6. Tohsaka Rin's Bad Ending

1.1K 157 15
                                    

Fate/Stay Night by Type Moon
Disclaimer by Type-Moon
Story by reeshizen
Gilgamesh (Archer) x Reader
Setting: dominan Fate/Stay Night: Unlimited Blade Works
Genre: Humor (gagal), romance.

.

"Tidak mengambil keuntungan komersil apapun dari fanfiksi ini. Semata-mata hanyalah kesenangan belaka."

.

Warning
Possible OOC!Gilgamesh, OC!reader, plot tidak jelas, Bad EBI, alur ngaco, slight!ShirouxRin, slight!ShirouxSakura, dan tidak sesuai ekspetasi

Tolong jangan berharap banyak pada penulis

.

Don't Like Don't Read

.
.
.

Happy Reading!

.
.
.

[Name] sedang bersabar diri. Lantaran kakinya yang mulai pegal-pegal. Lantaran Tohsaka Rin yang menyeretnya ke sana kemari. Lantaran benak Rin yang mulai terkontaminasi virus panik. Lantaran hari ini beberapa toko mengadakan diskon besar-besaran. Lantaran karena itu semua, [name] terasa lelah dari ujung kepala hingga ujung kaki lalu kembali lagi ke kepala lalu ke kaki lagi, begitu seterusnya.

Beberapa toko besar memang mempunyai jadwal kegiatan yang gila. Sementara bulan akan segera berganti dalam hitungan jam, kaum hawa dari berbagai macam usia berlaku seperti harimau betina yang siap berperang demi musuh.

Rin sudah menyiapakan segalanya. Tenaga, taktik, juga rencana, serta uang dan yang paling penting, "daftar belanja". Meski kebutuhan primer juga berlabel potongan harga, mereka tidak sedang membeli itu. Of course, [name] sudah belanja bulanan sehingga ia tidak perlu belanja lagi. Namun, ada sebuah barang yang diinginkan Rin dan kebetulan sedang mengalami potongan harga. Oleh karena itu, [name] turut terjebak dalam rencana Rin alih-alih menemaninya.

"Rin, di situ ramai," [Name] mengeluhkan situasi simpang siur kaum hawa yang berevakuasi menuju objek masing-masing untuk dibeli.

Alih-alih menatap [name], mata Rin malah berbinar antusias. "Justru di sinilah keseruannya! Perang Diskon Kelima, dimulai!" serunya seolah-seolah bersiap akan Perang Cawan Suci, padahal hanya rebutan barang dengan diskon melimpah.

Perempatan kekesalan [name] seakan-akan tampak. "Jangan samakan dengan Perang Cawan Suci! Itu berbeda!"

"Apa salahnya? Aku malah lebih siap saat ini." Rin pun mengerling sebelah mata, buat [name] mendengkus pasrah.

"Aku tunggu di luar saja, ya? Kakiku pegal, karena kukira kau akan mengajakku ke acara-acara gitu, aku pakai wedges. Pegal sangat, Rin," ungkap [name] seraya membungkuk, memegang sebelah lututnya yang menegak.

Rin berdecak seraya berkacak pinggang, melirik [name]. "Salah kau sendiri. Aku saja pakai sneakers. Mau beli dulu?"

"Enggak, ah. Sneakers aku banyak, masa beli lagi? Belanja mulu pikiranmu," cerca [name]. Orang kaya, memang bebas. Kali ini [name] percaya akan pernyataan tersebut.

"Sudah, ikut aku aja. Lumayan, kau kan, bisa bawa belanjaanku. Aku bisa belanja lebih banyak!" Rin mencerca antusias.

"Aku jadi asistenmu selama belanja? Kampret."

Petaka Cinta [Gilgamesh x Reader]Where stories live. Discover now