Prolog

144 5 3
                                    

Dari banyaknya kisah yang aku punya. Satu ini menjadi kisah ku paling menarik sepanjang masa. Tentang dia, yang menjadi cinta pertama. Tatapannya, senyumnya dan semua tentangnya. Aku pernah berfikir, akan kah ada seseorang seperti dia lagi di kemudian hari? Tapi berjalannya waktu aku mulai paham, bahwa Tuhan menciptakannya satu, tidak ada yang lain walau hanya sekedar mirip.

Kini aku hanya menjadi pengagumnya dalam diam. Saat aku lelah, melarikan diri menurut ku adalah pilihan terbaik. Pengecut memang, tapi itulah aku saat SMA dulu. Memilih kuliah di luar kota agar tidak bertemu dengannya lagi, walaupun bertemu dikemudian hari adalah hal yang pasti karena dia tetangga ku, tapi setidaknya aku berhak tenang untuk beberapa waktu kan? Biarlah aku jadi pengecut sementara, sambil menata hati juga menguatkan mental, nanti akan ada waktunya aku pulang.

Jadi, saat aku sedang menulis cerita ini aku masih berada di luar kota, tempat pelarian tercinta ku, tepatnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogya membawa aku pada suasana yang tenang, sangat tenang. Yogya juga begitu nyaman, semua tentang Yogya aku menyukainya, setiap sudut Yogya itu indah, tentang alamnya, budayanya juga warganya yang ramah-ramah. Yogya berhasil membuat ku sangat jatuh cinta dan sejujurnya meninggalkan Yogya salah satu keputusan terberat yang harus aku lakukan

Cinta PertamaWhere stories live. Discover now