26

4.2K 263 23
                                    

"Auntyy Hermione!!" Seru suara anak perempuan di belakangku.

Aku berbalik dan menemukannya tengah berlari kecil menghampiriku dengan tangan terbuka lebar hendak memeluk. Aku duduk dengan lutut yang tertekuk, menyambut pelukan hangat perempuan kecil ini.

"Roxanne! Aunty sangat rindu padamu," kataku sembari mengelus lembut puncak kepalanya.

"Aku juga, Aunty. Oh ya! Mommy mengatakan padaku bahwa aku harus menyampaikannya padamu. Dia tidak bisa menemuimu hari ini." Ia mengambil selembar kertas kecil dari saku mantelnya.

"Katanya, 'selamat bekerja lapang, Hermione. Temui aku besok di kementerian sihir.' Sudah begitu saja," ujarnya sambil memasukkan lagi kertas itu ke dalam sakunya. Ohya, aku lupa mengatakannya, Roxanne memang sudah pandai berbicara dan membaca, so dirinya tak lagi terbata untuk membacakan surat untukku.

"Ah sweet Angelina. Ada lagi yang ingin kausampaikan, my sweety Roxy?"

"Tidak, tapii Aunty maukah kau mengajakku berjalan-jalan ke Diagon Alley hari ini bersama Freddie?"

"Dengan senang hati, Sweetheart. Wait for me, aku akan meminta izin pada Daddymu," ucapku dengan senyum tipis. Roxanne mengangguk lalu berseru memanggil Fred kecil yang sedang bermain dengan kelinci peliharaan Mrs. Weasley. Mungkin dia memeliharanya agar tidak terlalu kesepian jika dirinya sedang sendiri di sini.

Aku menghampiri George yang sedang bercengkrama dengan Ron dan Harry di ruang makan.

"George, bolehkah aku ajak Roxanne dan Fred pergi berjalan-jalan bersamaku? Kumohon, aku ingin melepas penat sedikit saja bersama mereka," kataku. George menoleh lalu mengangguk.

"Boleh saja, jangan sampai malam ya Hermione. Aku juga ada keperluan setelah ini dan kembali sore nanti menjemput mereka. Thankyou."

Aku tersenyum lalu teringat sesuatu, "Harry, di mana Ginny?"

"Tertidur. Sejak mengandung, dirinya semakin sering mengantuk dan mual. Kadang ada-ada saja permintaannya yang mau tak mau kuturuti. Tapi Ginny jadi lebih ingin mandiri dan cuek. Ada-ada saja memang calon ibu satu itu." Harry terkekeh lalu melanjutkan pembicaraannya dengan Ron.

Aku mengangguk lalu melangkahkan kakiku ke tempar Roxanne dan Fred berada.

"C'mon little kids, i wanna take you both to Diagon Alley," kataku dengan senyuman lebar terpampang di wajah. Mereka pun tersenyum lebar juga.

Seraya mendekatiku, mereka bertanya, "Aunty ingin memakai jalur apa?"

"Floo Honey, aku tidak ingin membahayakan kalian dengan apparate."

Aku mengajak mereka untuk mendekati jalur perapian yang biasa dipakai Weasleys.

"Kau lebih dulu Roxy," kataku seraya mengulurkan wadah yang berisi bubuk ajaib ini padanya. Ia tersenyum, menggenggam bubuk floo ditangannya lalu menjatuhkan bubuk itu bersamaan dengan penyebutan tempat yang ingin kami tuju. Hal berulang pada Fred dan aku hingga kami bertiga sampai di Diagon Alley.

Aku tersenyum dan merangkul kedua anak itu lalu mulai berjalan menyusuri setiap toko.

Aku hafal mereka ingin ke mana, sebetulnya. Children? Honeydukes, of course. Tapi aku ingin melihat-lihat koleksi buku terkini di Flourish and Blotts terlebih dahulu. Entah aku harus senang atau sedih, toko yang menjual buku-buku ini didesain ulang setelah pertempuran dengan Voldemort dulu. Walaupun didesain mirip, tapi ada aksen bangunan yang terlihat lebih modern dari sebelumnya. Tetapi yang aku senang, tetap ada buku bertumpuk di sisi-sisi depan ruangan yang terlihat berantakan namun tetap cantik dilihat jika kamu menyukai buku atau tertarik dengan buku-buku.

"Aunty, kami boleh melihat-lihat buku untuk anak?" Tanya Roxanne. Aku mengangguk dan tersenyum untuk menanggapinya. Mereka memekik gembira lalu berlari kecil ke arah rak buku khusus anak-anak. Aku hanya menggelengkan kepala melihatnya serta melangkahkan kakiku ke rak dengan tulisan 'Koleksi Buku-Buku Terbaru!'

Sepertinya banyak sekali terbitan limited edition untuk bulan ini. Atau mungkin itu memang strategi marketing saja? Dengan menyematkan label itu agar orang lain berpikir dan merasa bangga akan kepunyaan buku edisi terbatasnya. Aku sempat belajar strategi penjualan itu. Tapi ah, apa peduliku? Buku ini betul limited edition atau bukan pun, aku akan tetap membeli untuk stock bacaanku yang mulai menipis di rumah.

"Buku tentang kasus penyalahgunaan mantra kutukan dan berjudul Curse Victim ini, 2 dari 10 kasusnya hanya karangan saja, tetapi mungkin untuk terjadi. Walaupun belum ada yang terdeteksi pernah melakukan atau menjadi korban di negeri sihir kita." Suara bariton itu memasukki telingaku dengan jernih. Aku tahu sekali siapa yang memiliki suara itu. Oh Merlin, siapa lagi jika bukan si pirang platina Malfoy itu? Tapi emh, omong-omong aku tidak membenci suaranya. Tidak seperti yang sebelum-sebelumnya.

"Oh, Terima kasih atas infonya, Malfoy," kataku dengan nada sarkas.

"Hm 'Masa Kelam Hogwarts' buku ini tidak sevalid informasi yang terdata di kawasan terlarang perpustakaan sekolah kita. Hanya mengada-ada." Seakan tidak peduli dengan kata-kataku, dia terus melanjutkan kalimatnya.

"Okay, okay! Stop it, Malfoy!" ujarku ketus. Seakan menurut, dia diam tanpa sepatah katapun seperti tidak pernah berbicara sebelumnya.

"Terimakasih. Mungkin aku akan membeli buku-buku itu kapan waktu nanti, aku pergi," ucapku lalu menghampiri Roxanne dan Fred di section buku anak. Entah mengapa aku merasa harus pergi dari depan Malfoy untuk menetralkan debaran jantungku yang tiba-tiba bergemuruh dan desiran aneh yang muncul saat dia berbicara ataupun berinteraksi denganku. Hal ini sangat aneh. Bukankah hal inu yang biasanya orang-orang rasakan saat mereka jatuh cinta? Hal ini pula yang kurasakan saat aku tersipu di hadapan Ron saat aku dan dia mempunyai rasa lebih dari sekadar sahabat. Dan hal ini terulang pada Malfoy?

Merlin's Beard! Apa yang harus kulakukan?

(T) (B) (C)

Oh my gosh!
It's been 5 months ago aku nggak update? Lama juga ya.

Maafkan aku draf part ini lama nggak aku lanjutkan dan baru hari ini aku selesaikan. Aku kangen update juga sih hahaha, terhura udah diingetin, pas aku liat ada yg komen lagi rasanya sedih udah lama ga update.

Good news for u guys, hasil akhir ujianku waktu itu cukup memuaskan. Dan sekarang bersekolah di sekolah yg memang aku inginkan. Terimakasihh atas supportnya, ada loh yang komen aaa terhura ><

Bad newsnya tugasku di SMA ternyata makin numpuk :( semoga aku masih bisa ketemu kalian dalam sebulan untuk beberapa kali update ya, doain aja aku sempet nulisnya.

So this is for you guys! ❤ maaf ya nunggunya super lama, bisa cek update sebelumnya untuk remind lagii.

Lavya

Sincerely,
Mrs. Malfoy

16/9/2018
12.44

Troubled Love - DramioneWhere stories live. Discover now