April 26th

517 42 1
                                    

Yuri menikmati waktu senggangnya di perpustakaan kecil kapal tersebut. Ia meluangkan waktu untuk membacakan anak-anak dari para penumpang kapal cerita-cerita klasik yang diambilnya dari buku seribu satu malam. Kisah-kisah yang diceritakan Scheherazade kepada sang sultan agar pria itu tetap menjaganya hidup hari ke hari.

"Lalu, keledai itu bertanya apa salahnya kepada sang pemilik," Yuri tersenyum. Seorang anak mengacungkan tangannya. "Lalu, apakah pemilik itu langsung memarahinya?" tanya anak perempuan yang usianya berkisar di antara 3 hingga empat tahun itu.

Yuri menggelengkan kepalanya. Ia kembali melanjutkan bacaan di buku yang saat ini berada di tangannya, sedangkan Kyuhyun memutuskan untuk duduk-duduk di samping kolam renang. Menikmati pemandangan lautan luas yang sangat indah.

"dr. Cho, ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan anda," ucap seorang staff wanita. Kyuhyun langsung berdiri dan mengangguk. "Pasien dari kabin berapa?" tanya pria itu namun ia mendengar jawaban tegas dari seseorang.

"Apa yang kau lakukan di perjalanan selama satu tahun lamanya ini, Cho Kyuhyun? Sebagai tunanganmu, apakah aku benar-benar dianggap?" tanya Jiyeon yang tiba-tiba muncul, membuat pria terkejut bukan main. Akan terjadi bahaya besar jika Yuri tahu semua masa lalunya di negeri ginseng tersebut.

Hari memang sudah malam. Jam setengah delapan namun entah mengapa orang-orang enggan untuk keluar malam ini. Sepertinya mereka hanya keluar jika ada urusan penting atau ada acara lagi.

"Cho Kyuhyun!" Jiyeon memanggilnya sedikit keras, meminta jawaban dari Kyuhyun. "Mengapa kau berusaha lari dari semuanya?" tanyanya.

Kyuhyun lalu menghela napasnya. "Pergilah dari sini. Aku enggan melihatmu, Jiyeon. Kau memang tunanganku tapi kau tidak bisa seenaknya mengaturku begitu saja. Kita bahkan belum menikah. Aku mencintai orang lain, bukan kau. Tak bisakah kau paham?" tanya Kyuhyun frustasi.

Jiyeon menahan tangisnya mendengar ucapan Kyuhyun yang menyayat hatinya itu. Keduanya lalu dalam pembicaraan yang sangat serius.

Yuri yang baru saja kembali daari perpustakaan duduk di sofa kabinnya. Ia merasa sangat lelah. Dari kaca di dekat pintu, ia dapat melihat Kyuhyun sedang beradu mulut dengan sebuah sosok. Entah siapa sosok yang diajak Kyuhyun beradu mulut, namun perasaan Yuri sangat tidak nyaman.

  Yuri menepis beberapa kemungkinan buruk di kepalanya dan memutuskan untuk segera beristirahat karena ia merasa tubuhnya sangat lelah hari ini. Padahal, ia hanya menghabiskan waktu duduk di klinik dan membacakan cerita untuk anak-anak tadi.

  Kyuhyun kembali ketika Yuri sudah terlelap di atas tempat tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Pria itu meraih segelas air di dapur sebelum habis dalam sekali teguk. Kepalanya terasa pening sekali menghadapi wanita keras kepala dari masa lalunya.

  "Aku akan di kapal ini, menemanimu dalam perjalanan jauh selama beberapa bulan ke depan. Aku akan mengamatimu dari kejauhan, dalam diam. Tapi, aku tidak ingin kau memutuskan hubungan pertunangan kita,"

  Keputusan akhir dibuat oleh wanita itu, Kyuhyun hanya bisa mengangguk setuju dengan rasa kesal dan pasrah. Pria itu tidak bisa mencegah Jiyeon lebih lanjut, membiarkan wanita itu berkeliaran di kapal pesiar ini memang sangat berbahaya.

  "Kyu, kau sudah kembali?" tanya Yuri sambil mengusap wajahnya.

  Pria itu menoleh lalu memberikan senyuman palsu. "Istirahatlah. Besok aku akan mengajakmu berkeliling Turki! Kapal akan tiba di Turki sekitar pukul sepuluh," ucap Kyuhyun pelan. Yuri mengangguk lalu kembali tertidur. Wajah yang tenang dalam tidur itu membuat Kyuhyun merasa sangat sedih.

  Maafkan aku, Yuri. Pada akhirnya, aku menyakitimu, batin Kyuhyun, menahan tangisnya.

###

  Setibanya di Turki, keduanya menjadi orang pertama yang turun dari kapal tersebut. Kaki mereka melangkah mengunjungi banyak sekali tempat-tempat bersejarah.

  "Aku suka Hagia Sophia. Arsitekturnya memang menawan," puji Yuri sambil mengamati langit-langit gereja dan masjid itu. Kyuhyun tersenyum. Pria itu berusaha melupakan kejadian semalam dan menikmati perjalanannya dengan Yuri, hal itu berhasil.

  Mereka mengunjungi berbagai macam museum yang ada di negara tersebut. Ketika hari menjelang malam, keduanya menikmati kencan mereka di deretan makanan jalanan yang berbaris di dekat taman kota.

  "Disini ada es krim terkenal yang tak bisa kau raih," kata Kyuhyun sambil merangkul wanita itu di sebuah kursi. "Benarkah? Bolehkah kita mencobanya?" tanya Yuri antusias. "Tentu saja! Kau akan melihat atraksi yang diberikan nantinya," balas Kyuhyun sambil mengajak Yuri melangkahkan kakinya menuju salah satu stand makanan.

  "Eskrim macadamia nut satu," pesan Kyuhyun.

  Pria di balik meja itu mengangguk. Ia memulai atraksinya. Dengan scoop panjang ia memutar es krim yang menempel, melemparnya kesana kemari tanpa terjatuh, membuat keduanya penuh takjub dengan keahlian dan trik pria itu.

  Pada akhirnya, es krim itu mendarat di cone dan diberikan kepada Yuri. Kyuhyun lalu membayar sebelum mereka memutuskan untuk kembali ke kapal. Saat ia menoleh, Kyuhyun langsung terdiam melihat sosok Jiyeon mengikuti keduanya dari kejauhan.

  Pukul sembilan malam lebih, keduanya kembali ke kapal pesiar. Kyuhyun yang lelah memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu di kabin sedangkan Yuri masih ingin menikmati kelap-kelip lampu negara dengan sejarah yang menarik ini.

  "Kau dr. Kwon, bukan?" tanya seorang wanita. Yuri menoleh dan menemukan seorang wanita berdiri di belakangnya. "Ada yang bisa saya bantu?" tanya Yuri. Wanita itu tertawa kecil. "Aku hanya ingin berkenalan dan menjadi temanmu. Namamu terkenal disini. Jiyeon," ucap Jiyeon sambil mengulurkan tangannya.

  Yuri menjabat tangan Jiyeon dan tersenyum. "Namaku Kwon Yuri. Yuri, singkatnya," ucap Yuri lembut. "Kalau tidak keberatan, aku ingin mengundangmu ke bar besok. Mengobrol dan mengenalmu lebih sebagai teman? Aku tidak punya teman disini," ajak Jiyeon. Yuri mengangguk kecil. "Akan aku temui kau besok sore sekitar pukul 5 kalau begitu," Yuri menanggapi.

  Jiyeon mengangguk senang. "Kalau begitu aku permisi terlebih dahulu. Sampai bertemu besok!" ucapnya sebelum menghilang dari pandangan Yuri.

  Seperti bom waktu, Yuri baru saja mengaktifkan hal yang akan menghancurkan dirinya sendiri dalam waktu yang belum tentu kapan. Yuri tidak menyadari sosok yang bernama Jiyeon ini merupakan tunangan Kyuhyun yang lain. Ia akan mengetahuinya sebentar lagi.

  "Aku harus kembali ke kamar,"

to be continued.

Love Never DiesWhere stories live. Discover now