia kembali mencari ide untuk menganggu Acel lagi.

Elgan mengambil kertas kosong dari tengah bukunya, menuliskan sesuatu lalu melemparkannya kepada Acel.

Thanks, Alison. [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang