Chapter 1 : Harapanku!

315 4 0
                                    


Pada Pagi hari, Di Kabupaten Barru Soppeng riaja. matahari yang cerah kumemandang langit pagi. bunga bermekaran dan burung berkicau. aku anak ke 2 dari 2 bersaudara. nama aku nafisya arief, aku biasa dipanggil fisya sama-sama teman-teman atau keluarga. sekarang aku sudah selesai kuliah dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi. 

setelah lulus kuliah, pikiranku ingin mengadu nasib ke kota Makassar dulu. aku ingin membagakan orangtuaku dan kakakku. aku meminta restu kepada orangtua untuk berangkat ke makassar. aku pun berangkat menuju makassar.  di makassar nanti, aku tinggal bersama om dan tante. 

aku pun tiba di rumah om & tante. aku memanggil dan mengucapkan salam "Assalamualaikum, Om!! Tante!! aku pun membunyikan bel. ada seorang anak yang keluar dan membukakan pagar. 

"Kak, Nafisya yah!!

"iya, kakak namanya nafisya. ade namanya siapa?

"Rian, Kak.

"Dek, Ayah kamu mana ?

"di dalam Kak.

sampai di dalam rumah, aku langsung memeluk om dan tanteku.

"Om, Tante!!" (memeluk) 

"Nafisya Kangen"

tante dan om ku menyaut.

"ia nak, kita juga kangen dengan nak Nafisya"

"nak, sekarang istirahat yah!!."

"iya, tante."

setelah itu aku menuju kamar yang di siapkan.

aku merapikan pakaian dan baju-bajuku memidahkan ke lemari. aku membuka leptop dan membuka facebook. dalam hatiku, kapan yah aku bisa pacaran sama orang korea.  

Aku pun berharap bisa ke korea nantinya. Tapi mimpiku ini bisa jadi kenyataan. 

Aku pun membuat lamaran kerja hingga puluhan lamaran berkas ku buat. keesokan harinya aku pun pamit ke om dan tante untuk bersiap mencari pekerjaan. 

"Om, tante..Nafisya keluar dulu yahh. Do'a kan supaya fisya dapat kerjaan..."

"ia, nak..tante dan om pasti akan mendo'akan mu."

"makasih, tante..wassalamualaikum."

"Walaikum salam"

aku berjalan menuju kota menaiki Bus Transmamminasata. Di dalam bus keadaan sudah penuh, aku pun terpaksa berdiri dan memegang gantungan. 

Seorang Pria menatapku, aku pun takut..aku pun melihat lirikan matanya ke arah atas. ternyata aku salah memengang gantungan. aku memegang tangannya di gantungan tersebut. aku pun tersipu malu dan menutup mukaku dengan berkas amplop yang aku bawa. Bus mamminasata berhenti dan aku langsung turun. 

aku melanjutkan perjalanan. sudah hampir 20 perusahaan yang menolak lamaran ku. Kali ini adalah lamaran terakhir yang aku pegang. Tiba-tiba mataku tertuju ke arah Restoran Korea tersebut.  Saya masuk ke restoran itu.

"Selamat pagi, Nama ku nafisya. apakah di sini membutuhkan pegawai?"

"mohon di tunggu dulu yah.."

"Bagaimana ?"

"Begini bu, kami membutuhkan 1 orang. tapi di bagian penerima tamu..Bagaimana?"

"Baik, Pak. aku siap" 

Akhirnya aku bisa kerja juga. 





Assalamualaikum calon istrikuWhere stories live. Discover now