March 20th

696 48 4
                                    

   "And yes, there are those who preffered me to marry him. Marriage with him might have been easier. Might even work better than ours. But to everyone's regret and frustration, the only person I have ever loved is you. And can you honestly, look at me in the eye and say the same thing?"

  "I know exactly what my job is. Your father made it perfectly clear. You are my job; loving her, protecting her, you are the essence of my duty. So here I am, liegemn of life and limb, in not out because I love you,"

  Kyuhyun dan Yuri sibuk menonton acara biografi itu berdua. The Crown, acara yang baru-baru ini tayang. Setelah mengelilingi Inggris di hari pertama bersama, keduanya berencana untuk kembali pergi berkeliling esok hari. Sudah menjadi impian Yuri kesini dan kapal pun akan berhenti di kerajaan ini sekitar satu minggu lamanya, jauh lebih lama dibandingkan negara pemberhentian lainnya.

  "Walaupun mereka anggota kerajaan sekalipun, ratu maupun raja, tetap saja perselingkuhan terjadi. Aku tidak mengerti lagi. Mereka mendapatkan semua yang mereka inginkan dan masih meminta lebih?" komentar Yuri tidak percaya. Kyuhyun yang duduk di sebelahnya sambil menikmati snack ringannya, popcorn, hanya tertawa kecil.

  "Kwon Yuri, dengar. Tidak semuanya bisa didapatkan dengan takhta. Kau tidak bisa membeli cinta dan kebahagiaan begitu saja," balas Kyuhyun. Yuri mengangguk mengerti. Pandangannya masih tertuju kepada layar TV di kabin Kyuhyun. Kedua mata mereka terkunci pada TV layar lebar itu sejak mereka tiba dari wisata keliling mereka.

  Adegan saat Ratu Elizabeth II marah besar kepada suaminya membuat suasana di antara keduanya menjadi tegang. Kyuhyun mendekati Yuri perlahan tanpa disadari wanita itu sebelum mencium bibirnya lembut, membuat Yuri sangat terkejut dan menarik diri dari ciuman tersebut. 

  "Kyuhyun!" seru Yuri kaget.

  Pria itu memegang kedua pundak Yuri dan menatapnya dalam. "Aku akan memperlakukanmu sebagai ratu, Kwon Yuri. Tidak seperti Donghae," ucapnya begitu lembut, membuat tubuh Yuri yang bergetar ketakutan karena ingatan masa lalunya terdiam. "Kau hanya perlu menikmatinya. Aku berjanji. Aku tahu kau selalu merasakan sakit,"

  Airmata Yuri jatuh perlahan. Awalnya setetes, namun kemudian terus berjatuhan. Pria itu mencium bibir Yuri lembut. Begitu lembut hingga Yuri mulai tenang. Kedua tangan di pundak wanita itu kini meraba punggung Yuri yang lembut, membuatnya menahan geli dan sentuhan berbeda Kyuhyun.

  Lumatan sensual di bibir Yuri membuat wanita itu perlahan mengikuti alurnya. Ia yang belum pernah mencium seseorang sama sekali kini mulai hanyut dalam permainan Kyuhyun. Perlahan, pria itu membuka kancing dress selutut Yuri dan menurunkan kecupannya ke leher jenjang Yuri.

  Ia lalu membuka pakaiannya. Kini keduanya tak terbalut apapun lagi. Yuri menunduk malu sedangkan Kyuhyun mengagumi tubuh indah pemilik nama Kwon Yuri itu. Pagutan mesra yang perlahan berubah sensual membuat Yuri lupa dengan kecanggungannya. Desahan kecil mulai terdengar dari bibir yang dilapisi lipstik merah itu.

  Kyuhyun lalu menangkup wajah Yuri sebelum memasukkan dirinya ke dalam Yuri, mempersatukan diri di sofa itu. Bergerak dengan lembut hingga Yuri mendesah penuh nikmat yang tak tertahankan dan tak pernah dirasakannya sebelumnya. Yuri memegangi pundak Kyuhyun, ikut bergerak di bawahnya secara refleks.

  Tubuh mungil wanita itu menggelinjang ketika Kyuhyun menempelkan bibirnya di dada Yuri. "Kyuhyun.. aku ingin-"

  "Yuri-ah.."

  Keduanya sama-sama mencapai titik kepuasan mereka malam itu. Pengalaman baru bagi seorang Yuri lebih tepatnya. Malam terasa begitu cepat bagi Yuri dan Kyuhyun.

###

  Yuri membuka matanya dan mendapati Kyuhyun sudah bersiap-siap. Tersadar dengan apa yang terjadi tadi malam membuat kedua pipinya tiba-tiba merah. "Yuri, kau sudah bangun? Kau harus bersiap-siap! Kita ke Buckingham Palace hari ini. Lalu, kita akan menonton acara musikal favoritmu," ucap pria itu dengan senyuman.

Love Never DiesWhere stories live. Discover now