You Ain't Seen Nothin' Yet

2.4K 215 59
                                    

-You Ain't Seen Nothin' Yet-
©Minkyway
.
.
.
Park Woojin | Park Jihoon | Others
Romance | Rated T+

"If you're loving this, just give me one more kissㅡcause you ain't seen nothin' yet"

*****

"Park Woojin, jadilah kekasihku!" dasi pemuda itu ditarik cukup kasar, hingga netranya tertuju pada wajah pemuda manis yang kini hanya berjarak beberapa sentimeter di depannya.

Cup.

Satu kecupan diambil dari bibir Park Woojin, menjadikan pelakunya menyeringai puas. Pemuda bersurai merah muda itu sukses mengambil alih seluruh atensi beberapa orang yang berlalu-lalang, berhenti sejenak hanya untuk menyaksikan kehebohan apa yang akan terjadi di koridor sekolah mereka pagi ini.

"hei! Apa-apaan kau ini!?" pemuda yang sejak tadi berdiri di sebelah Woojin bersuara, menukik tajam ke arah Park Jihoon yang kini tersenyum pongah. Pemuda bersurai merah muda itu pun memutar bola matanya malas, netranya memicing tidak suka pada Ahn Hyungseobㅡkekasih Woojin.

"Woojin-ah, aku tidak suka dengan kekasihmu. Tidakkah kau butuh yang baru?" pertanyaan Jihoon terlampau lancang, kali ini meremas kerah almamater yang dikenakan Woojin. Menjadikan pemuda bersurai kelam itu mengerutkan keningnya bingung sembari berujar, "Jihoon-ssi, apa terjadi sesuatu padamu?"

Jihoon tergelak, hazel kembarnya menatap ekspresi Woojin yang tampak kebingungan. Ia suka, Jihoon suka dengan paras atraktif pemuda itu. Jihoon suka dengan Park Woojin yang tampak begitu membosankan, ditambah julukan pemuda paling loyal yang melekat di dalam dirinya. Selama 17 tahun usianya, ia baru kali ini melihat ketua dewan kesiswaan yang tampak luar biasa panas hanya dengan sebuah pierching di telinga kirinya.

Sial. Jihoon benar-benar menginginkan Park Woojin dan menjadikan pemuda itu sedikit nakal sepertinya.

"dia sungguh tidak jelas, apa yang kau pikirkan? Kau bisa dapat yang lebih baik darinya." ujar Jihoon sarat akan sarkasme, jemarinya menunjuk ke arah Hyungseob yang kini memasang ekspresi kesal. Park Jihoon sungguhㅡkurang ajar.

"Woojinie, kita pergi saja! Dasar brandalan aneh." balas Hyungseob, jemarinya menggamit lengan Woojin begitu posesif, menarik pemuda itu meninggalkan Jihoon dengan seringai menyebalkan menghiasi wajahnya. Sementara otak jenius Park Woojin masih mencerna, mengulas balik pernyataan dan perlakuan terlampau tidak sopan Jihoon yang memintanya untuk menjadi kekasih pemuda itu.

Gila. Woojin tidak pernah merasa nalarnya bekerja sebegini lamban hanya karena sebuah ciuman dari brandalan manis yang paling diinginkan seantero sekolah, Park Jihoon.

"Park Woojin, aku tahu kau juga menyukaiku dan kau tahu aku benar." ujar Jihoon sembari menahan lengan Woojin, seulas senyuman mengembang di sudut bibirnya sebelum kembali mencuri sebuah ciuman kilat dari belah bibir adiktif Woojin.

"yak! Cukup, Park Jihoon! Woojin kekasihku." Jihoon tersenyum jenaka, hazelnya menangkap wajah Hyungseob yang memerah menahan amarah. Well, Jihoon sama sekali tidak peduli dengan omong kosong Hyungseob. Baginya, pandangan pertama ketika netranya bertemu dengan obsidian kembar Park Woojin di klub dance yang mereka ikuti adalah saat dimana Jihoon benar-benar terpukau. Terpasung separuh menganga ketika Woojin menyeka keringatnya, menjatuhkan arogansinya saat itu juga. Menjadikan Park Woojin sebagai poros baru dalam dunianya.

Chasing Embers [Pwj+pjh]Where stories live. Discover now