[14] Selamat tidur

557 87 5
                                    

Elgan ganteng
Goodnightt.

Aku yang mendengar adanya notif masuk mulai membuka handphone yang sebenarnya terselip di antara tumpukan-tumpukan buku dan tugas di meja belajarku.

Ya, kini jam 22.30 dan aku masih tidak beranjak dari meja belajarku. Berusaha mengerjakan soal-soal untuk melewati olimpiade matematika bulan depan.

Aku sudah mengantuk, namun notif dari seseorang membuatku bahagia.

Sangat bahagia lebih tepatnya.

Aku mulai membalas pesan darinya,

Acelin Nastasha
Iya, kamu juga.
Tidur yang nyenyak ya.

Tadi siang mungkin menjadi hal baru yang membuatku jadi lebih bersemangat. Walaupun tadi aku sempat membalas pesannya dengan cuek tetapi aku senang sekali. Aku sudah tidak kehilangan kontak Elgan.

Kini Elgan mencari tahu semua tentangku.

Aku tersadar dari lamunanku, aku kembali belajar dan tanpa sadar aku tertidur di meja belajarku.

----

Pagi hari ini ada yang berbeda, saat aku ingin menuju ke sekolah, terdapat dua makhluk ajaib.

Ya, Elgan dan Alison.

Mereka berdua berada di depan rumahku, berniat ingin menjemputku.

Namun aku lebih memilih pergi bersama Elgan daripada Alison, entah mengapa.

Lubuk hatiku yang paling dalam berkata seperti itu.

Raut muka Alison berubah, seperti sedih. Aku tidak tahu mengapa tiba-tiba dua orang itu ingin menjemputku.

Biasanya tidak ada yang peduli, mau aku telat, gak masuk sekolah, datang sangat pagi, semuanya tetap cuek.

Mungkin angin pagi hari ini mendorong mereka untuk menuju ke rumahku sebelum pergi ke sekolah.

---

Kini aku sudah tiba di sekolah. Ya, bersama dua makhluk itu lagi. Aku berjalan diikuti mereka.

Aku mulai mendapatkan tatapan yang tidak enak dari anak-anak yang berada atau berlalu lalang di koridor.

Alison yang menyadari hal itu langsung merangkulku. Membuat tatapan anak-anak di koridor menjadi tatapan iri sekaligus benci.

"Lo jangan jauh-jauh dari gue atau lo bakalan gak selamat dari fans-fans gue." ucap Alison kepadaku yang berada disampingnya ini dengan penuh penekanan.

Setelah selesai menaruh tas, aku pun cepat-cepat berlari menuju toilet. Ya, ia sama seperti perempuan pada umumnya, pergi ke toilet hanya untuk berkaca.

Setibanya di toilet, Acel langsung mendapat ancaman.

Thanks, Alison. [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang