[일] First Chatting

3.7K 301 1
                                    

"Eh Lun, bisa ambil daftar kelompok peserta mos di ruang osis ngga?"

"Ah, iya kak."

Gadis itu segera berlari menuju ruang osis dan mencari kertas yang disuruh oleh ketua osis itu. "Aish, disimpen dimana sih." gerutunya.

Pintu ruang osis terbuka. "Cari apaan dek?"

Gadis itu berbalik melihat siapa yang masuk. "Eh kak Yuta. Ini kak, tadi kak Taeyong nyuruh aku ambil daftar kelompok peserta mos tapi tadi aku lupa tanyain disimpen dimana." jelas gadis itu kepada Yuta.

"Oh daftar kelompok peserta mos yah. Hm, kalau ngga salah ingat Dhila nyimpennya di laci samping komputer tuh." ucap Yuta sambil menunjuk laci samping meja komputer yang berada di sudut ruangan. Kemudia Yuta berjalan menuju dapur osis untuk mengambil segelas air mineral untuk diminumnya.

Gadis itu segera ke tempat yang dikatakan Yuta. Sesuai perkataan Yuta, lembaran kertas itu terletak di laci samping meja komputer. "Udah dapet belum?" setengah badan Yuta muncul dari dapur.

"Eh iya kak udah dapet. Makasih yah kak, aku duluan dulu kak." kemudian gadis itu pergi dengan buru-buru menuju Taeyong. Yuta hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakukan adek kelasnya itu.

"Eh Yut, kenapa ngga di lapangan? Bukannya udah mau upacara pembukaan?" tanya salah satu pembina osis yang baru saja keluar dari toilet osis.

"A-anu bu, ini saya haus jadi pengen ambil minum"

"Kamu tuh, temen kamu juga yang diluar pasti haus. Harusnya kamu tunggu temen kamu dulu sampai kegiatan semua selesai, ck. Udah sana cepat ke lapangan, wakil ketua osis tapi sifatnya kayak gini." tegur pembinan osis itu kepada Yuta.

Anjir, diciduk. Untung ngga di marahin batinnya segera keluar ruangan dan menuju lapangan.

"Anjir nih anak, dicariin juga daritadi."

"Woy udah lah, jangan marahin gue juga. Muak gue tadi dimarahin di ruangan." Yuta mendorong Taeyong untuk menjauh darinya. Ya siapa coba ngga capek denger celotehan dari orang-orang daritadi. Padahal baru dua kali.

"Eh kak Taeyong ternyata disini." ucap salah satu pengurus mos sambil mengatur nafasnya. "Ini kak daftarnya." Taeyong kemudian mengambil daftar kelompok peserta mos itu.

"Eh lo kenapa dek? Kenapa ngos-ngosan gitu?" tanya Yuta yang berada di samping Taeyong. Taeyong yang mendengar pertanyaan Yuta menoleh. "Ah ngga papa kok kak, tadi aku cariin kak Taeyong. Ternyata ada disini hehe."

"Lo sih, kalo nyuruh orang tuh stay ditempat. Jangan teleportasi kemana mana. Capek kan anak orang. Lo ngga punya asma kan, eum- " Yuta melihat id card milik adek kelasnya yang dikalungkan di lehernya itu. "Luna kak."

"Oh iya Luna, lo ngga punya asma kan?" Luna hanya menggelengkan kepalanya sambil menunjukkan senyumnya. "Kamu langsung aja kumpul di ujung lapangan disana sama pengurus yang lain. Kamu jadi pebimbing kelompok empat yah." Luna hanya menganggukkan kepalanya dan segera menuju ujung lapangan.

"Halah, sok pake kamu kamu-an lo sama adek kelas. Modus ye lo." Yuta menyenggol lengan Taeyong "Modus paan sih. Orang lagi sibuk gini, mana ada main modus modus segala." ucap Taeyong sambil mengecek lembaran kertas daftar kelompok peserta mos.

"Yong, katanya Pak Kyuhyun langsung mulai aja upacara pembukaannya." teriak Jaehyun dari kelompok pengurus mos di ujung lapangan. Taeyong mengacungkan jempolnya pada Jaehyun.

"Ekhm," Taeyong memukul pelan dengan kedua jarinya pada mic di hadapannya.

515 words.

( 22 Mei 2018 )

Zero Mile | Yuta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang