Chapter 02

7.5K 567 17
                                    

Cerita ini hanya dipublikasikan di Wattpad!

---

Max segera mengisyaratkan Elsa -sekretaris Max- untuk keluar dari ruang kantornya saat Calvin Darga -salah satu orang kepercayaan Max- masuk. Calvin seperti biasa masuk dengan beberapa dokumen di tangannya. Satu minggu setelah kepulangannya dari Munich, Max memerintahkan Calvin untuk segera mencari tahu informasi mengenai Daisy Tertia Camilla. Terhitung terlambat memang karena Max harus ke Indonesia terlebih dahulu. Mengunjungi pernikahan sahabat dan adik bungsunya di sana.

"Kau yakin bahwa dialah yang kau ingin tahu?" Calvin mulai bersuara ketika ia sudah mengambil posisi duduk di depan meja Max.

Sebagai orang kepercayaan sekaligus asisten pribadi, Calvin dapat dikatakan cukup dekat dengan Max. Pria itu tidak lagi menunjukkan sisi formalitasnya karena Max melarangnya. Usianya jauh lebih muda dari Max, hampir sebaya dengan Fin dan Jenna. Sehingga Max lebih menganggapnya sebagai adik dibanding rekan kerja.

"Tentu." Max menjawab tegas tanpa ragu. Mata tajamnya mengarah pada Calvin yang mana dari bahasa tubuh sudah mengungkapkan keraguan untuk menyampaikan sesuatu padanya.

"Apa yang membuatmu ragu untuk pertama kalinya selama menjadi orang kepercayaanku, Calv?" pertanyaan yang tepat sasaran hingga menambah kegelisahan Calvin.

"Aku tidak akan ragu seperti ini jika yang kau cari bukanlah Daisy Tertia Camilla."

Max diam tapi tatapan matanya seolah mengatakan "kenapa" pada Calvin atau lebih tepatnya sebuah alasan.

"Karena yang kau cari adalah sahabat dari kekasihku." Kalimat pernyataan yang entah mengapa mengejutkan Max. Tapi tentu saja Max selalu berhasil menguasai dirinya dalam segala bentuk emosi sehingga yang terlihat hanya ekspresi dinginnya.

Sahabat dari Gwenda Tricia, itu berarti tidak menutup kemungkinan bahwa usia Daisy ...

Calvin menghela nafas. "Aku ragu menyampaikan karena aku mengenal baik Daisy. Gwen selalu menceritakan sahabat-sahabatnya padaku. Dia satu universitas dengan Gwen. Sudah pasti usianya hampir sama dengan Gwen."

Max diam tak berkomentar apa pun.

"Kau yakin masih tertarik padanya?"

"Meminta kau mencari informasinya bukan berarti aku tertarik padanya, Calv" Max menggeram. Ditahan tangannya untuk tidak melemparkan barang pada Calvin karena telah mengusik egonya. Sedang Calvin berusaha menahan gelak tawanya karena dia masih sayang dengan kesehatannya. Percayalah bahwa Calvin pernah satu kali membuat "sosok singa" muncul dalam diri Max. Membuatnya nyaris sekarat.

"Ini berkas yang semuanya berkaitan dengan Daisy."

"Aku tidak akan sempat membacanya dalam waktu dekat." Kalimat dengan maksud tersembunyi yang berarti tugas Calvin menjelaskannya secara umum pada Max. Setidaknya Calvin sudah tahu benar bagaimana sifat sesungguhnya seorang Maxwell Maynard Addison.

"Baiklah, aku akan menjelaskannya." Calvin mengatakannya dengan nada pasrah. "Daisy Tertia ..."

"Lewatkan bagian yang itu!"

Calvin menghela nafas sepelan mungkin guna menetralkan perasaannya yang selalu berhasil dibuat kacau oleh Max. "Mahasiswa tingkat akhir sekaligus model di bawah naungan Royal London Model Management. Agensi pemodelan yang merupakan salah satu anak perusahaan milik sahabatmu, Nicholas Sebastian Rodney."

"Dia berada di puncak karirnya selama tiga tahun terakhir ini selain karena namanya termasuk daftar year in search tahun ini di seluruh media sosial, juga kecantikan dan kepribadiannya yang selalu membuat orang terpesona. Seperti halnya dirimu saat ini."

Unfailing (#4 MDA Series)Where stories live. Discover now